7 Fakta Tentang Haid Pertama Setelah Melahirkan
By: Opie
Categories:
7 Fakta Tentang Haid Pertama Setelah Melahirkan
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 9 Desember 2022
Setelah melahirkan, tubuh Anda akan mengalami berbagai macam perubahan. Salah satunya adalah siklus menstruasi yang tidak seperti biasanya, sebelum Anda mengandung.
Lalu setelah Anda melahirkan, kapankah Anda akan kembali mendapatkan haid Anda? Berikut adalah fakta singkat tentang haid pertama setelah melahirkan.
Baca Juga: Belum Ingin Hamil Lagi? Ini Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui
1. Tidak ada waktu yang pasti
Akan sulit untuk mengetahui kapan Anda akan mengalami menstruasi pertama setelah melahirkan. Hal ini disebabkan karena kondisi tubuh setiap perempuan berbeda-beda.
Apabila Anda menyusui bayi Anda dengan ASI eksklusif, maka menstruasi bisa datang beberapa bulan atau setahun setelah melahirkan.
Di sisi lain, ketika Anda tidak memberi ASI pada bayi Anda, maka menstruasi Anda bisa datang lebih cepat, yakni sekitar 3-6 minggu pasca melahirkan.
Tentu saja semua ini relatif. Ada beberapa perempuan yang tidak langsung mengalami menstruasi meskipun tidak menyusui anaknya dengan ASI.
2. Pengaruh hormon menyusui dan hormon reproduksi
Salah satu faktor yang bisa mempercepat Anda untuk kembali mengalami menstruasi adalah jenis makanan yang dikonsumsi oleh bayi Anda.
Jika bayi Anda sudah mulai mengonsumsi MPASI (Makanan Pendamping ASI), maka bisa saja menstruasi Anda akan cepat kembali.
Hal tersebut terjadi karena saat Anda menyusui, tubuh Anda akan memproduksi hormon prolaktin.
Produksi hormon ini menandakan bahwa hormon reproduksi Anda belum bisa bekerja, tak heran Anda masih belum juga mendapatkan haid Anda.
3. Adanya perubahan ASI saat Anda mulai menstruasi
Menstruasi akan membawa perubahan hormon pada tubuh Anda, sehingga rasa dan kadar ASI Anda juga akan berpengaruh.
Perubahan yang akan Anda alami adalah:
- Rasa susu akan menjadi asin dan tidak begitu manis
- Jumlahnya akan lebih sedikit dari biasanya
- Payudara akan terasa lebih lembut dan nyeri
Anda tidak perlu khawatir jika bayi Anda menjadi rewel saat sedang minum ASI, hal ini menandakan bahwa air susu Anda terasa berbeda dari biasanya.
Walaupun begitu, kondisi ini tidak memengaruhi ASI Anda dari segi kualitas, sehingga ASI Anda tetap bernutrisi untuk si bayi.
Baca Juga: Gejala Menstruasi dan Awal Kehamilan, Apa Bedanya?
4. Hindari menggunakan tampon atau menstrual cup
Setelah melahirkan, tubuh Anda memerlukan waktu untuk pulih. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menggunakan pembalut biasa, dan tidak menggunakan tampon atau menstrual cup agar tidak terjadi cedera yang tidak diinginkan.
Setelah melahirkan Anda juga akan mengeluarkan darah seperti menstruasi, dan Anda akan mengalami keputihan, sehingga Anda perlu menyiapkan pembalut untuk mengatasinya.
5. Menstruasi terasa lebih sakit
Perubahan juga akan terjadi pada siklus menstruasi dan rasa sakitnya.
Hal ini disebabkan karena tubuh Anda masih menyesuaikan untuk melakukan ovulasi lagi, sehingga menstruasi pertama akan terasa lebih berat dibanding biasanya.
Darah Anda bisa lebih banyak maupun lebih sedikit, tergantung pada kondisi tubuh Anda.
Anda juga bisa merasakan kram yang lebih sakit dibandingkan kram yang telah Anda rasakan sebelumnya. Hal ini bisa disebabkan oleh hormon prolaktin, serta melebarnya rahim Anda.
6. Sebelum menstruasi kembali, Anda akan mengalami keputihan
Setelah melahirkan Anda juga akan meluruhkan selaput pada rahim Anda, sehingga Anda akan mengalami keputihan selama beberapa minggu. Keputihan ini juga disebut dengan lokia. Ciri-cirinya dari lokia antara lain:
- Memiliki aroma khas
Lokia biasanya memiliki aroma yang manis, sebab darah Anda bercampur dengan sisa-sisa jaringan saat sedang mengandung.
- Warnanya merah pada awalnya hingga menjadi lebih terang
Awalnya, keputihan atau lokia Anda akan berwarna merah dan kental seperti menstruasi, namun setelah beberapa lama warnanya akan berubah menjadi merah muda, hingga putih kekuningan.
- Bisa menjadi sangat banyak
Jika Anda sedang melakukan kegiatan fisik, maka tubuh Anda akan memproduksi lebih banyak lokia.
Jika Anda merasa keputihan Anda keluar sangat banyak dalam kurun waktu kurang dari satu jam, Anda perlu menghubungi dokter.
- Bertahan selama beberapa minggu
Keputihan akan berhenti setelah 4-6 minggu, lalu Anda akan mengalami menstruasi kembali secara normal.
7. Anda tetap bisa menggunakan kontrasepsi
Anda mungkin bertanya-tanya, kapan Anda dan pasangan bisa melakukan hubungan seksual kembali?
Sebenarnya, Anda sudah bisa berhubungan badan kembali setelah melahirkan. Bahkan Anda bisa hamil kembali setelah 3 minggu melahirkan, meskipun belum mengalami menstruasi.
Walaupun begitu, hubungan seksual pada fase ini mungkin akan terasa lebih menyakitkan, ditambah lagi kondisi Anda yang masih belum benar-benar pulih.
Jika Anda ingin menunda kehamilan selanjutnya, Anda bisa mencoba mendiskusikan pada dokter Anda tentang alat kontrasepsi yang cocok dengan Anda dan pasangan.
Ada berbagai jenis kontrasepsi aman yang dapat Anda gunakan saat menyusui, yakni:
- Kondom
- IUD
- Diafragma (kondom wanita)
- Pil progestin
Baca Juga: Pahami Cara Menghitung Siklus Menstruasi
SumberHealthline. (2018). First Period After Pregnancy: What to Expect. www.healthline.com
Pregnancy, Birth and Baby. (2020). Periods after pregnancy | Pregnancy Birth and Baby. www.pregnancybirthbaby.org.au
NHS. (2018). Sex and contraception after birth. www.nhs.uk
Mayo Clinic. (2020). Postpartum care: After a vaginal delivery. www.mayoclinic.org
Cleveland Clinic. (2018). Physical Changes after Child Birth. my.clevelandclinic.org
Very Well Health. (2020). Breastfeeding and Your Period What You Need to Know. www.verywellhealth.com