Gizi Buruk: Penyebab, Gejala, dan Perawatan

Gizi Buruk: Penyebab, Gejala, dan Perawatan

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 26 Juni 2023

 

Gizi buruk atau juga disebut sebagai malnutrisi merupakan kondisi serius yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang tepat. Oleh karena itu, Anda mungkin perlu memahami penyebab, gejala, dan perawatan gizi buruk yang mungkin harus Anda lakukan.

Kondisi ini telah menjadi masalah umum yang memengaruhi jutaan orang di setiap negara. Berdasarkan data dari WHO, sekitar 1,9 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan, sementara 462 juta orang mengalami kekurangan berat badan.

Di Indonesia sendiri, masalah gizi buruk pada ibu hamil dan anak-anak masih menjadi perhatian serius yang memerlukan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Kwashiorkor dan Marasmus

Penyebab Gizi Buruk

Secara umum, gizi buruk memiliki 2 jenis, yaitu kurang gizi (saat tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup) dan kelebihan gizi (ketika tubuh mendapatkan lebih banyak nutrisi daripada yang dibutuhkan).

Kurang gizi bisa menyebabkan anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan, termasuk berat badan kurang, stunting, kurus (wasting), dan gangguan perkembangan otak. Sementara, kelebihan gizi bisa mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas.

Kondisi gizi buruk ini bisa terjadi karena berbagai alasan, antara lain:

1. Kurangnya akses makanan bergizi

Faktor ekonomi keluarga berkaitan erat dengan terjadinya masalah gizi pada anak. Hal ini karena kondisi ekonomi seseorang memengaruhi kurangnya ketersediaan pangan untuk mendapatkan asupan gizi dan nutrisi seimbang.

2. Malabsorbsi makanan

Malabsorbsi dapat menyebabkan penurunan berat badan, kekurangan gizi, dan bahkan gangguan pertumbuhan pada pasien.

Sindrom malabsorbsi sendiri adalah sejumlah gangguan ketika usus kecil tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, seperti karbohidrat, lemak, mineral, protein, atau vitamin.

Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan malabsorbsi, termasuk:

3. Kondisi medis tertentu

Penyakit kronis, seperti gagal jantung, emfisema, gagal ginjal, diabetes, penyakit hati, dan kanker bisa memicu kekurangan gizi jangka panjang akibat kebutuhan kalori yang lebih banyak pada tubuh.

Kehamilan memerlukan tambahan kalori dan nutrisi. Defisiensi nutrisi rentan menyerang ibu dan bayi.

4. Kondisi kesehatan mental

Depresi dan kondisi kesehatan mental lainnya bisa meningkatkan risiko gizi buruk. Satu studi menunjukkan bahwa persentase kasus malnutrisi 4% lebih tinggi pada orang dengan depresi dibandingkan pada orang yang sehat.

Hal ini karena kondisi kesehatan mental (seperti depresi atau anoreksia) bisa memengaruhi suasana hati dan keinginan penderitanya untuk makan.

5. Konsumsi alkohol berlebihan

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan asupan protein, kalori, dan mikronutrien yang tidak memadai.

Hal ini karena tingginya kandungan kalori dalam alkohol, sehingga Anda mungkin tidak merasa lapar setelah meminumnya.

Baca Juga: Ketahui Apa itu Pedoman Gizi Seimbang?

Gejala Gizi Buruk

Gejala gizi buruk bisa beragam. Mulai dari ringan sampai sangat parah. Anda bisa mengalaminya bertahap dan memburuk seiring berjalannya waktu, terutama bila Anda telah mengidap defisiensi gizi akibat masalah kronis, seperti gagal jantung atau alkoholisme.

Berikut ini gejala gizi buruk tergantung pada jenisnya.

Kurang gizi

Secara umum, penderita kekurangan gizi bisa memiliki satu atau beberapa gejala berikut ini:

  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan lemak dan massa otot
  • Pipi cekung dan mata cekung
  • Perut kembung
  • Rambut dan kulit kering
  • Penyembuhan luka yang tertunda
  • Kelelahan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sifat lekas marah
  • Depresi dan kecemasan

Kelebihan gizi

Tanda-tanda utama dari kelebihan gizi berupa kelebihan berat badan atau obesitas.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas lebih cenderung memiliki asupan yang tidak memadai, serta rendahnya kadar vitamin dan mineral tertentu dalam darah daripada orang dengan berat badan normal.

Hal ini karena obesitas bisa terjadi akibat konsumsi berlebihan makanan cepat saji, serta olahan makanan tinggi kalori dan lemak yang rendah nutrisi.

Pengobatan dan Pencegahan Gizi Buruk

Penanganan gizi buruk akan tergantung pada tingkat keparahan, serta adanya kondisi atau komplikasi lain yang mendasarinya.

Salah satu upaya pemulihan gizi buruk di Indonesia sendiri bisa dilakukan dengan memperbaiki pola makan dan asupan makanan bergizi seimbang. Berikut ini cara untuk memperbaiki pola makan:

  • Biasakan mengonsumsi beragam makanan pokok dan makanan berprotein tinggi
  • Batasi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak
  • Rutin melakukan aktivitas fisik dan pertahankan berat badan ideal
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Biasakan sarapan pagi
  • Menjaga asupan cairan dengan minum air putih yang cukup
  • Konsumsi 3–4 porsi sayur dan 2–3 porsi buah setiap hari

Sementara pada anak-anak, pemantauan status gizi juga diperlukan sehingga masalah gizi bisa terdeteksi secara dini dan ditangani lebih cepat. Pemantauan status gizi ini bisa Anda lakukan dengan rutin menimbang berat badan anak dan mengukur tinggi badan anak ke Posyandu, Puskesmas, atau fasilitas kesehatan lainnya.

Gizi buruk bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dan meningkatkan risiko kematian. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk menerapkan pola makan bergizi seimbang dan mengenali gejala gizi buruk.

Mampu mengenali gejala gizi buruk bisa membantu penyedia layanan kesehatan mengidentifikasi dan menangani masalah yang berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan gizi.

Baca Juga: Ketahui 6 Penyakit Akibat Malnutrisi

Sumber

Healthline. (2020). Malnutrition: Definition, Symptoms and Treatment. www.healthline.com 

Kementerian Kesehatan RI. Mari Makan Sayur dan Buah yang Berkhasiat Baik bagi Tubuh. www.padk.kemkes.go.id

Medical News Today. (2020). Malnutrition: What you need to know. www.medicalnewstoday.com

NHS. (2020). Malnutrition. www.nhs.uk

Verywell Health. (2020). An Overview of Malnutrition. www.verywellhealth.com