Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin B 

Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin B 

Penulis: Dewi | Editor: Agnes

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 31 Januari 2023

Vitamin B adalah sekelompok nutrisi yang masing-masing nutrisinya memiliki peran yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Vitamin B sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sel dan membuat tubuh Anda lebih berenergi.

Jenis-jenis vitamin B dapat ditemukan di berbagai macam makanan yang Anda makan sehari-hari. Namun beberapa faktor seperti usia, kehamilan, kondisi medis, genetik, penggunaan obat-obatan, dan alkohol dapat meningkatkan permintaan tubuh terhadap asupan vitamin B.

Baca Juga: Defisiensi Vitamin D, Gejala dan Bahayanya

Dampak Kekurangan Vitamin B

Kekurangan vitamin B dapat mengganggu kesehatan tubuh Anda. Ada beberapa gejala yang dapat Anda rasakan, namun gejala tersebut bervariasi tergantung pada jenis vitaminnya. Berikut adalah dampak kekurangan vitamin B berdasarkan jenis-jenisnya.

1. Vitamin B1 (thiamin)

Vitamin B1 disebut juga thiamin, merupakan salah satu vitamin yang penting bagi tubuh. Vitamin ini berfungsi mengubah makanan menjadi energi.  Kekurangan thiamin dapat memengaruhi beberapa fungsi tubuh Anda, seperti gangguan pada sistem saraf, jantung, dan otak. Orang yang mengalami AIDS/HIV, pecandu alkohol, dan obat-obatan lasik lebih beresiko mengalami kekurangan thiamin. Gejala yang mungkin timbul karena kekurangan thiamin diantaranya:

• kelelahan
• kehilangan nafsu makan
• kesemutan pada kaki dan tangan
• penglihatan terganggu (buram)
• mual dan muntah.

Kekurangan thiamin juga dapat menyebabkan dua masalah kesehatan utama, yakni Sindrom Beriberi dan Sindrom Wernicke-Korsakoff. Sindrom Beriberi dapat memengaruhi pernapasan, gerakan mata, fungsi jantung, dan kewaspadaan.

Sedangkan Sindrom Wernicke-Korsakoff adalah dua kelainan yang berbeda. Wernicke mempengaruhi sistem saraf dan gangguan pengelihatan, kurangnya koordinasi otot, dan penurunan mental. Jika penyakit Wernick tidak diobati, dapat menyebabkan Sindrom Korsakoff yang akhir nya dapat merusak fungsi memori di otak secara permanen.

2. Vitamin B2 (riboflavin)

Vitamin B2 atau dikenal juga dengan riboflavin memiliki fungsi yang hampir sama dengan B1, membantu mengubah makanan menjadi energi dan bertindak sebagai antioksidan. Fungsi vitamin B2 juga penting untuk pertumbuhan dan produksi sel darah merah. Sehingga jika Anda kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan anemia.

Vitamin B2 juga sangat dibutuhkan untuk ibu hamil. Kekurangan vitamin B2 pada ibu hamil dapat membahayakan pertumbuhan bayi dan meningkatkan resiko terjadinya preeklamsia yang mengakibatkan tekanan darah tinggi. Kondisi ini tergolong serius karena dapat membahayakan nyawa ibu maupun bayi dalam kandungan.

3. Vitamin B3 (niacin)

Vitamin B3 atau niacin berperan dalam metabolisme dan produksi serta perbaikan dna. Vitamin ini juga membantu untuk menjaga kesehatan pencernaan dan menjaga nafsu makan anda. Selain itu, vitamin ini juga penting untuk perkembangan sel.

Gejala yang akan timbul jika Anda kurang mengonsumsi vitamin B3, Anda akan mengalami gangguan pencernaan. Kasus terparahnya, kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan kebingungan bagi penderitanya.

Orang yang kekurangan vitamin B3 yang parah disebut pellagra. Dengan gejala seperti muntah, gangguan pencernaan, diare, sembelit, kelelahan, paranoid, kulit kasar, dan halusinasi.

4. Vitamin B5 (pantothenic acid)

Vitamin B5 atau dikenal juga dengan asam pantotenat berfungsi membantu tubuh Anda mendapatkan energi dari makanan. Selain itu, vitamin ini juga dibutuhkan dalam produksi hormon dan kolesterol baik. Kekurangan yang disebabkan oleh kurangnya vitamin B5 dalam tubuh diantaranya ialah sakit kepala, kelelahan, cepat marah, gangguan koordinasi otot, dan juga masalah pencernaan.

Baca Juga: Berbagai Macam Manfaat Vitamin B12 bagi Tubuh 

5. Vitamin B6 (pyridoxine)

Vitamin B6 disebut juga dengan pyridoxine, yakni berfungsi membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Vitamin B6 juga membantu tubuh Anda melawan infeksi dengan meningkatkan kekebalan pada tubuh anda.

Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan anemia serta gangguan kulit, seperti gatal dan bibir pecah-pecah. Selain itu, kekurangan vitamin B6 juga rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh melemah.

6. Vitamin B7 (biotin)

Vitamin B7 atau biotin berfungsi penting untuk metabolisme lemak dan mengatur ekspresi gen. Selain  itu, vitamin ini dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan rambut, dan menjaga kadar gula dalam darah agar tetap dalam keadaan stabil.

Beberapa hal yang mungkin Anda alami jika kekurangan biotin diantaranya yaitu rambut rontok, timbulnya jerawat pada wajah, kulit menjadi kering, kelelahan, dan depresi.

7. Vitamin B9 (folat)

Vitamin B9 atau folat sangat penting untuk tubuh karena dibutuhkan untuk pertumbuhan sel, metabolisme asam amino, pembentukan sel darah, dan pembelahan sel yang tepat. Bagi ibu hamil, vitamin B9 berfungsi untuk mengurangi resiko anak lahir cacat.

Jika Anda mengalami sakit kepala, susah berkonsentrasi, dan kelelahan, mungkin Anda mengalami gejala kekurangan B9. Selain gejala tersebut, kekurangan vitamin B9 juga dapat mengakibatkan anemia megaloblastik yang menyebabkan tubuh lemah dan lemas.

8. Vitamin B12 (cobalamin)

Vitamin B12 disebut juga cobalamin yang berfungsi mengatur sistem saraf. Vitamin B12 juga berperan dalam pertumbuhan dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia, kelelahan, lemah otot, gangguan pencernaan, gangguan neurologis, dan gangguan mood.

Untuk menjaga kesehatan tubuh, penting bagi Anda untuk memenuhi asupan vitamin B harian. Vtamin B dapat Anda peroleh dari makanan yang biasa Anda konsumsi, seperti daging, buah-buahan, sayuran, kacang, dan biji-bijian. Namun jika vitamin B dalam tubuh Anda masih kurang, Anda dapat memenuhi kebutuhan vitamin B dengan mengonsumsi suplemen yang vitamin B kompleks. Namun untuk memastikan kondisi kesehatan Anda, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan dosis yang diperlukan tubuh Anda.

Baca Juga: Berbagai Vitamin dan Suplemen untuk Otak