Anatomi, Permasalahan dan Fungsi Bronkiolus

Anatomi, Permasalahan dan Fungsi Bronkiolus

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 Januari 2023

 

Pernahkah Anda mempelajari sistem pernapasan saat sekolah? Ketika mempelajari anatomi organ pernapasan, Anda mungkin tidak asing dengan bronkiolus.

Lantas, apakah fungsi dan berbagai permasalahan yang menghantuinya? Simak penjelasannya di sini.

Baca Juga: Ketahui 5 Organ Ekskresi pada Tubuh Manusia

Memahami Bronkiolus

Udara yang masuk melalui hidung akan masuk ke kerongkongan dan paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi saluran yang lebih kecil  yang disebut bronkiolus, dan mengarah ke kantung udara kecil (alveoli).

Bronkiolus adalah saluran udara di dalam paru-paru yang merupakan cabang dari bronkus dan berbentuk seperti ranting-ranting pohon.

Saluran udara tersebut akan mengantarkan udara ke kantung kecil yang disebut alveolus, di mana oksigen dan karbon dioksida dipertukarkan di sana.

Anatomi Bronkiolus

Bronkiolus adalah bagian dari sistem pernapasan bagian bawah yang berbentuk seperti cabang-cabang ranting pohon yang semakin kecil dan berakhir di alveolus.

Bronkiolus memiliki ukuran yang kecil, diameternya berkisar antara 0,3 hingga 1 mm.

Terdapat tiga jenis bronkiolus berdasarkan ukurannya, yakni:

  • Bronkiolus lobular, saluran pertama kali memasuki lobus paru-paru dan berukuran besar.
  • Bronkiolus terminal, sejumlah 50 hingga 80 saluran yang lebih kecil di setiap paru-paru
  • Bronkiolus respiratorius, yaitu dua atau lebih cabang dari setiap bronkiolus terminal yang mengarah ke dua hingga sepuluh  saluran alveolar.

Fungsi Bronkiolus

Bronkiolus berperan dalam mengalirkan udara ke sekitar 300 juta alveolus di paru-paru.

Saat Anda menarik napas, udara yang mengandung oksigen akan ditarik ke dalam bronkiolus.

Karbon dioksida yang dikumpulkan oleh alveoli kemudian dikeluarkan dari paru-paru saat Anda mengeluarkan napas.

Masalah pada Bronkiolus

Bronkiolus memiliki peran penting dalam pernapasan kita. Apabila terjadi suatu masalah, maka bronkiolus dapat menimbulkan penyakit atau gangguan pernapasan tertentu.

Berikut adalah beberapa masalah yang dapat dialami bronkiolus:

  • Bronkokonstriksi 

Bronkokonstriksi adalah penyempitan saluran udara yang terjadi ketika iritan atau alergen terhirup.

Meskipun penyempitan ini dimaksudkan untuk mencegah zat asing memasuki paru-paru, hal ini dapat membatasi pernapasan Anda.

Gejala bronkokonstriksi meliputi:

    • Kesulitan bernapas
    • Batuk
    • Sianosis (kulit kebiruan karena kekurangan oksigen)
    • Kelelahan ekstrem
  • Bronkiolitis

Peradangan pada bronkiolus disebut dengan bronkiolitis.

Kondisi ini sering terjadi pada bayi antara 3 bulan dan 6 bulan yang terinfeksi virus, misalnya influenza.

  • Bronkiolitis Obliterans

Bronchiolitis obliterans adalah peradangan langka yang menyebabkan jaringan parut pada bronkiolus. Kondisi ini menyebabkan seseorang sulit bernapas.

Sering dijuluki “paru-paru popcorn”, kondisi ini lebih sering menyerang orang dewasa.

Berikut adalah beberapa penyebab penyakit ini:

    • Paparan racun yang berlebihan atau berkepanjangan. Contoh racunnya seperti amonia, klorin, formaldehida, sulfur dioksida, nikotin, dan asetaldehida yang (terkandung dalam rokok elektrik)
    • Transplantasi organ
    • Menghirup partikel fiberglass atau abu yang berterbangan dari batubara dalam waktu lama
    • Rheumatoid arthritis dan penyakit autoimun lainnya
    • Infeksi virus paru-paru, termasuk virus Coronavirus (COVID-19)
  • Asma

Asma adalah kondisi alergi yang dipicu alergen atau iritan di udara pada anak-anak yang mengakibatkan infeksi pernapasan.

Ketika alergen masuk ke bronkiolus, sejenis sel kekebalan yang disebut sel mast melepaskan zat yang disebut histamin yang menyebabkan otot polos bronkiolus berkontraksi.

Hal ini menyebabkan saluran udara menyempit dan meradang sehingga terjadi penyumbatan aliran udara dan membuat penderita asma sulit untuk bernapas.

Gejala klasik asma adalah sesak dada, mengi, sesak napas, dan batuk.

Baca Juga: Memahami Fungsi Alveolus pada Paru-Paru

  • Fibrosis kistik

Fibrosis kistik adalah kelainan bawaan yang dapat merusak paru-paru dan sistem pencernaan.

Kelainan ini menyebabkan sel goblet memproduksi lendir dalam jumlah berlebihan yang menyumbat saluran pernapasan dan saluran pencernaan.

Lambat laun, jika penyakit ini semakin parah, akan muncul jaringan parut pada bronkiolus yang membahayakan sistem pernapasan.

Gejala awal kelainan ini adalah batuk terus-menerus dengan lendir,  mengi, sesak napas, dan adanya polip hidung.

  • Emfisema

Emfisema termasuk dalam penyakit paru-paru yang menyebabkan Anda membuat sulit bernapas.

Pada emfisema, terjadi kerusakan pada alveolus dan jaringan paru-paru yang dapat menyebabkan bronkiolus kolaps.

Penyebab utama emfisema adalah merokok. Selain itu polusi udara, asap rokok, infeksi pernapasan kronis, dan paparan pekerjaan terhadap debu dan bahan kimia bisa menyebabkan penyakit ini.

Baca Juga: Mengenal Anatomi Paru-Paru

Sumber

Very Well Health. (2022). The Anatomy of the Bronchioles. www.verywellhealth.com

Very Well Health. (2022). Cystic Fibrosis vs. Asthma: What Are the Differences?. www.verywellhealth.com

Lung. (2021). Learn About Bronchiolitis obliterans. www.lung.org