Heartburn, Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Heartburn, Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Penulis: Marizka | Editor: Handa

Apakah Anda pernah mengalami sensasi panas seperti terbakar di area dada? Gejala tersebut semakin parah ketika Anda setelah makan, membungkuk atau berbaring. Jika benar, kemungkinan Anda mengalami gejala heartburn. Gejala heartburn sebenarnya adalah kondisi yang tidak perlu Anda khawatirkan.

Namun jika hal ini sering terjadi, Anda perlu waspada. Karena gejala tersebut dapat mengindikasikan adanya penyakit serius. Apalagi jika disertai gejala lain seperti nyeri pada lengan atau rahang dan kesulitan bernapas.

Penyebab Heartburn

Asam lambung yang tinggi disinyalir menjadi penyebab heartburn. Asam lambung yang naik ke kerongkongan (esofagus) dapat memicu rasa panas dalam perut, dan menyebabkan penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Penyakit ini dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan dan menunjukkan masalah kesehatan mendasar lainnya.

GERD dapat menyerang orang-orang dari segala usia, dan penyebabnya sering disebabkan oleh faktor seperti:

1. Iritasi

Beberapa jenis makanan dan minuman, seperti kopi, alkohol, coklat, dan makanan berlemak atau pedas, kebiasaan merokok, serta mengonsumsi obat-obatan dapat secara langsung membuat asam lambung meningkat. Jika terjadi, asam lambung yang sudah naik hingga kerongkongan akan mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan mulas.

2. Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu

Kebiasaan langsung melakukan aktivitas setelah mengonsumsi obat dapat memicu asam lambung naik. Setelah mengonsumsi obat, sebaiknya Anda tidak langsung melakukan aktivitas, melainkan berdiam diri 20 hingga 30 menit.

Selain itu, Anda juga harus berhati-hati jika mengonsumsi beberapa obat-obatan penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen dan aspirin. Pastikan Anda mengikuti anjuran dari dokter dengan baik.

3. Gangguan Motilitas (Pengosongan Perut yang Lambat)

Makanan dipindahkan melalui saluran pencernaan oleh kontraksi ritmis yang disebut peristaltik dalam pencernaan normal. Ketika seseorang memiliki gangguan motilitas pencernaan, kontraksi ini berlangsung secara abnormal.

Kelainan ini bisa disebabkan oleh salah satu dari dua penyebab masalah di dalam otot itu sendiri, yaitu masalah dengan saraf atau hormon yang mengendalikan kontraksi otot.

4. Hiatal Hernia

Hernia hiatal sering ditemukan pada pasien dengan GERD. Hernia hiatal terjadi ketika bagian atas lambung didorong ke atas ke dada melalui lubang diafragma. Kondisi tersebut dapat terjadi karena melemahnya diafragma atau karena peningkatan tekanan perut.

Baca Juga : 10 Cara Alami Mengatasi GERD

5. Mengidap penyakit Lower Esophagus Sphincter (LES)

Secara normal, otot bagian bawah kerongkongan (lower esophageal sphincter / LES) akan terbuka dengan sendirinya agar makanan yang dikonsumsi dapat masuk ke lambung. Namun, ada beberapa orang memiliki LES yang lemah secara alami sehingga tidak mampu menahan tekanan normal dari isi lambung, sehingga menyebabkan heartburn.

6. Tekanan pada Perut

Penyebab heartburn selanjutnya adalah adanya tekanan berlebih pada perut. Kondisi ini memungkinkan asam lambung naik dan memasuki kerongkongan atau bahkan mulut. Wanita hamil dan orang yang memiliki kelebihan berat badan sangat rentan terhadap mulas karena alasan ini.

7. Mengonsumsi Makanan Pemicu

Tahukah Anda jika terdapat beberapa makanan dan minuman yang dapat memicu rasa terbakar di dada? Berikut ini beberapa makanan dan minuman yang memicu rasa terbakar di dada:

  • Makanan pedas. Makanan pedas mengandung capsaicin yang dapat memperlambat proses pencernaan dan mengingkatkan risiko terkena heartburn. Selain itu, makanan pedas juga dapat melukai esofagus yang dapat memperburuk rasa nyeri di dada.
  • Makanan berlemak. Makanan yang mengandung lemak dapat melemahkan otot bawah esofagus dengan cara menstimulasi pelepasan hormon kolekistokinin (CCK), sehingga asam lambung akan mudah naik.
  • Mint. Mungkin sebagian dari Anda mengira bahwa makanan atau minuman yang mengandung mint dapat meredakan masalah pencernaan. Namun sebaliknya, mengonsumsi mint secara berlebihan dapat melukasi saluran esofagus dan memperparah heartburn.

8. Gaya Hidup

Kebiasaan, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan kafein hampir setiap hari dapat berisiko terhadap kesehatan tubuh, termasuk memicu naiknya asam lambung ke tenggorokan (esofagus). Oleh sebab itu, sebaiknya hindari kebiasaan-kebiasaan tersebut dan mulailah untuk hidup lebih sehat.

9. Faktor Genetik

Salah satu penyebab penderita GERD adalah faktor bawaan atau genetik. Ini bisa jadi karena masalah otot atau struktural di kerongkongan atau perut yang diwariskan oleh orang tua.

Baca Juga : Kenali Penyebab dan Faktor Risiko GERD

Faktor Risiko Heartburn

Berikut ini beberapa faktor risiko yang dapat memicu penyakit heartburn:

  • Menderita GERD
  • Merokok
  • Memiliki berat badan berlebih (obesitas)
  • Sedang hamil
  • Menderita diabetes
  • Melakukan olahraga yang menekan perut, seperti set up
  • Mengonsumsi makanan pedas atau berlemak
  • Mengonsumsi kopi

Jika Anda mengalami gejala heartburn atau rasa terbakar pada ulu hati. Anda tak perlu panik. Gaya hidup sehat, menjaga berat badan, dan olahraga dapat menghilangkan gejala secara alami. Namun jika heartburn sering terjadi, sebaiknya segera konsultasikan kesehatan Anda pada dokter.

Baca Juga : 9 Gejala GERD yang Perlu Anda Waspadai

Sumber


Mayo Clinic. Heartburn. www.mayoclinic.org
National Health Service. Heartburn and acid reflux. www.nhs.uk
Medical News Today. 2017. Heartburn: Why it happens and what to do. www.medicalnewstoday.com
Very Well Health. 2020. Causes and Risk Factors of Heartburn. www.verywellhealth.com