Gejala Infeksi Virus pada Kelenjar Parotitis yang Perlu Diketahui

Gejala Infeksi Virus pada Kelenjar Parotitis yang Perlu Diketahui

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 17 Desember 2022

 

Parotitis atau gondongan adalah peradangan kelenjar parotis yang merupakan kelenjar air liur utama pada manusia. Kelenjar parotis terletak pada area bawah telinga belakang rahang bawah Anda, maka seringkali penderita parotitis akan mengalami pembengkakan pada area leher. Anda dapat menemukan gejala yang sama pada penyakit gondok, akan tetapi gondongan berbeda dengan gondok. Peradangan yang terjadi pada penyakit gondongan menyerang kelenjar air liur sedangkan gondok adalah peradangan yang menyerang kelenjar tiroid manusia.

Gondongan disebabkan oleh virus paramyxovirus. Paramyxovirus umumnya ada pada air liur, sekresi pada hidung, dan tenggorokan manusia. Gondongan mudah menular dari penderita kepada orang lain. Oleh karena itu, penting bagi penderita parotitis untuk mengisolasi diri dan mengurangi interaksi dengan orang lain. 

Baca Juga: Gondongan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Cara Penyebaran Parotitis

Penyebaran virus gondongan terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi oleh virus yang tersebar dari orang yang terinfeksi. Anda juga dapat tertular melalui kontak tatap muka dalam jarak satu meter, atau dengan menyentuh benda yang terinfeksi dari air liur atau lendir penderita.

Jika Anda telah terinfeksi, Anda dapat menularkan virus ke orang lain dari 5 hari sebelum Anda tahu bahwa Anda menderita gondongan hingga 9 hari setelah gejala pertama muncul. Penderita gondongan sebaiknya dapat membatasi interaksi sosial setidaknya hingga 3 hari setelah pengempisan pada kelenjar (area leher, belakang rahang mulut). 

Gejala

Gejala gondongan yang paling umum adalah pembengkakan pada salah satu sisi leher. Akan tetapi, terdapat kasus penderita yang mengalami pembengkakan pada kedua kelenjar yang menyebabkan penderita disebut memiliki “wajah hamster”. Pembengkakan yang terjadi pada penderita gondongan umumnya terasa menyakitkan disertai dengan suhu badan yang tinggi. Pembengkakan biasanya berkembang selama 2 atau 3 hari, sebelum mencapai puncaknya dan mereda. Kelenjar parotis sensitif terhadap sentuhan tetapi warna kulit tidak akan berubah kemerahan.

Anda dapat menjumpai beberapa gejala penyakit parotitis, antara lain:

  • Suhu badan tinggi
  • Terasa nyeri saat mengunyah dan menelan makanan atau minuman
  • Mengalami sakit tenggorokan
  • Mudah merasa lelah
  • Kehilangan selera makan
  • Mulut terasa kering dan bibir pecah-pecah
  • Sakit kepala
  • Pada penderita laki-laki, dapat mengalami nyeri dan bengkak pada buah zakarnya

Beberapa orang, terutama anak kecil dan lansia, mungkin tidak mengalami gejala apapun saat menderita gondongan. Waktu terpapar virus hingga kelenjar parotis menjadi sakit biasanya sekitar 2–3 minggu.

Cara Mencegah Parotitis

Anda dapat mencegah penyakit parotitis dengan melakukan vaksin MMR. Sebagian besar bayi dan anak-anak menerima vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR) secara bersamaan. Suntikan MMR pertama biasanya diberikan antara usia 12 dan 15 bulan pada kunjungan anak sehat rutin. Vaksinasi kedua perlu untuk anak usia sekolah antara 4 dan 6 tahun. Menurut penelitian, dua dosis vaksin gondongan kira-kira 88 persen efektif.

Vaksin untuk mencegah gondongan (MMR), sebaiknya setiap orang perlu melakukan vaksinasi. Suatu keharusan bagi Anda yang bekerja dalam lingkungan berisiko tinggi terpapar virus paramyxovirus. Namun, jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang baik, alergi terhadap gelatin atau neomisin, atau sedang hamil, sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan vaksin MMR.

Jika Anda bersentuhan dengan seseorang yang menderita gondongan, dan Anda belum pernah menderita gondongan atau belum pernah mendapatkan vaksin penuh, Anda harus menjalani karantina di rumah. Masa karantina mulai 12 hari setelah kontak pertama Anda dengan orang yang terinfeksi, berlangsung hingga 25 hari setelah kontak terakhir Anda. Anda juga perlu menjaga kebersihan dengan ketat seperti mencuci tangan dengan sabun dan air hangat, menutupi mulut saat batuk dan bersin, serta membuang tisu bekas ke tempat sampah.

Cara Mengobati

Tidak terdapat pengobatan medis khusus untuk gondongan. Obat Antibiotik tidak dapat bekerja karena penyakit gondongan akibat oleh infeksi virus bukan bakteri. Perawatan medis bertujuan untuk meredakan gejala Anda dan mengurangi risiko komplikasi. 

Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda lakukan saat berada pada masa pengobatan dan isolasi: 

  • Mengurangi aktivitas dan bedrest (Istirahat di tempat tidur). Hal ini berguna untuk mengurangi risiko penyebaran virus di udara atau benda-benda yang digunakan oleh penderita gondongan.
  • Mengompres area leher yang bengkak. Ini akan membantu Anda meredakan nyeri pada gondongan.
  • Memenuhi kebutuhan air. Konsumsi air yang cukup akan membantu suhu badan Anda lebih cepat stabil dan kembali normal.
  • Menghindari konsumsi makanan atau minuman dengan rasa asam. Makanan atau minuman dengan rasa asam dapat merangsang kelenjar air ludah sehingga akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan Anda.
  • Mengonsumsi makanan yang lunak. Makanan lunak akan mengurangi aktivitas mengunyah yang Anda lakukan, hal ini membantu meminimalisir rasa nyeri yang Anda rasakan.
  • Mengkonsumsi Paracetamol sesuai anjuran dokter. Paracetamol berfungsi untuk membantu menurunkan demam dan meredakan nyeri. Pastikan Anda mengkonsumsi sesuai dengan dosis yang dokter berikan.

Parotitis atau gondongan saat ini lebih mudah ditangani oleh tenaga medis, akan tetapi kita perlu menjaga kekebalan tubuh kita agar terhindar dari virus dan bakteri. Jaga kesehatan tubuh dan segera hubungi dokter Anda jika melakukan kontak atau mengalami gondongan. 

Baca Juga: Ketahui Penyebab Tumor Jinak Parotis

Sumber

Centers of Control Disease and Preventions (CDC). (2021). Mumps. www.cdc.gov

Healthline. (2018). Mumps:Prevention, Symptoms and Treatment. www.healthline.com

Healthnavigator.org. (2020). Mumps. www.healthnavigator.org.nz

NHS. (2018). Mumps. www.nhs.uk