Kondisi Pengacau Kelenjar Ludah

Kondisi Pengacau Kelenjar Ludah

Penulis: Dita | Editor: Umi

Kelenjar ludah manusia menghasilkan setidaknya 1 liter air liur setiap harinya. Air liur penting untuk melumasi mulut, membantu menelan, melindungi gigi Anda dari bakteri serta membantu proses pencernaan makanan.

Terdapat 3 bagian utama pada kelenjar ludah kelenjar parotis di bagian dalam pipi, kelenjar submandibular di dasar mulut, dan kelenjar sublingual di bawah lidah.

Ada juga beberapa ratus kelenjar ludah kecil yang tersebar di seluruh mulut dan tenggorokan. Air liur mengalir ke mulut melalui tabung kecil yang disebut sebagai saluran air liur.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Kanker Kelenjar Air Liur dan Gejalanya

Beberapa Kondisi Terkait Gangguan Kelenjar Air Ludah

Ketika ada masalah dengan kelenjar atau saluran air liur, Anda mungkin akan mengalami sejumlah gejala, seperti pembengkakan kelenjar air liur, mulut kering, nyeri, demam, dan rasa tidak enak di mulut.

Ada beberapa kondisi yang berkaitan dengan masalah produksi air liur, antara lain:

1. Sialolitiasis

Sialolitiasis terjadi ketika ada batu dari kalsium yang terbentuk di kelenjar ludah. Batu-batu ini dapat menyumbat kelenjar. Pada akhirnya, kondisi ini bisa menghentikan produksi air liur baik sebagian atau seluruhnya.

Ketika air liur tidak bisa keluar melalui salurannya, air liur akan kembali ke kelenjar dan ini bisa menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit.

Nyeri biasanya hilang timbul dan dirasakan di satu kelenjar, tetapi akan semakin memburuk. Jika penyumbatan tidak dibersihkan, kelenjar mungkin akan mengalami infeksi.

2. Sialadenitis

Sialadenitis atau juga disebut sialodenitis merupakan infeksi yang terjadi pada kelenjar ludah. Kondisi ini umumnya terjadi karena adanya batu yang menyumbat kelenjar ludah.

Bakteri staph atau strep bisa menyebabkan infeksi ini. Lansia dan bayi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami sialadenitis.

Jika tidak segera mendapatkan penanganan, sialadenitis bisa menyebabkan rasa nyeri yang parah, demam tinggi, dan abses (penumpukan nanah).

3. Sindrom Sjögren

Masalah lain yang bisa mengganggu produksi air liur adalah sindrom Sjögren.

Kondisi ini terjadi ketika sel darah putih menargetkan sel-sel sehat di kelenjar yang menghasilkan kelembapan untuk tubuh seperti kelenjar ludah, keringat dan minyak.

Sindrom Sjögren paling sering menyerang wanita dengan gangguan autoimun, seperti lupus.

4. Infeksi Virus

Virus juga bisa memengaruhi kelenjar air ludah. Beberapa jenis virus yang umum menyerang bagian kelenjar ludah termasuk virus flu, virus gondok, Coxsackievirus, echovirus, dan cytomegalovirus (CMV).

5. Tumor (Kanker maupun Non-kanker)

Tumor yang bersifat kanker dan non-kanker juga bisa menyerang kelenjar ludah. Kondisi tumor atau kanker kelenjar ludah jarang terjadi. Kalaupun ada, pasien biasanya berusia 50 sampai 60 tahun.

Kondisi tumor non-kanker yang dapat memengaruhi kelenjar parotis, termasuk adenoma pleomorfik dan tumor Warthin.

Adenoma pleomorfik jinak juga dapat tumbuh di kelenjar submandibular dan kelenjar ludah minor, tetapi ini jarang terjadi.

Baca Juga: Ketahui Apa itu Sitoplasma dan Organel di Dalamnya

Gejala Gangguan Kelenjar Air Ludah

Gejala yang muncul ketika seseorang mengalami gangguan kelenjar air ludah bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya.

Tanda atau gejala sialolitiasis meliputi:

  • Benjolan di bawah lidah yang menyakitkan
  • Rasa sakit yang kuat saat sedang makan
  • Gejala sialadenitis meliputi:
  • Munculnya benjolan di pipi atau di bawah dagu
  • Nanah yang mengalir sampai ke mulut dan berbau busuk
  • Demam.

Kista yang tumbuh di kelenjar air ludah bisa menyebabkan penderitanya mengalami:

  • Keluarnya lendir kuning yang mengalir saat kista pecah
  • Kesulitan makan dan menelan
  • Kesulitan berbicara.

Infeksi virus pada kelenjar ludah, seperti gondongan, bisa menyebabkan keluhan berupa:

  • Demam
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Bengkak di kedua sisi wajah
  • Sakit kepala.

Sementara itu, sindrom Sjögren bisa menyebabkan sejumlah gejala termasuk:

  • Mulut kering
  • Mata kering
  • Kerusakan gigi
  • Luka di mulut
  • Nyeri atau pembengkakan pada sendi
  • Batuk kering
  • Infeksi kelenjar ludah yang berulang.

Jika Anda menderita diabetes atau alkoholisme (kecanduan alkohol), Anda mungkin juga akan mengalami pembengkakan pada kelenjar ludah.

Apabila Anda mengalami gejala, seperti rasa tak enak di mulut, mulut kering, sakit mulut, pembengkakan wajah, dan kesulitan membuka mulut, segera hubungi dokter terdekat.

Baca Juga: Macam-macam Kelenjar di Tubuh Manusia

Sumber

MDS Manual (2020). Salivary Gland Disorders. www.msdmanuals.com

MedlinePlus (2022). Salivary Glands Disorder. www.medlineplus.gov

Healthline (2018). Salivary Glands Disorders. www.healthline.com

Webmd (2020). Salivary Gland Problems. www.webmd.com