Tubuh Kurang Gerak? Waspadai 9 Risiko Penyakit

Tubuh Kurang Gerak? Waspadai 9 Risiko Penyakit

Penulis: Yerizya | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 28 Mei 2020

 

Menggerakkan tubuh secara aktif akan membantu tubuh Anda sehat. Hal ini karena menggerakkan tubuh menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi risiko terserang penyakit tertentu, seperti kanker atau diabetes.

Dilansir dari WHO, banyak kematian yang disebabkan oleh kurangnya menggerakkan tubuh secara aktif. Secara global, lebih dari 80 persen remaja di dunia tidak memiliki badan yang cukup aktif. Lantas, apa risiko jika tubuh tidak cukup aktif bergerak?

1. Mengalami Obesitas

Salah satu risiko yang akan Anda alami jika tidak aktif menggerakkan tubuh adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas terjadi seiring waktu ketika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada menggunakannya.

Akibatnya, lemak dalam tubuh Anda terus menerus tertimbun. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk menyeimbangkan antara mengonsumsi kalori dan menggunakan kalori (aktif gerak).

2. Risiko Penyakit Jantung

Tidak memiliki aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan Anda terserang penyakit jantung. Meskipun Anda tidak memiliki faktor risiko lain pada penyakit ini.

Pasalnya, jika Anda tidak menggerakkan tubuh, maka glukosa dalam aliran darah akan membentuk plak-plak sehingga menyebabkan penyumbatan. Jika hal itu terjadi, maka kemungkinan Anda terserang penyakit jantung lebih besar.

3. Risiko Diabetes Tipe 2

Tidak berbeda dengan penyakit jantung, kurang bergerak juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena diabetes tipe 2. Aktivitas fisik akan membantu tubuh Anda mengontrol gula darah (glukosa), berat badan, dan tekanan darah. Bahkan dengan aktif bergerak, maka akan membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).

Baca Juga : Kenali Plank, Gerakan Praktis untuk Tubuh Bugar

4. Risiko Kanker

Aktivitas fisik dapat menurunkan risiko banyak kanker, seperti kanker kandung kemih, payudara, usus besar, rahim,kerongkongan, ginjal, paru-paru, dan perut. Hal ini karena aktivitas fisik membantu Anda terlepas dari kelebihan berat badan yang merupakan salah satu penyebab risiko kanker.

5. Risiko Stroke

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak mengalami penyumbatan. Akibatnya, sel-sel otak Anda tidak memperoleh oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan dalam darah, sehingga sel-sel otak mati beberapa saat.

Salah satu faktor risiko penyakit stroke adalah kurang bergerak (pasif gerak). Hal ini karena saat Anda kurang gerak, memungkinakan tumbuhnya plak-plak dalam aliran darah. Tak terkecuali aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan penyakit stroke.

6. Risiko Kolesterol Tinggi

Kolesterol merupakan zat lilin seperti lemak yang ditemukan di semua sel tubuh Anda. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membuat hormon, vitamin D, dan zat untuk membantu mencerna makanan. Namun, terlalu banyak kolesterol akan berdampak tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Kolesterol dapat bergabung dengan zat lain dalam darah untuk membentuk plak dan menempel pada dinding arteri Anda. Untuk menghindarinya, selain mengonsumsi makanan sehat, menggerakkan tubuh secara aktif adalah cara mudah yang bisa Anda lakukan.

7. Risiko Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah adalah kekuatan darah Anda mendorong dinding arteri. Setiap kali jantung berdetak, jantung memompa darah ke arteri. Lantas, mengapa kurang gerak menyebabkan risiko tekanan darah tinggi?

Dalam American Heart Association Journal menjelaskan bahwa saat tubuh Anda tidak bergerak, terdapat penumpukan darah pada anggota tubuh bagian bawah Anda sehingga membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah kembali ke jantung dan mengedarkan ke seluruh tubuh. Jika hal ini terjadi terus-menerus, terutama dalam jangka waktu lama, maka dapat menyebabkan meningkatnya risiko hipertensi.

Baca Juga : 9 Gerakan Yoga Pemula yang Dapat Dilakukan di Rumah

8. Risiko Osteoporosis

Kurang gerak merupakan kebiasaan buruk yang berdampak pada kesehatan tubuh, termasuk risiko osteoporosis (pengeroposan tulang). Hal ini karena menurunnya dan melemahnya fungsi tulang sehingga meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.

Oleh sebab itu, lakukan gerakan-gerakan kecil secara aktif, seperti berjalan santai, membersihkan rumah, bersepeda, atau gerakan kecil lainnya yang dapat membantu Anda meningkatkan fungsi tulang.

9. Meningkatkan Rasa Gelisah dan Depresi

Siapapun bisa saja merasakan gelisah atau depresi. Namun, tahukah Anda jika ketika badan kurang gerak dapat meningkatkan depresi?

Olahraga dapat meningkatkan produksi endorfin (hormon untuk meningkatkan suasana hati) dalam tubuh Anda. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika Anda mengubah pola hidup menjadi lebih aktif. Usahakan untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit, 3-5 kali dalam minggu.

Walaupun terdengar sepele, ternyata kurang gerak menyebabkan penyakit yang serius hingga berujung pada kematian. Menurut CDC, jika Anda rutin menjaga tubuh tetap aktif, beberapa manfaat yang Anda peroleh, seperti tubuh lebih sehat, jam tidur lebih baik, meningkatkan kemampuan kognitif, dan meningkatkan kesehatan tulang.

Baca Juga : Kenali Olahraga Anaerobik dan Manfaatnya

Sumber
CDC. 2019. Lack of Physical Activity. www.cdc.gov
Department of Health & Human Services. 2012. Physical activity – it’s important. www.betterhealth.vic.gov.au
Healthline. 2019. Everything You Have to Know About Depression. www.healthline.com
John Hopkins Medicine. Risks of Physical Inactivity. www.hopkinsmedicine.org 
Medline Plus. 2020. Health Risks of an Inactive Lifestyle. medlineplus.gov
University of Rochester Medical Center. Health Risks of Not Being Physically Active. www.urmc.rochester.edu 
WHO. 2018. Physical activity. www.who.int
American Heart Association Journal. 2018 Sitting Less and Moving More Implications for Hypertension. www.ahajournals.org