Sering Dialami Pekerja, Kenali Gangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB)

Sering Dialami Pekerja, Kenali Gangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB)

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 18 Oktober 2022

 

Setiap pekerjaan memiliki risiko, baik secara langsung maupun tidak. Salah satu risiko pekerjaan terutama bagi mereka yang berada di pabrik adalah kebisingan.

Menurut Organisasi Buruh Internasional pada tahun 2013, kebisingan adalah semua suara yang tidak diinginkan yang berasal dari alat dan proses produksi yang pada tingkat tertentu menimbulkan gangguan pendengaran.

Gangguan akibat kebisingan ini menimbulkan masalah bagi kesehatan telinga, yaitu Gangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB).

Baca Juga: Pengertian Tuna Rungu dan Masalah Pendengaran

Memahami Gangguan Pendengaran Akibat Bising 

Gangguan Pendengaran Akibat Bising (Noise Induced Hearing Loss/NIHL) adalah penurunan fungsi indera pendengaran akibat terpapar kebisingan dalam intensitas berlebihan yang terus-menerus terjadi dalam kurun waktu yang relatif lama.

Kelompok yang berisiko terkena gangguan ini adalah pekerja di bidang pertanian, konstruksi, tekstil, pertambangan, manufaktur, militer, hingga musisi.

Namun, gangguan pendengaran akibat kebisingan ini terjadi akibat satu kali paparan bersuara sangat keras, ledakan dahsyat, atan suara keras dalam waktu lama. Selain itu, gangguan pendengaran akibat bising dapat bersifat sementara atau menetap.

Faktor Risiko dan Sumber Kebisingan

Ada beberapa faktor risiko yang berpengaruh kepada tingkat gangguan pendengaran akibat kebisingan, yaitu sebagai berikut.

  • Intensitas bising
  • Frekuensi kebisingan
  • Lama pajanan per hari
  • Lama kerja terpapar kebisingan
  • Kepekaan individu
  • Umur dan kondisi kesehatan.

Diketahui bahwa semakin bising dan semakin sering terpapar suara bising, maka semakin berisiko seseorang mengalami gangguan pendengaran.

Sumber bising sendiri selain dari industri, dapat pula berasal dari lingkungan-lingkungan tertentu, seperti suara kendaraan atau kereta api.

Tak hanya itu, sumber kebisingan juga dapat berasal dari alat-alat rumah tangga seperti mesin pemotong rumput, gergaji, hingga pengering rambut.

Gejala Gangguan Pendengaran Akibat Bising 

Gangguan pendengaran akibat kebisingan seringkali tidak disadari. Berikut adalah beberapa gejala yang dialami oleh orang dengan GPAB.

  • Telinga berdenging
  • Telinga terasa sakit setelah terpapar suara keras
  • Sulit mendengar ucapan, terutama kata-kata dengan bunyi “s”, “f”, “sh” dan “th” di dalamnya. Sulit juga menangkap percakapan, terkadang meminta orang lain untuk lebih keras dan mengulangi perkataannya.
  • Orang lain berkomentar Anda sekarang berbicara terlalu keras atau berteriak-teriak, padahal Anda merasa biasa saja
  •  Terkadang beberapa orang mengalami diplacusis atau pendengaran ganda.
  • Gangguan konsentrasi, gangguan tidur, dan stres akibat masalah pendengaran

Baca Juga: 6 Tips Merawat Telinga Demi Pendengaran yang Tetap Sehat

Pencegahan Gangguan Pendengaran Akibat Bising 

Guna mencegah GPAB, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan.

  • Pekerja yang berada di sekitar daerah yang bising wajib melindungi telinga dengan memakai tutup telinga (ear muff), sumbat telinga (ear plugs) dan juga helm.
  • Tempat kerja melaksanakan Program konservasi pendengaran (Hearing Conservation Program/HCP) yang terdiri dari prosedur pengukuran kebisingan, pengendalian kebisingan, pengukuran audiometri berkala, perlindungan pendengaran bagi pekerja, edukasi bagi pekerja serta pencatatan dan evaluasi.
  • Mengendalikan suara dari tempat kerja melalui pemasangan peredam suara
  • Menempatkan mesin bersuara bising terpisah dari pekerja
  • Berusaha menjauh dari kebisingan dan tidak memutar suara musik terlalu kencang.

Pendengaran memiliki peran penting dalam kehidupan. Pencegahan GPAB dilakukan untuk meminimalisir penurunan kualitas hidup yang disebabkan oleh gangguan pendengaran.

Tak hanya itu, adanya isolasi diri, penurunan aktif dalam kegiatan sosial hingga depresi dapat menjadi dampak dari GPAB bagi manusia.

Baca Juga: Teknik Membersihkan Telinga oleh Dokter THT

Sumber

Septiana, N., & Widowati, E. (2017). Gangguan Pendengaran Akibat Bising. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(1), 73-82. www.journal.unnes.ac.id

Rambe, A. (2003). Gangguan pendengaran akibat bising. Fakultas Kedokteran: Universitas Sumatera Utara. www.academia.edu

Lintong, F. (2009). Gangguan Pendengaran Akibat Bising. JURNAL BIOMEDIK: JBM, 1(2). www.ejournal.unsrat.ac.id 

Eryani, Y. M., Wibowo, C. A., & Saftarina, F. (2017). Faktor Risiko Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Jurnal Medula, 7(4), 112-117. www.juke.kedokteran.unila.ac.id

Mayasari, Diana and Khairunnisa, Rifda (2017). Pencegahan Noise Induced Hearing Loss pada Pekerja Akibat Kebisingan. Jurnal Agromedicine, 4 (2). www.repository.lppm.unila.ac.id