Dehidrasi: Gejala dan Pencegahan

Dehidrasi: Gejala dan Pencegahan

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 18 Juni 2020

Dehidrasi terjadi saat tubuh lebih banyak kehilangan cairan daripada yang masuk. Akhirnya, tubuh pun tidak dapat berfungsi dengan baik karena ketidakseimbangan cairan.

Jika dibiarkan, tentu akan jadi masalah kesehatan yang serius seperti penggumpalan darah

Orang yang Paling Beresiko Dehidrasi

Setiap orang yang berpotensi alami dehidrasi. Namun, beberapa golongan tertentu beresiko lebih besar ketimbang yang lainnya. Mereka adalah bayi, anak-anak, dan lansia.

Bayi dan anak-anak sering terkena diare, demam, serta muntah yang menyebabkan hilangnya banyak cairan tubuh. Oleh sebab itu, orang dewasa perlu perhatikan asupan cairan mereka.

Sedangkan pada lansia, kemampuan tubuh menyimpan cadangan air semakin berkurang. Selain itu, lansia juga kurang peka terhadap rasa haus dikarenakan komplikasi penyakit yang diderita.

Penderita penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit ginjal juga beresiko tinggi untuk dehidrasi. Hal ini disebabkan beberapa obat penunjang penyakit tersebut buat penderita sering buang air kecil.

Selain beberapa golongan di atas, dehidrasi pun rentan terjadi pada orang yang bekerja di lapangan terutama saat cuaca panas. Bila keringat yang keluar tidak sebanding dengan pemasukan cairan, maka dehidrasi sangat mungkin terjadi.

Baca Juga: 7 Tips Sederhana Agar Ginjal Selalu Sehat

Gejala Dehidrasi

Gejala dehidrasi pada orang dewasa dan anak-anak sedikit berbeda, perhatikan gejala dehidrasi berikut ini:

Orang Dewasa

  • Merasa haus
  • Urin berbau dan berwarna kekuningan
  • Pusing dan lelah
  • Sulit fokus dan bingung
  • Mulut, mata, dan bibir kering
  • Buang air kecil sangat sedikit dan kurang dari 4 kali dalam sehari

Anak-anak

  • Mulut, bibir, dan lidah kering
  • Popok kering lebih dari 3 jam
  • Tidak keluar air mata saat menangis
  • Mata dan pipi cekung
  • Lesu dan rewel
  • Urin kekuningan dan berbau

Pencegahan Dehidrasi

Sebaiknya cegah dehidrasi sebelum terlambat. Sebab dehidrasi yang tidak tertangani dapat akibatkan kerusakan sel, kejang, penggumpalan darah, hingga kematian. Praktikkan tips sederhana berikut ini:

  • Sering minum walaupun tidak merasa sangat haus
  • Perbanyak minum saat bekerja di luar ruangan atau di tempat yang udaranya panas
  • Rutin pantau warna urin, bila kekuningan langsung perbanyak minum
  • Berikan oralit pada orang yang muntah dan diare
  • Makan makanan berkuah dan perbanyak minum air saat demam
  • Selalu bawa minum saat berolahraga
  • Konsumsi sayuran dan buah yang mengandung banyak air seperti jeruk, selada, semangka, tomat, dan timun.

Baca Juga: Apa Manfaat Minum Air untuk Kesehatan Ginjal?

Jangan tunggu adanya gejala dehidrasi. Sebisa mungkin selalu penuhi kebutuhan cairan tubuh. Sebab tindakan kecil yang kita lakukan bisa jadi pencegahan penyakit yang lebih fatal. Salam sehat!

 

 

Sumber:
How to Tell If You Are Dehydrated? 2017. www.livestrong.com
Dehydration. 2017. www.nhs.uk
Dehydration: Symptoms and Causes. 2018. www.mayoclinic.org