Mengenali Gejala Keseleo dan Cara Penanganannya

Mengenali Gejala Keseleo dan Cara Penanganannya

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 7 Oktober 2022

 

Keseleo terjadi akibat ligamen yang robek atau meregang sehingga menimbulkan rasa sakit yang menganggu. Ligamen sendiri adalah pita fibrosa yang kuat dari jaringan serupa tali yang menghubungkan beberapa tulang.

Kondisi ini juga berdampak pada sendi yang terletak di sekitar lokasi. Tingkat keparahannya bisa berbeda sesuai dengan ligamen yang diregangkan, robek sebagian atau robek seluruhnya.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Pergelangan Tangan Sakit dan Cara Pengobatannya

Bagian Tubuh yang Sering Mengalami Keseleo

Sebenarnya keseleo bisa terjadi di berbagai sendi pada tubuh Anda, terlebih pada mereka yang berisiko lebih tinggi mengalami cedera akibat jatuh dan trauma di bagian atas dan bawah tubuh.

Meski demikian, berikut adalah beberapa bagian tubuh yang paling sering mengalami keseleo:

  • Keseleo Pergelangan Kaki

Keseleo pergelangan kaki biasanya terjadi ketika kaki Anda, baik secara tidak sengaja ataupun sengaja, berbelok ke bagian dalam di saat Anda sedang berlari, berputar atau mendarat di bagian tubuh tersebut setelah melompat.

  • Keseleo Lutut

Keseleo lutut sering dialami oleh orang yang  terjatuh atau orang yang mendapatkan hantaman pada bagian tersebut.

Selain itu, gerakan memutar lutut secara tiba-tiba juga bisa menyebabkan keseleo.

  • Keseleo Pergelangan Tangan

Keseleo pergelangan tangan seringkali dialami oleh orang yang jatuh dan mendarat dengan tangan terentang.

Baca Juga: Neo Rheumacyl: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Faktor Risiko Penyebab Keseleo

Anda berisiko mengalami keseleo atau cedera fisik tak peduli usia, latar belakang atau kebiasaan berolahraga yang dimiliki. Meski demikian, risikonya jauh lebih tinggi apabila Anda berada pada kondisi berikut ini:

  • Memiliki riwayat kondisi serupa
  • Berada dalam kondisi fisik yang buruk
  • Memiliki berat badan yang berlebih
  • Terbiasa melakukan aktivitas fisik di atas permukaan yang tidak rata
  • Berada dalam kondisi kelelahan

Walaupun usia tak menjadi jaminan, namun anak-anak memiliki risiko keseleo yang lebih rendah karena memiliki area jaringan yang lebih lembut. Jaringan ini disebut lempeng pertumbuhan yang terletak di sekitar ujung tulang mereka.

Penyebab dan Gejala Keseleo

Keseleo disebabkan oleh cedera langsung, tidak langsung atau trauma yang membuat sendi Anda keluar dari posisinya serta mengalami peregangan berlebih. Kondisi ini terkadang merobek ligamen pendukung di tubuh Anda.

Beberapa orang bisa dengan cepat menyadari sedang mengalami keseleo karena rasa sakit yang muncul. Namun ada pula orang yang terlambat menyadari kondisinya sehingga terlambat mendapatkan penanganan.

Oleh karena itu, ada baiknya Anda memahami beberapa gejala keseleo agar mendapatkan penangangan sesegera mungkin. Gejala tersebut yakni:

  •   Rasa sakit di sendi atau area tertentu
  •   Terjadinya pembengkakan di area cedera
  •   Memar atau permukaan kulit yang terlihat kemerahan atau keunguan
  •   Ketidakstabilan terutama dirasakan pada sendi yang bertugas menahan beban tubuh
  •   Kehilangan kemampuan untuk bergerak dan menggunakan sendi tertentu

Penanganan yang Tepat Ketika Mengalami Keseleo

Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan saat mengalami keseleo agar tidak memperparah kondisinya.

Selain itu, perawatan yang sesuai juga dapat mempercepat penyembuhan sehingga Anda bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala. Salah satu yang bisa dicoba untuk menyembuhkan keseleo tanpa pertolongan dokter ialah menggunakan metode PRICE.

Perawatan ini terdiri dari Protection, Rest, Ice, Compression dan Elevation. Cara ini banyak dianjurkan oleh ahli kesehatan khususnya jika keseleo yang dialami tidak terlalu parah. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Protection (Perlindungan)

Protection dilakukan dengan mengurangi beban pada sendi yang cedera. Misalnya saja menggunakan kruk untuk berjalan atau mengurangi pergerakan lainnya yang membebani.

  • Rest (Istirahat)

Rest alias istirahat dilakukan dengan memangkas menu olahraga yang terlalu berat dan aktivitas yang banyak bertumpu pada pergerakan tubuh. Lakukan penyesuaian aktivitas agar proses penyembuhannya lebih cepat.

  • Ice (Kompres Es)

Tahapan selanjutnya adalah Ice yakni mengaplikasikan kompres es ke area yang cedera selama sepuluh menit.

Lakukan ini sampai delapan kali per hari dengan kantong es atau es yang dibungkus dengan handuk.

Pijat area tersebut dengan lembut sesekali saat sedang dikompres.

Walaupun begitu, Anda sebaiknya tidak terlalu lama melakukannya. Lakukan maksimal selama 20 menit saja agar Anda tidak merasa mati rasa.

  • Compression (Tekanan)

Langkah keempat ini dilakukan dengan memberikan kompresi alias tekanan terus menerus pada area yang cedera.

Fungsinya untuk mencegah dan mengurangi pembengkakan yang mungkin terjadi.

Hal ini bisa dilakukan dengan membungkus area yang cedera dengan perban. Pastikan perban terpasang dengan tepat dan pas di bagian tubuh, dan tidak terlilit terlalu kencang sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu sirkulasi darah.

Lakukan hal ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda.

Alternatif lainnya ialah menerapkan kompresi dengan stoking kompresi khusus. Perlengkapan ini bisa dibeli dengan mudah di apotek atau dibeli secara online.

  • Elevation (Menaikkan Posisi)

Langkah penanganan terakhir yakni dengan elevation atau meninggikan area tubuh yang cedera.

Untuk membantu mengurangi pembengkakan, jaga agar area cedera tetap tinggi di atas bantal, yakni selalu berada di atas posisi jantung Anda.

Baca Juga: Cara Mengatasi Cedera Otot Tegang (Keseleo)

Sumber

Cleveland Clinic. Sprains of the Ankle, Knee and Wrist. my.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. Sprains. www.mayoclinic.org

Web MD. (2020). Sprains and Strains Treatment. www.webmd.com

Medical News Today. (2019). Tips for healing a sprained ankle fast. www.medicalnewstoday.com