Ginekomastia, Pembesaran Payudara Pria
By: Umi Gayasehatku
Categories:
Ginekomastia, Pembesaran Payudara Pria
Penulis: Dea | Editor: Umi
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 22 Juni 2023
Ginekomastia merupakan pemebesaran jaringan kelenjar payudara laki-laki (remaja maupun dewasa) akibat hormon estrogen dan testosteron yang tidak seimbang. Ginekomastia umumnya menyerang satu atau kedua payudara, dan terkadang muncul tidak merata.
Umumnya, ginekomastia bukanlah termasuk masalah yang serius dan sering menghilang dengan sendirinya. Namun, kondisi ini bisa sulit ditangani.
Para pengidapnya sering merasa sakit di payudara dan juga malu. Pseudogynecomastia merupakan keadaan tersendiri, ketika lemak menimbun di payudara karena kelebihan berat badan.
Baca Juga: Mengenal Organ Reproduksi Pria dan Fungsinya
Penyebab Ginekomastia
Ginekomastia bisa diakibatkan oleh ketimpangan antara hormon seks, yaitu testosteron dan estrogen.
Estrogen adalah hormon wanita yang menumbuhkan jaringan payudara. Sedangkan testosteron yaitu hormon “pria” yang menghambat fungsi estrogen.
Semua pria dan wanita mempunyai testosteron dan estrogen, tetapi testosteron yang ada di pria jumlahnya lebih tinggi. Sementara wanita memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi.
American Family Physician mengatakan ada 1 dari 9 bayi laki-laki mempunyai jaringan payudara yang dapat diraba. Kondisi ini dipicu oleh penerimaan kadar estrogen yang tinggi dari ibu mereka. Ketika kadar estrogen normal lagi, pembengkakan akan menghilang.
Payudara bengkak sering timbul pada pria dewasa atau yang mendekati usia paruh baya. Pria dewasa memproduksi testosteron yang lebih sedikit, dan mempunyai lemak lebih tinggi daripada remaja laki-laki. Hal ini bisa membuat produksi estrogen menjadi lebih tinggi.
Terdapat beberapa kondisi yang bisa memicu membesarnya payudara pria, yaitu:
- Tumor adrenal
- Penyakit hati atau gagal ginjal
- Benjolan atau infeksi di testis
- Sindrom klinefelter
- Hipertiroidisme
- Konsumsi alkohol secara berlebihan
- Pemakaian obat-obatan terlarang, seperti ganja.
Ginekomastia juga bisa muncul akibat konsumsi obat-obatan tertentu, seperti:
- Steroid anabolik yang berperan untuk membentuk otot
- Beberapa antibiotik
- Beberapa obat untuk tukak lambung
- Antidepresan trisiklik
- Diazepam (Valium), dan sebagian jenis obat untuk menangani kecemasan
- Obat-obatan untuk AIDS
- Kemoterapi
- Obat-obatan untuk menangani penyakit jantung, seperti digoxin dan antagonis kalsium
- HCG (Human Chorionic Gonadotropin) untuk mengatasi infertilitas pada pria
- Minyak lavender dan tea tree oil
- Anti-androgen, untuk menangani masalah yang berkaitan dengan prostat berupa pembesaran prostat dan kanker prostat.
Gejala Ginekomastia
Anda mungkin berpikir mengalami kanker payudara, tetapi ginekomastia belum tentu menjadi pertanda kanker.
Gejala awal ginekomastia berupa benjolan jaringan lemak yang ada di bawah puting susu. Benjolan ini bahkan terasa lunak dan sakit.
Hal inilah yang menjadi kecemasan tersendiri bagi penderitanya, karena kanker payudara juga menyerang sejumlah kecil pria.
Biasanya dokter akan menjalankan serangkaian tes untuk mendiagnosa dan mengetahui penyebabnya. Beri tahu dokter secepatnya bila payudara Anda bengkak, nyeri, lunak, atau ada cairan dari puting di salah satu atau kedua payudara.
Baca Juga : 8 Penyebab Payudara Besar pada Pria
Diagnosis Ginekomastia
Dokter akan bertanya pada Anda mengenai gejala, riwayat medis, obat-obatan, dan riwayat keluarga. Pemeriksaan fisik pada jaringan payudara, alat kelamin, dan perut juga akan dilakukan.
Bila masalah tidak seimbangnya hormon yang menjadi pemicunya, dokter akan memberitahu pasien bahwa kondisi tersebut mungkin bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 tahun.
Namun, jika benjolan tidak normal menjadi besar, lunak, atau berkaitan dengan keluarnya cairan dari puting susu, dokter akan melakukan biopsi untuk mendeteksi adanya kemungkinan kanker payudara.
Tes lain juga akan dilakukan untuk mengatasi pemicu lain yang mencakup:
- Kista
- Abses
- Tumor jinak, seperti lipoma atau hamartoma
- Mastitis, peradangan yang muncul di jaringan payudara
- Hematoma, pembengkakan padat dari bekuan darah
- Metastasis, kanker yang sudah merebak ke bagian tubuh yang lain
- Nekrosis lemak, benjolan yang berasal dari kerusakan jaringan lemak payudara.
Beberapa jenis tes pencitraan juga digunakan untuk mendeteksi ginekomastia, meliputi:
- Mammografi, USG untuk payudara
- Rontgen dada
- CT scan atau MRI
- USG di testis
- Biopsi jaringan.
Tindakan Pencegahan Ginekomastia
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk menurunkan risiko ginekomastia, yaitu:
- Jangan mengonsumsi obat-obatan terlarang atau rekreasional, seperti steroid anabolik, amfetamin, androgen, heroin, dan ganja.
- Jauhi konsumsi alkohol atau minum dalam jumlah sedang (bila Anda mengonsumsinya).
- Konsultasikan daftar obat yang Anda konsumsi pada dokter. Bila salah satu obat Anda ada yang menimbulkan ginekomastia, tanyakan mengenai penggantinya.
Komplikasi Ginekomastia
Ginekomastia bisa mengganggu kesehatan mental Anda. Anda akan merasa malu, cemas, atau bahkan tertekan. Konsultasikan pada dokter mengenai cara untuk menangani masalah tersebut.
Anda juga bisa memberitahu keluarga dan teman dekat Anda. Dukungan orang terdekat dapat membantu mengatasi masalah kesehatan mental. Begitu juga dengan kelompok pendukung. Minta bantuan pada dokter Anda untuk menemukan kelompok yang memiliki permasalahan yang sama dengan Anda.
Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Mengobati Kanker Payudara pada Pria
SumberCleveland Clinic. (2021). Enlarged Male Breast Tissue (Gynecomastia). my.clevelandclinic.org
Mayo Clinic. (2021). Enlarged breasts in men (gynecomastia). www.mayoclinic.org
Medical News Today. (2018). What is gynecomastia, and can you treat it?. www.medicalnewstoday.com
NHS. (2021). What is gynaecomastia?. www.nhs.uk
Web MD. (2020). Gynecomastia. www.webmd.com