Gejala Binge Eating Disorder dan Perawatannya

Gejala Binge Eating Disorder dan Perawatannya

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Selain masalah kesehatan tubuh, masalah kesehatan mental juga perlu Anda waspadai. Salah satu gangguan mental yang bisa dialami oleh siapa saja, yaitu binge eating disorder. Apa itu binge eating disorder?

Binge eating disorder atau yang disingkat dengan BED merupakan gangguan makan serius yang ditandai dengan perilaku makan dalam jumlah besar dan tidak bisa menghentikannya.

Tentu saja, hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan tubuh seseorang. Pasalnya, sebanyak 50% pasien dengan BED didiagnosis mengalami obesitas. Selain berisiko bagi kesehatan fisik, BED juga dapat berakibat pada kondisi emosional dan sosial penderitanya secara signifikan.

Baca Juga: Gangguan Makan: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Gejala Binge Eating Disorder

Mayoritas penderita binge eating disorder dapat dilihat dari berat badan mereka yang berlebih (obesitas). Namun, seseorang dengan BED juga bisa saja memiliki berat badan normal.

Nah, untuk mengetahui apakah Anda mengalami BED atau tidak, berikut beberapa gejalanya yang perlu Anda ketahui:

  • Makan dalam jumlah besar dalam waktu tertentu, seperti selama periode 1–2 jam
  • Perilaku makan yang lebih cepat dari biasanya
  • Merasa makan tidak terkendali
  • Makan hingga merasa sangat kenyang sehingga menyebabkan ketidaknyamanan
  • Sering makan sendiri atau sembunyi-sembunyi
  • Adanya perasaan bersalah, malu, atau jijik dengan perilaku makan diri sendiri

Penyebab Binge Eating Disorder

Perlu Anda ketahui bahwa BED lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Meski binge eating disorder bisa terjadi pada siapa saja dari segala usia, kondisi ini lebih sering ditemui pada akhir masa remaja atau umur 20-an awal.

Tidak ada penyebab pasti dari gangguan makan yang termasuk dalam masalah kesehatan mental ini. Namun, ada berbagai faktor yang bisa mendasarinya, antara lain:

1. Genetik

Genetik atau adanya riwayat BED dalam keluarga bisa menjadi salah satu faktor penyebab gangguan makan.

Jika salah satu anggota keluarga Anda mengalaminya, maka kemungkinan besar bagi Anda untuk merasakan hal serupa.

2. Perubahan di Otak

Adanya perubahan di otak, seperti perubahan struktur otak dapat mengakibatkan peningkatan respons terhadap makanan dan kontrol diri yang kurang.

3. Trauma Emosional

Adanya trauma emosional atau pengalaman hidup yang penuh dengan tekanan, seperti mengalami kekerasan, pelecehan, peristiwa buruk, merasa kehilangan karena kematian orang tersayang juga bisa menjadi faktor penyebab BED.

4. Masalah Psikologis Lainnya

Seseorang akan lebih mungkin untuk mengalami binge eating disorder jika memiliki masalah psikologis.

Misalnya, depresi, stres, fobia, gangguan bipolar, atau kecemasan. Semua kondisi psikologis tersebut bisa meningkatkan risiko gangguan makan.

Diagnosis Binge Eating Disorder

Untuk mendiagnosis seseorang mengalami binge eating disorder, setidaknya penderitanya memiliki satu episode makan berlebih per minggu selama minimal tiga bulan.

Tingkat keparahannya berkisar dari ringan, yang ditandai dengan satu hingga tiga episode pesta makan per minggu, hingga ekstrem, yang ditandai dengan 14 episode atau lebih per minggunya.

Selain itu, penderita BED biasanya ditandai dengan tidak adanya tindakan pencegahan untuk makan dalam jumlah banyak dalam episode tertentu.

Jadi, penderita binge eating disorder tidak mengalami muntah, mengonsumsi obat pencahar, banyak berolahraga setelah episode, atau berusaha keras untuk melawan episode binge eating yang dialaminya.

Cara Mengatasi Binge Eating Disorder

Mengingat banyaknya risiko komplikasi yang ditimbulkan dari BED, maka seseorang yang dicurigai atau telah didiagnosis dengan gangguan makan harus segera melakukan perawatan.

Umumnya, rencana pengobatan pada pasien dengan gangguan makan akan bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gangguan makan, serta tujuan individu itu sendiri.

Seorang profesional kesehatan medis atau mental dapat memberikan saran tentang memilih rencana perawatan pada individu yang mengalami BED.

Perawatan yang akan dilakukan dapat bertujuan untuk mengatasi perilaku makan berlebihan, kelebihan berat badan, citra tubuh, masalah kesehatan mental, atau kombinasi dari semuanya.

Biasanya, pasien BED akan menjalani terapi untuk mengatasi gangguan kesehatan mentalnya. Adapun jenis terapi yang bisa dilakukan, yaitu terapi perilaku kognitif, psikoterapi interpersonal, terapi perilaku dialektis, terapi penurunan berat badan, dan konsumsi obat-obatan.

Pada beberapa orang yang mengalami binge eating disorder, pasien hanya memerlukan satu jenis terapi. Sementara pasien lainnya, mungkin perlu mencoba beberapa kombinasi terapi yang berbeda sampai mereka menemukan kecocokan dengan kondisinya.

Baca Juga: Apa Itu Gangguan Metabolik?

Sumber

Healthline. (2019). Binge Eating Disorder: Symtomps, Causes, and Asking for Help. www.healthline.com

Mayo Clinic. Binge-eating disorder. www.mayoclinic.org

WebMD. (2021). Binge Eating Disorder. www.webmd.com