6 Fakta Tentang Hormon Kortisol, Hormon Penyebab Stres

6 Fakta Tentang Hormon Kortisol, Hormon Penyebab Stres

Penulis: Devita | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 31 Januari 2023

 

Kortisol merupakan hormon steroid yang berperan membantu merespon stres. Oleh karenanya, hormon ini disebut juga sebagai hormon stres. Pasalnya, saat Anda stres, kadar hormon kortisol akan melonjak. Kortisol di dalam tubuh disintesis secara alami dari kolesterol.

Fungsi hormon kortisol lebih dari sekadar hormon yang dilepaskan ketika Anda stres. Hormon ini dibuat di kelenjar adrenal. Di dalam tubuh kortisol memiliki fungsi masing-masih sebab setiap sel dalam tubuh memiliki reseptor kortisol. Berikut fakta-fakta mengenai hormon kortisol yang harus Anda ketahui:

1. Menyediakan Energi

Hormon kortisol dalam tubuh berguna untuk mengelola gula darah. Manfaatnya untuk mengubah cadangan gula menjadi energi yang bisa dimanfaatkan. Kortisol berperan penting bagi nutrisi yang diserap tubuh sebab hormon ini bisa memilih jenis nutrisi, seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang baik bagi tubuh.

Ketika Anda stres, hormon kortisol berperan mengubah protein dan lemak menjadi glukosa yang bisa digunakan dalam bentuk energi.  Tanpa kortisol, tubuh akan membakar otot dan jaringan lemak ketika stres meningkat. Sehingga, secara tidak langsung kortisol melindungi otot dan jaringan lemak.

2. Tingginya Kadar Kortisol Menandakan “Sindrom Cushing” dan Gangguan Kesehatan Lainnya

Sindrom Cushing adalah kondisi kesehatan yang disebabkan oleh tumor pada kelenjar adrenal atau pituitary. Gejalanya ditandai dengan tingginya kadar hormon kortisol dalam darah. Seseorang yang menderita Sindrom Cushing mengalami kelebihan berat badan, terutama wajah, dada dan perut.

Biasanya lengan dan kaki akan lebih ramping dibandingkan area tubuh lainnya. Akibat dari Sindrom Cushing, penderita akan mengalami tekanan darah tinggi, perubahan warna pada kulit, serta wajah yang memerah.

Selain Sindrom Cushing, hormon kortisol yang tinggi akan memengaruhi libido dan siklus menstruasi. Semakin tinggi hormon tersebut, Anda akan semakin cemas dan merasa depresi.

3. Rendahnya Kadar Kortisol Berkaitan dengan Penyakit Addison

Hormon kortisol rendah jarang terjadi, biasanya kadarnya hanya akan normal atau tinggi. Rendahnya hormon kortisol biasanya dipicu karena kerusakan kelenjar adrenal akibat penyakit autoimun.

Kondisi ini menyebabkan seseorang mudah kelelahan, mengalami penurunan berat badan drastis, kehilangan massa otot, perubahan suasana hati dan warna kulit berubah. Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera periksa ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh Anda.

Baca Juga : Ketahui Pentingnya Hormon Tiroid

4. Kadar Hormon Kortisol Tertinggi Pukul 7 Pagi

Perlu Anda ketahui, kadar hormon kortisol tertinggi terjadi pada pagi hari puncaknya pukul 7 pagi. Hal ini menyebabkan sebagian orang mengalami stres dan kecemasan di pagi hari.

Sebaliknya, kadar hormon ini akan menurun pada malam hari menjelang tidur. Namun, kebiasaan tidur siang bisa membalikkan kondisi ini. Oleh karena itu, jika Anda ingin melakukan pengecekan kadar hormon kortisol dalam tubuh, waktu pengecekan berpengaruh terhadap jumlah hormon.

5. Hormon Kortisol Memengaruhi Berat Badan

Pernahkah Anda merasa ingin banyak makan ketika mengalami stres? Hal ini karena Anda merasa membutuhkan lebih banyak asupan kalori untuk mengatasi stres. Anda cenderung akan makan berlebihan saat stres, terutama makan makanan manis.

Penyebabnya adalah saat hormon kortisol Anda naik, gula darah akan menurun sehingga Anda lebih banyak menginginkan makanan manis dan berlemak. Untuk mencegah kondisi kesehatan yang berbahaya sebaiknya Anda bisa mengontrol nafsu makan dan memilih makanan yang sehat, seperti buah-buahan yang memiliki rasa manis.

6. Kortisol Memengaruhi Imunitas

Kortisol memperlambat beberapa fungsi tubuh saat Anda mengalami stres. Peningkatan kadar kortisol akan menekan sistem kekebalan tubuh. Itulah alasan mengapa ketika seseorang stres akan mudah terserang penyakit. Setelah Anda pulih dari stres, biasanya akan merasa sakit karena sistem kekebalan tubuh kembali aktif.

Baca Juga : Pentingnya Hormon Insulin dalam Mengendalikan Gula Darah

Sumber

Ask The Scientist. 9 Fun and Interesting Facts About Cortisol. www.askthescientist.com
Everyday Health (2018). Cortisol: Everything You Need to Know About the ‘Stress Hormone’. www.everydayhealth.com
Hormon Health Network. Cortisol. www.hormone.org
Michigan Medicine. Cortisol in Blood Test. www.uofmhealth.org
Todays Dietitian. Cortisol — Its Role in Stress, Inflammation, and Indications for Diet Therapy. www.todaydietitian.com
WebMD. Can Stress Cause Weight Gain?. www.webmd.com