5 Fakta Tentang Ganja yang Layak Diketahui

5 Fakta Tentang Ganja yang Layak Diketahui

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 November 2022

 

Ganja atau dikenal juga dengan nama mariyuana merupakan jenis tanaman yang memiliki berbagai efek. Penggunaannya di Indonesia sampai saat ini masih terlarang dan tergolong melanggar hukum.

Ganja sebenarnya mengacu pada tiga kelompok tanaman dengan sifat psikoaktif yakni Cannabis sativa, Cannabis indica dan Cannabis roughralis. Tanaman tersebut dikeringkan sehingga terbentuk herbal yang disebut dengan ganja. Meskipun bersifat alami, tanaman ini memiliki efek yang sangat kuat.

Baca Juga: Ketahui Skizofrenia, Penyebab, dan Pengobatannya

Cara Mengonsumsi Ganja

Walaupun ganja adalah tanaman ilegal di Indonesia, namun penggunaannya diperbolehkan di berbagai negara.

PBB juga telah menyatakannya sebagai produk legal untuk kebutuhan pengobatan. Tanaman ganja dapat digunakan dalam berbagai cara, seperti dimakan, diisap, dan diuapkan.

Efek ganja akan timbul setidaknya 1-3 jam setelah Anda memakan ganja. Sedangkan ketika diisap atau diuapkan, efek ganja biasanya akan langsung terasa.

Meski demikian, merokok ganja khususnya jika dicampur dengan tembakau, bisa menyebabkan masalah kesehatan pada diri Anda.

Fakta Mengenai Ganja

Di Indonesia, keberadaan tanaman ini dinilai ilegal dan kepemilikannya bisa berbuah hukuman penjara. Hal ini sebenarnya masih sangat kontroversial karena ganja dinilai kaya manfaat untuk kesehatan.

Untuk menambah pengetahuan Anda, berikut adalah berbagai macam fakta tentang ganja yang perlu Anda pahami:

1. Kandungan Ganja

Ganja terdiri dari 120 komponen yang dikenal sebagai cannabinoid. Ada dua komponen yang paling banyak ditemukan di dalam ganja, yakni:

  • Cannabidiol (CBD)

CBD adalah cannabinoid psikoaktif, namun tidak memabukkan dan tidak menimbulkan euforia.

Kandungan ini biasanya sering digunakan untuk membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit. Efeknya juga dipercaya dapat meredakan mual, migrain, kejang, dan kecemasan.

Sudah ada beberapa jenis obat di Amerika Serikat yang menggunakan kandungan ini sebagai bahan bakunya.

  • Tetrahydrocannabinol (THC)

THC adalah senyawa psikoaktif utama dalam ganja yang mampu menyebabkan perasaan rileks seperti yang dialami banyak penggunanya.

Anda dapat menemukan berbagai macam produk ganja yang hanya memiliki kandungan CBD, THC, atau kombinasi keduanya.

2. Efek Jangka Pendek Ganja

Ganja memiliki efek jangka pendek yang bisa dengan mudah dirasakan oleh penggunanya. Banyak yang menganggapnya sebagai hal yang menyenangkan namun sebenarnya juga bisa mengkhawatirkan.

Beberapa efek jangka pendek ganja antara lain:

  • Relaksasi
  • Pusing
  • Panca indera yang lebih intens
  • Nafsu makan meningkat
  • Persepsi yang berubah tentang waktu dan peristiwa
  • Fokus dan kreativitas

Sedangkan untuk efek samping jangka pendek yang dianggap buruk dari ganja yaitu:

  • Masalah koordinasi
  • Waktu reaksi tertunda
  • Mual
  • Lesu
  • Gelisah
  • Peningkatan denyut jantung
  • Tekanan darah menurun
  • Paranoid

Baca Juga: Tidak Hanya untuk Rokok, Berikut Manfaat Tembakau yang Perlu Anda Tahu

3. Efek Jangka Panjang Ganja

Penggunaan ganja secara terus-menerus dalam jangka yang panjang juga bisa memberikan efek bagi tubuh Anda. Walaupun begitu, para ahli belum bisa memastikannya karena dampak ini bisa berbeda-beda bagi setiap orang.

