6 Fakta tentang Turun Rahim yang Perlu Anda Pahami

6 Fakta tentang Turun Rahim yang Perlu Anda Pahami

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 12 Mei 2023

 

Turun rahim atau turun peranakan merupakan sebuah kondisi dimana rahim Anda turun ke arah vagina, atau hingga keluar dari vagina.

Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Beberapa faktor bisa mempengaruhinya, namun pada dasarnya turun rahim disebabkan karena otot panggul yang semakin melemah, sehingga tidak bisa lagi menahan rahim Anda.

Ada banyak fakta maupun mitos yang sering dikaitkan dengan fenomena turun rahim. Agar tidak salah paham, berikut adalah 6 fakta mengenai turun rahim atau prolaps uteri.

Baca Juga: Diagnosis dan Pengobatan Turun Peranakan

1. Sering melahirkan bukan satu-satunya penyebab turun rahim

Saat Anda sedang mengandung, maka rahim Anda akan menyesuaikan ukurannya sesuai dengan ukuran janin yang semakin membesar setiap minggunya.

Setelah melahirkan, umumnya ukuran rahim Anda akan kembali seperti semula, namun seringkali orang beranggapan bahwa semakin sering Anda melahirkan anak, maka rahim Anda akan turun.

Memang ketika sedang hamil panggul Anda akan menahan beban yang berat, sehingga turun rahim mungkin terjadi suatu hari nanti.

Meski demikian, melahirkan bayi berkali-kali bukanlah penyebab dari fenomena ini. Sebab penelitian membuktikan bahwa wanita yang belum pernah melahirkan pun tetap bisa mengalaminya.

Oleh karena itu, jangan takut untuk memiliki banyak momongan. Pada akhirnya, turun rahim mungkin terjadi, namun tetap bisa diobati.

2. Operasi caesar tidak bisa mencegah turun rahim

Ada pendapat bahwa proses melahirkan secara caesar bisa mencegah terjadinya turun rahim. Lalu, bagaimana kenyataannya?

Faktanya, wanita yang belum pernah melahirkan pun tetap berisiko mengalami turun peranakan. Sehingga, menghindari proses melahirkan lewat vagina tidak bisa mencegah turun rahim terjadi.

Anda bisa mengalaminya karena beberapa faktor seperti memiliki jaringan yang lemah sejak lahir.

Melahirkan lewat vagina memang bisa menyebabkan terjadinya turun rahim, namun hal tersebut dikarenakan dorongan yang Anda keluarkan terlalu kuat.

Pilihlan proses persalinan yang paling cocok untuk Anda dan keadaan janin Anda.

Operasi caesar memang aman dilakukan dan ternyata memang bisa menghindari Anda dari inkontinensia urin, atau kondisi dari sulit menahan untuk buang air kecil.

Inkontinensia urin sendiri adalah salah satu gejala dari turun rahim.

3. Otot dasar panggul tidak akan turun terus setelah melahirkan

Saat hamil, kandung kemih Anda akan tertekan karena janin yang bertumbuh semakin besar.

Dengan kata lain, ini berarti bahwa otot dasar panggul yang menahan rahim Anda bisa menurun.

Meski begitu, Anda tak perlu khawatir akan terjadinya inkontinensia setelah melahirkan. Sebab, kondisi yang terjadi ketika Anda sedang mengandung tidak permanen.

4. Anda bisa mencegah terjadinya turun peranakan

Menerapkan gaya hidup yang sehat bisa membantu Anda mencegah Anda dari berbagai risiko penyakit, termasuk turun rahim.

Ada beberapa langkah mudah yang bisa Anda ikuti, seperti:

  • Menjaga berat badan tubuh tetap seimbang, karena berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko terjadinya turun rahim.
  • Rajin berolahraga untuk memperkuat otot dasar panggul Anda.
  • Hindari kebiasaan merokok karena bisa membuat batuk kronis dan menekan otot panggul Anda.

5. Turun rahim bisa terjadi karena mengangkat beban dengan teknik yang salah

Untuk kebutuhan fisik, wanita seringkali memilih untuk mengangkat beban.

Selain bisa membentuk otot, cara ini juga baik untuk mengurangi lemak di tubuh dan bisa menurunkan risiko penyakit osteoporosis.

Sayangnya, mengangkat beban berat bisa membuat otot panggul Anda menjadi lemah.

Untuk mencegah turun rahim terjadi, sebaiknya lakukan teknik mengangkat yang benar, antara lain:

  • Hindari mengangkat beban yang sangat berat sendirian.
  • Pastikan pijakan Anda kuat.
  • Jaga punggung tetap lurus, lalu tekuk lutut dan pinggul Anda. Jangan membungkuk dengan lutut lurus.
  • Berdiri dengan kaki lebar, dan berada di dekat objek yang akan Anda angkat.
  • Selalu letakkan kaki Anda ke depan ketika akan mengangkat barang.

Selain melakukan teknik mengangkat yang benar, Anda juga bisa menerapkan senam Kegel untuk memperkuat otot dasar panggul.

6. Operasi turun rahim tidak seharusnya dilakukan jika masih ingin hamil

Anda bisa melakukan operasi untuk memperbaiki prolaps uteri atau turun rahim. Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan, seperti operasi dengan histerektomi, atau tanpa histerektomi.

Meski boleh dilakukan, Anda perlu mempertimbangkan terlebih dahulu apakah Anda masih ingin hamil atau tidak. Sebab, risiko terjadinya cedera maupun komplikasi menjadi tinggi, terutama ketika Anda melakukan operasi lagi.

Apabila ingin memperbaiki masalah otot dasar panggul Anda, maka Anda bisa mencoba cara seperti latihan fisik, maupun menggunakan alat untuk menopang rahim Anda.

Baca Juga: Perawatan Rahim Turun Tanpa Operasi

Sumber

Mayo Clinic. (2020). Uterine prolapse – Symptoms and causes – Mayo Clinic. www.mayoclinic.org

Cleveland Clinic. (2019). Uterine Prolapse: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. my.clevelandclinic.org

Penn Medicine. (2015). Five Myths and Facts About Childbirth and Uterine Prolapse. www.pennmedicine.org

Belly Belly. (2021). The Lie That A C-Section Can Save Your Pelvic Floor | BellyBelly. www.bellybelly.com.au

Healthfully. (2018). Squatting Exercise for Bladder Prolapse. healthlfully.com