Fungsi Domperidone, Dosis, dan Efek Sampingnya

Fungsi Domperidone, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 14 September 2022

Domperidone termasuk dalam kelompok obat antagonis dopamin. Obat ini seringkali digunakan untuk mengobati pergerakan yang melambat di saluran pencernaan yang terkait dengan diabetes dan gastritis (radang lapisan perut). Domperidone membantu pemakainya untuk mengatasi mual, muntah, dan kembung pada perut.

Obat ini juga berfungsi untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu. Domperidone harus digunakan dalam pengawasan langsung dari dokter.

Baca Juga: Gastritis: Penyebab, Gejala, dan Metode Pengobatannya

Sebelum Menggunakan Domperidone

Penggunaan yang kurang tepat dapat menyebabkan masalah yang serius pada penggunanya. Hal-hal berikut ini perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ini, antara lain:

• Pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap domperidone dan bahan-bahan lain yang terkandung.
• Beri tahu dokter jika Anda menderita obstruksi usus, seperti penyakit Crohn atau divertikulitis. Serta jika Anda memiliki masalah hati, ginjal atau jantung, atau detak jantung tidak teratur.
• Beritahu pada dokter jika Anda baru saja selesai menjalani operasi perut, seperti operasi hernia atau operasi caesar.
• Konsultasikan pada dokter apabila sedang atau berencana menggunakan obat-obatan lain termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.
• Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. Segera beritahu dokter apabila hamil saat mengonsumsi obat ini.
• Beritahu pada dokter apabila Anda sedang menyusui. Obat ini dapat masuk ke dalam ASI.
• Seseorang dengan berat badan kurang dari 35 kg hendaknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Dosis dan Cara Pakai

Dosis yang dokter berikan umumnya berdasarkan pada usia, berat badan, seberapa parah kondisi pasien, kondisi medis lain yang pasien miliki, dan reaksi pada obat saat pemberian pertama.

Berikut ini dosis yang umumnya diberikan, antara lain:

Mengobati mual dan muntah

• Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari.
• Anak-anak (dibawah 12 tahun atau berat badan <35 kg): 250 mcg, 3 kali sehari.

Mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi atau radioterapi

• Anak-anak: 0.2-0,4 mg per hari, setiap 4-8 jam sekali.

Merangsang produksi ASI

• Dosis awal 10 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 20 mg, 3 kali sehari apabila jumlah ASI masih kurang optimal.

Berikut ini aturan pemakaian yang dapat Anda ikuti saat hendak mengonsumsi obat ini, antara lain:

• Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang telah dokter berikan. Jangan mengurangi atau menambah dosisnya untuk mendapatkan hasil maksimal dan untuk menghindari overdosis.
• Minumlah obat ini 15 sampai 30 menit sebelum makan.
• Untuk obat yang berupa tablet, minumlah secara utuh dengan air minum. Jangan menghancurkan atau mengunyahnya.
• Jika Anda lupa meminumnya hingga masuk ke waktu berikutnya, maka lewatilah dan lanjutkan untuk dosis berikutnya.

Efek Samping

Seperti halnya obat-obatan lain, domperidone juga dapat menimbulkan efek samping. Hubungi dokter jika gejala yang Anda alami tidak kunjung hilang atau semakin parah. Berikut ini efek samping yang paling umum terjadi, antara lain:

• Kram perut
• Nyeri payudara
• Diare
• Mulut kering
• Sakit kepala
• Migrain
• Mual
• Ruam

Efek samping lain yang mungkin terjadi, antara lain:

• ASI mengalir dari puting
• Detak jantung atau denyut nadi cepat
• Menstruasi yang tidak teratur
• Pembengkakan payudara pada pria

Hentikan pemakaian obat dan segera cari pertolongan medis jika salah satu dari hal berikut terjadi:

• Pusing atau pingsan
• Detak jantung tidak teratur
• Tanda-tanda reaksi alergi, dengan gejala kesulitan bernapas, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah atau tenggorokan.

Baca Juga: Cara Alami Atasi Pusing dan Mual