Secara garis besar, berikut adalah efek jangka panjang dari konsumsi ganja:

  • Perkembangan otak

Penelitian di tahun 2014 menyoroti potensi dampak ganja pada perkembangan otak ketika digunakan selama masa remaja.

Menurut penelitian ini, orang yang mulai menggunakan ganja di usia remaja cenderung akan memiliki lebih banyak masalah memori dan belajar meski belum bisa dipastikan apakah efeknya permanen atau tidak.

Orang yang mulai menggunakan ganja di usia remaja mungkin juga akan memiliki risiko lebih tinggi untuk masalah kesehatan mental di kemudian hari, termasuk skizofrenia.

  • Ketergantungan

Ketergantungan merupakan salah satu efek jangka panjang dari ganja yang paling mengkhawatirkan.

Jika penggunaannya dihentikan, banyak yang mengalami dampak seperti lekas marah, nafsu makan rendah, dan perubahan suasana hati.

  • Masalah pernapasan

Kebiasaan merokok ganja dianggap sama berbahayanya seperti merokok tembakau, karena dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada saluran udara.

Selain itu, ganja juga telah dikaitkan dengan bronkitis, dan mungkin merupakan faktor risiko penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

4. Ganja dan Meningkatnya Risiko Penyakit Mental

Kebiasaan menggunakan ganja juga dianggap mampu meningkatkan risiko sejumlah penyakit mental, khususnya penyakit psikotik yang membuat Anda mengalami delusi.

Ganja juga dapat meningkatkan risiko kekambuhan pada orang yang sudah menderita skizofrenia, dan mampu memperburuk gejala psikotik.

Risiko-risiko ini akan lebih mengancam apabila seseorang:

  •   Mulai menggunakan ganja di usia muda
  •   Merokok jenis ganja yang lebih kuat
  •   Merokok dengan daun ganja secara teratur dan untuk waktu yang lama
  •   Memiliki faktor risiko lain untuk skizofrenia, seperti riwayat penyakit keluarga

Selain itu, ada beberapa efek buruk yang harus diketahui tentang penggunaan ganja, yakni;

  •   Sering merasa kehabisan napas
  •   Menimbulkan gejala batuk yang tidak nyaman atau menyakitkan
  •   Memperburuk gejala asma pada penderita asma
  •   Berkurangnya kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin dengan aman

5. Manfaat Ganja untuk Kesehatan

Terlepas dari kontroversinya, ganja telah diakui oleh dunia kesehatan memiliki berbagai manfaat.

Dua kandungan utama dari ganja merupakan bahan aktif dari Sativex, salah satu jenis obat yang dapat diperoleh hanya dengan resep dokter. Obat ini umumnya digunakan untuk meredakan nyeri kejang otot pada kondisi multiple sclerosis.

Obat yang diketahui juga memiliki kandungan ganja adalah Nabilone. Obat ini umumnya dipakai untuk meredakan keluhan pada pasien kanker yang sedang menjalani terapi kanker.

Selain itu, kini sejumlah uji klinis sedang dilaksanakan terhadap obat berbasis ganja yang akan digunakan pada nyeri kanker, penyakit mata glaukoma, kehilangan nafsu makan pada orang dengan HIV atau AIDS, serta epilepsi pada anak-anak.

Baca Juga: Berbagai Manfaat Ganja dalam Dunia Kesehatan

Sumber

Healthline. (2020). A Quick Take on Cannabis and Its Effects. www.healthline.com

Alcohol and Drug Foundation. (2021). What is cannabis?. adf.org.au

Very Well Mind. (2021). What to Know About Marijuana Use. www.verywellmind.com

NHS. Cannabis: the facts. www.nhs.uk

Government of Canada. What you need to know about cannabis. www.canada.ca