Bertugas Melawan Infeksi, Pahami Fakta Lain Tentang Monosit

Bertugas Melawan Infeksi, Pahami Fakta Lain Tentang Monosit

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 20 September 2022

 

Meskipun sel darah putih hanya membentuk sekitar 1% dari darah, namun fungsi yang dimilikinya sangat penting. Sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, sel darah putih melindungi Anda dari penyakit.

Sel darah putih sendiri terdiri dari lima jenis yang berbeda dan memiliki tujuan tertentu, salah satunya adalah monosit.

Seperti jenis sel darah putih lainnya, monosit tidak hanya memainkan peran penting dalam kemampuan sistem kekebalan untuk menghancurkan penyerang (virus, bakteri, dan sebagainya), namun juga dalam memfasilitasi penyembuhan dan perbaikan tubuh Anda.

Baca Juga: Leukopenia: Ketika Tubuh Kekurangan Sel Darah Putih

Mengenal Monosit dan Jenis Darah Putih Lainnya

Monosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang dan kemudian memasuki aliran darah.

Monosit bertugas melawan infeksi tertentu dan membantu sel darah putih lainnya menghilangkan sel mati atau sel rusak, serta melawan sel kanker.

Seperti disebutkan sebelumnya, monosit adalah salah satu dari lima jenis sel darah putih. Adapun empat jenis sel darah putih lainnya adalah:

  • Limfosit. Berperan dalam membuat antibodi untuk melawan virus dan bakteri
  • Basofil. Berperan mengeluarkan bahan kimia seperti histamin untuk membantu respons kekebalan tubuh
  • Neutrofil. Adalah jenis sel darah putih yang paling banyak dan berperan sebagai garis pertahanan pertama tubuh yang membunuh bakteri dan jamur
  • Eosinofil. Membantu respons alergi tubuh dan membunuh sel kanker dan parasit

Fungsi Monosit

Beberapa fungsi monosit di antaranya adalah:

  • Sebagai salah satu komponen terpenting dari sistem kekebalan bawaan
  • Sebagai sel fagosit dan sel penyaji antigen dalam darah tepi untuk menyerang mikroorganisme, antigen, dan sel yang mati atau rusak
  • Secara teratur “berpatroli” di tubuh untuk mencari patogen dan mengatur respons imun selama terjadi infeksi dan peradangan
  • Menghasilkan sitokin berbeda yang merekrut sel dan protein tambahan ke area yang terinfeksi untuk menghasilkan respons imun yang efektif
  • Membantu aktivasi limfosit, bagian sistem kekebalan tubuh yang melawan partikel asing

Jumlah Monosit yang Ideal di Dalam Tubuh

Pada orang yang sehat, standar jumlah monosit cukup beragam.

Biasanya, monosit berjumlah 1-10% dari total sel darah putih yang bersirkulasi di dalam tubuh. Jika dihitung per mikroLiter darah, angka ini setara dengan 200-600 monosit.

Baca Juga: Penyebab Kelebihan Sel Darah Putih yang Perlu Diketahui

Jumlah Monosit Tinggi (Monositosis) 

Jumlah monosit tidak boleh terlalu tinggi karena dapat menjadi indikator penting dari kondisi gangguan kesehatan.

Jumlah monosit yang tinggi atau sering juga disebut dengan istilah monositosis sering dikaitkan dengan:

Selain itu, beberapa kondisi yang juga dapat menyebabkan monositosis termasuk:

Gejala Monosit Tinggi

Jika mengalami monosit tinggi, Anda mungkin merasakan beberapa gejala, seperti:

  • Terganggunya penglihatan
  • Demam
  • Mengalami masalah pernapasan
  • Muncul rasa nyeri di area infeksi (jika monosit disebabkan oleh infeksi)
  • Menurunnya berat badan tanpa sebab jelas
  • Stroke
  • Mudah memar (jika penyebabnya leukemia)
  • Perdarahan di mulut, usus, dan area yang dilapisi mukosa atau selaput lendir lainnya

Perawatan Monositosis

Monositosis sendiri hanya merupakan tanda klinis dan bukan merupakan penyakit yang berdiri sendiri. Sehingga, yang perlu Anda lakukan adalah mengobati penyebab yang mendasari kondisi ini.

Jumlah monosit yang tinggi bisa disebabkan oleh banyak hal. Dokter mungkin melakukan tes tambahan untuk membantu menentukan penyebab monositosis Anda.

Setelah penyebabnya ditentukan, Anda akan diberikan rencana perawatan yang tepat jika diperlukan.

Perawatan Mandiri

Walaupun beberapa penyebab monositosis hanya bisa disembuhkan dengan pengobatan medis, ada beberapa penyebab yang bisa diperbaiki lewat perubahan gaya hidup.

Anda dapat meningkatkan fungsi monosit dengan rutin berolahraga, terutama seiring bertambahnya usia.

Olahraga bermanfaat bagi fungsi monosit yang akan membantu melawan penyakit.

Selain itu, karena monosit dikaitkan dengan peradangan, konsumsi makanan anti-inflamasi juga dapat membantu mengatasi monositosis.

Makanan yang tinggi antioksidan dan polifenol dapat membantu melawan peradangan. Contoh makanan tersebut antara lain:

Anda juga harus menghindari makanan yang menyebabkan peradangan seperti:

  • Daging
  • Karbohidrat olahan seperti roti putih dan kue kering
  • Gorengan
  • Soda dan minuman lain yang tinggi gula
  • Margarin dan mentega

Baca Juga: Sering Memar dan Mimisan? Waspadai Leukemia Mieloblastik Akut!

Sumber

Verywell Health. (2020). How Monocytes Function in the Body. www.verywellhealth.com

Web MD. (2021). What to Know About High Monocyte Count. www.webmd.com

Microbe Notes. (2021). Monocytes- Definition, Structure, Immunity, Subsets, Functions. www.microbenotes.com

Healthline. (2019). What Does It Mean If Your Monocyte Levels Are High?. www.healthline.com