Feses Berwarna Hitam? Ketahui Penyebab Melena dan Gejalanya

Feses Berwarna Hitam? Ketahui Penyebab Melena dan Gejalanya

Penulis: Silvia | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 11 Januari 2023

 

Tak bisa dimungkiri bahwa kondisi feses (kotoran yang keluar dari proses sistem pencernaan) yang lebih gelap atau hitam tentunya akan membuat membuat Anda merasa khawatir. Kekhawatiran ini muncul karena pada dasarnya Anda biasa melihat feses berwarna kuning kecoklatan. Perlu diketahui bahwa tekstur dan warna feses bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

Dalam istilah medis, feses yang berwarna gelap cenderung hitam kerap disebut melena. Lantas apa penyebab melena dan bagaimana gejalanya? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak informasi selengkapnya yuk!

Baca Juga: Feses Berwarna Hitam, Apa Sebabnya?

Apa Itu Melena?

Melena merupakan suatu kondisi di mana feses terlihat gelap dan cenderung berwarna kehitaman. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya perdarahan pada saluran cerna gastrointestinal atau saluran bagian atas yang meliputi kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari.

Saat Anda mengalami melena, besar kemungkinan feses yang keluar akan bertekstur lengket dengan ciri khas bau busuk yang menyengat.

Penyebab Melena

Sama seperti dengan masalah kesehatan lainnya, melena juga disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut penyebab melena yang perlu Anda ketahui.

1. Adanya Kerusakan Lapisan Gastrointestinal (GI)

Melena bisa terjadi karena adanya kerusakan pada lapisan saluran gastrointestinal bagian atas, pembuluh darah bengkak, atau gangguan perdarahan.

Dari banyaknya penyebab, penyakit tukak lambung menjadi salah satu penyebab yang paling umum, di mana terdapat luka atau bisa yang berkembang di perut atau usus kecil.

Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh Helicobacter pylori (H. pylori) sehingga menyebabkan radang lambung atau gastritis. Saat seseorang mengalami gastritis, maka kondisi ini bisa membuat sekresi asam tinggi yang akibatnya dapat merusak mukosa sehingga terjadi perkembangan pada ulkus.

2. Pembengkakan Pembuluh Darah

Pembengkakan pembuluh darah atau varises juga dapat mengakibatkan perdarahan pada saluran cerna bagian atas. Kondisi ini sering terjadi bersamaan dengan hipertensi portal yang mengacu pada peningkatan tekanan darah di vena portal.

3. Erat dengan Penyakit Liver

Penyakit hati atau liver, seperti sirosis (jaringan parut hati) juga erat kaitannya dengan melena. Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan aliran darah melalui hati sehingga menyebabkan darah kembali ke vena portal yang kemudian berpengaruh pada peningkatan tekanan darah.

Peningkatan darah ini lah yang dapat menyebabkan varises esofagus sehingga lambung lebih rapuh dan mudah berdarah.

4. Indikasi Adanya tumor

Pada beberapa kasus, perdarahan GI juga bisa menjadi indikasi adanya perkembangan tumor, termasuk adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, tumor karsinoid, dan lipoma.

5. Efek Penggunaan Obat

Melena atau feses berwarna hitam juga bisa terjadi karena adanya efek penggunaan obat-obatan tertentu, seperti penggunaan kronis aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Penggunaan obat ini sangat berpengaruh pada kesehatan saluran pencernaan bahkan bisa menyebabkan gastritis dan ulkus (luka terbuka) yang dihasilkan pada saluran GI.

6. Robekan pada Dinding Kerongkongan

Adanya robekan pada dinding kerongkongan juga menjadi salah satu penyebab mengapa feses berwarna gelap dan kehitaman. Kondisi ini juga kerap disebut Mallory-Weiss, suatu masalah kesehatan akibat robekan atau laserasi yang menyebabkan perdarahan di esofagus bagian bawah.

7. Adanya Kelainan Darah

Kelainan darah yang ditandai dengan perdarahan yang berlebihan dan sering memar, seperti hemofilia dan trombositopenia, juga dapat menyebabkan perdarahan pada saluran cerna sehingga feses yang keluar menjadi berwarna kehitaman.

8. Peradangan Kerongkongan

Penderita refluks asam lambung (GERD) lebih rentan mengalami melena, terlebih jika adanya peradangan pada kerongkongan. Pasalnya, asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada beberapa jaringan di kerongkongan sehingga terjadi perdarahan.

Pada kasus terparah, kondisi ini bisa menyebabkan esofagitis erosif, suatu keadaan di mana terdapat peradangan dan ulserasi pada permukaan esofagus.

Gejala Melena

Saat seseorang mengalami melena, mungkin gejalanya akan berbeda-beda dan tergantung pada jumlah kehilangan darah dan sumber perdarahan. Saat Anda kehilangan darah yang cukup signifikan maka bisa menyebabkan volume darah dalam tubuh menjadi menurun sehingga berisiko mengalami gejala berupa:

  • Anemia
  • Sesak napas
  • Tubuh merasa lelah dan lemah
  • Kulit terlihat pucat
  • Kerap merasa kedinginan
  • Mengalami takikardia atau detak jantung yang cepat

Jika pendarahan terjadi di usus kecil dengan kehilangan darah yang lebih cenderung sedikit, mungkin Anda akan merasakan gejala berupa nyeri pada perut.

Sedangkan pada kasus pendarahan dari mulut, kerongkongan, atau perut biasanya gejala berupa kesulitan saat menelan, gangguan pada pencernaan hingga muntah darah.

Diagnosis Melena

Meski terdapat beberapa gejala yang akan dirasakan, bukan berarti Anda bisa mendiagnosis melena secara asal tanpa ilmu medis secara pasti. Agar mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat, penting bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Nantinya, dokter akan mendiagnosis dan melakukan pengobatan yang dimulai dengan mengidentifikasi sumber perdarahan untuk menentukan dan mengobati penyebab yang mendasarinya. Tes yang akan digunakan untuk mendiagnosis umumnya berupa:

  • Sampel buang air besar akan diuji darahnya
  • Tes darah dapat digunakan untuk memeriksa kadar oksigen dan zat besi Anda. Tes juga dapat menunjukkan seberapa baik pembekuan darah Anda
  • Melakukan pemeriksaan dengan endoskopi: Endoskopi adalah prosedur yang digunakan untuk memeriksa GI bagian atas. Pemeriksaan ini bertujuan menemukan sumber perdarahan, sehingga dapat ditentukan tindakan yang tepat untuk menghentikan perdarahan
  • Gambar CT scan atau x-ray dapat menunjukkan sumber perdarahan. Gambar tersebut nantinya akan menunjukkan robekan, obstruksi, atau tumor yang menjadi penyebab melena
  • Angiogram dilakukan untuk mencari dan menghentikan pendarahan dari arteri. Cairan kontras disuntikkan ke dalam arteri.

Jadi, apabila feses Anda berwarna hitam dengan bau busuk yang menyengat dan disertai beberapa gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Ketahui Hubungan Warna Feses dengan Kondisi Kesehatan Anda

 

Sumber

Drugs.com. (2021). Melena. www.drugs.com

Healthline. (2018). What’s the Difference Between Hematochezia and Melena?. www.healthline.com

Medicover Hospitals. (2021). Melaena. www.medicoverhospitals.in

Osmosis. (2021). What Is It, Causes, Symptoms, Bleeding, Treatment, and More. www.osmosis.org