Gejala, Penyebab, dan Diagnosis Kepribadian Ganda

Gejala, Penyebab, dan Diagnosis Kepribadian Ganda

Penulis: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 20 September 2022

 

Gangguan kepribadian ganda atau juga sering disebut dengan istilah gangguan identitas disosiatif merupakan suatu kondisi psikologis kompleks yang kemungkinan disebabkan oleh berbagai macam faktor, termasuk trauma parah selama masa kanak-kanak (biasanya kekerasan fisik, seksual, atau emosional yang ekstrem dan berulang-ulang).

Gangguan mental ini ditandai dengan kurangnya kontinuitas antara identitas, ingatan, pikiran, lingkungan, serta tindakan.

Orang dengan gangguan kepribadian ganda cenderung melarikan diri dari kenyataan dengan cara yang tidak disengaja dan tidak sehat, sehingga menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Tentang Kepribadian Ganda

Gejala Gangguan Kepribadian Ganda

Tanda-tanda serta gejala dari gangguan ini bergantung pada jenis gangguan disosiatif yang Anda miliki.

Beberapa diantaranya meliputi gejala-gejala di bawah ini:

  • Adanya dua atau lebih identitas atau kepribadian yang tidak sama. Identitas yang berbeda ini disertai dengan perubahan ingatan, perilaku, serta cara berpikir. Tanda dan gejala ini juga dapat diamati oleh orang lain atau dilaporkan oleh individu yang sedang mengalami kondisi tersebut
  • Kehilangan memori tentang peristiwa sehari-hari, informasi pribadi, dan atau peristiwa traumatis di masa lalu
  • Perasaan terlepas dari diri sendiri dan emosi Anda
  • Persepsi tentang orang-orang dan hal-hal di sekitar Anda sebagai sesuatu yang menyimpang dan tidak nyata
  • Rasa identitas yang kabur
  • Kesulitan dalam mengatasi stres emosional
  • Masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan kecenderungan untuk bunuh diri
  • Gejala tersebut menimbulkan masalah atau tekanan signifikan dalam bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi lainnya

Penyebab Gangguan Kepribadian Ganda

Hingga kini, penyebab terjadinya gangguan ini belum dapat dipahami dengan jelas. Walaupun begitu, orang yang pernah mengalami pelecehan fisik dan seksual di masa kanak-kanak berisiko lebih tinggi mengalami gangguan identitas disosiatif.

Fakta lain menyebutkan bahwa mayoritas orang yang memiliki kepribadian ganda juga pernah mengalami trauma berulang dan luar biasa di masa kanak-kanak.

90 persen orang dengan gangguan kepribadian ganda di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa, bahkan tercatat telah menjadi korban pelecehan dan penelantaran di masa kanak-kanak mereka.

Jenis Gangguan Kepribadian Ganda

Ahli kesehatan mental telah mengklasifikasikan empat jenis utama gangguan disosiatif atau gangguan kepribadian ganda, yakni:

  • Amnesia disosiatif
  • Fugue disosiatif
  • Gangguan depersonalisasi
  • Gangguan identitas disosiatif

Gangguan Mental Lain yang Menyertai

Orang dengan gangguan disosiatif mungkin mengalami sejumlah masalah kejiwaan lainnya, yakni:

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri dan Tipe Kepribadian Introvert

Diagnosis Gangguan Kepribadian Ganda

Kriteria diagnostik yang dijelaskan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima (DSM-5) untuk gangguan identitas disosiatif adalah sebagai berikut:

  • Kehadiran dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda (masing-masing dengan pola persepsi yang relatif persisten, berhubungan dengan, dan berpikir tentang dirinya dan dunia).
  • Setidaknya ada dua identitas atau status kepribadian yang muncul berulang kali dan mengendalikan perilaku orang tersebut.
  • Ketidakmampuan untuk mengingat informasi pribadi penting yang terlalu parah.
  • Penyakit ini bukan akibat dari efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya mabuk karena pengaruh alkohol) atau kondisi medis umum (misalnya kejang).

Perawatan Gangguan Kepribadian Ganda 

Sayangnya hingga kini belum ada petunjuk formal untuk menangani kondisi ini.

Walaupun begitu, perawatan jangka panjang dianggap dapat membantu, terutama jika pasien tetap berkomitmen untuk menjalaninya. Perawatan tersebut meliputi:

  • Psikoterapi

Terapi yang sering melibatkan anggota keluarga pasien ini juga disebut terapi mengobrol. Psikoterapi dirancang untuk mengatasi apapun yang memicu dan memperberat kondisi ini.

Tujuannya adalah untuk membantu memadukan ciri-ciri kepribadian yang terpisah menjadi satu kepribadian terkonsolidasi yang dapat mengendalikan pemicunya.

Terapi ini dijalankan beriringan dengan psikoterapi, hipnosis klinis dapat digunakan untuk membantu mengakses ingatan yang tertekan, mengontrol beberapa perilaku bermasalah yang menyertai gangguan kepribadian ganda, serta membantu mengintegrasikan beberapa kepribadian menjadi satu.

  • Terapi Tambahan

Terapi tambahan lain, seperti terapi seni atau terapi gerakan telah terbukti membantu pasien menjadi terhubung dengan bagian pikiran mereka yang telah mereka tutup untuk mengatasi trauma yang terjadi pada diri pasien tersebut.

Baca Juga: Apa itu Kepribadian Ambivert? Ini Penjelasannya

Sumber

American Psychiatric Association. (2018). What Are Dissociative Disorders?. www.psychiatry.org 

BetterHealth Channel. (2012). Dissociation and dissociative disorders. www.betterhealth.vic.gov.au 

Cleveland Clinic. (2016). Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder). my.clevelandclinic.org 

MedicineNet. (2021). Dissociative Identity Disorder: Symptoms and Causes. www.medicinenet.com 

NHS. (2020). Dissociative disorders. www.nhs.uk 

WebMD. (2020). Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder. www.webmd.com