Efek Bullying dan Cara Mengatasinya

Efek Bullying dan Cara Mengatasinya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 1 Januari 2023

 

Bully atau bullying (perundungan) adalah masalah yang umum terjadi di sekolah. Namun, efek yang disebabkannya bisa bertahan melewati fase yang lebih dari itu.

Anak-anak yang menjadi korban bully sejak masih sekolah, mengalami peningkatan risiko mengalami masalah sosial dan emosional dalam jangka pendek, jangka panjang, bahkan ada yang berlangsung sampai dewasa.

Baca Juga: Kekerasan pada Anak dan Dampak Negatif bagi Mentalnya

Apa yang Dimaksud dengan Bullying?

Kebanyakan orang memiliki pemahaman yang umum tentang perilaku apa yang termasuk tindakan bullying atau perundungan.

Definisi terbaru menggambarkan tindakan bullying sebagai jenis kekerasan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bisa mengancam keamanan dan kenyamanan korbannya.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan tindakan bullying, tetapi sering kali berakar pada ketidakseimbangan kekuatan. Ini bisa berbentuk kekayaan, ukuran fisik, popularitas di sekolah, dan lain sebagainya.

Tindakan mengintimidasi tersebut bisa berupa:

  • Kekerasan fisik atau tindakan menyakiti
  • Intimidasi atau ancaman verbal
  • Intimidasi atau ancaman di media sosial
  • Penghinaan atau pengucilan dari kehidupan sosial.

Baca Juga: Dampak Seks Bebas Terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

Efek Bullying terhadap Korban

Bullying bisa mendatangkan sejumlah dampak mental, seperti:

Beberapa kondisi di atas bisa menghilang seiring berjalannya waktu. Namun, itu tidak berarti korban bullying melupakannya.

Riset menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami bullying semasa kecil memiliki risiko lebih besar mengidap masalah kesehatan mental ketika tumbuh dewasa. Beberapa efek jangka panjang yang mungkin dialami oleh korban bullying antara lain:

  • Gangguan kecemasan
  • Gangguan panik
  • Agorafobia (rasa cemas, takut, atau khawatir berlebihan ketika berada di tempat tertentu yang membuat pengidapnya sulit untuk pergi atau merasa tidak bisa minta tolong pada siapapun)
  • Depresi
  • Kesendirian
  • Menghindari sekolah.

Dampak Bullying terhadap Pelaku

Bullying ternyata tidak hanya merugikan korban saja. Penelitian menunjukkan bahwa pelaku bully yang masih muda cenderung menjadi agresif dan bertindak dengan cara lain.

Pelaku bullying juga cenderung merasa kurang positif tentang masa depan dan bisa memiliki kepribadian antisosial ketika dewasa.

Anak-anak yang mempunyai kebiasaan menindas sekaligus mengalami penindasan cenderung mengalami lebih banyak kesulitan saat dewasa. Mereka memiliki tingkat kecemasan depresi, risiko skizofrenia, serta penyalahgunaan narkoba yang lebih tinggi daripada mereka yang menjadi korban atau yang hanya mem-bully saja.

Bagaimana Penanganan terhadap Bullying?

Anak yang menjadi korban bullying umumnya akan mengalami sejumlah perubahan sikap. Misalnya saja menjadi lebih pendiam, nilainya menurun, dan cenderung menghindari sekolah (atau tempat di mana pembully-nya berada).

Orang tua sebaiknya mulai mencari tahu lebih jauh mengenai sejauh apa bullying yang dialami anak untuk kemudian melakukan langkah penanganan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai orang tua termasuk:

  • Menyusun rencana untuk menghentikan tindakan bullying
  • Bantu anak/korban untuk membangun kembali kepercayaan dirinya
  • Ajari anak/korban pola pikir baru yang konstruktif untuk membantunya sukses saat ini dan merencanakan masa depan.

Jika efek yang ditimbulkan dianggap terlalu mengkhawatirkan, Anda mungkin membutuhkan bantuan tenaga profesional. Beberapa langkah yang mungkin dilakukan oleh tenaga medis antara lain:

  • Menyusun rencana terapi sesuai dengan usia, gejala spesifik, situasi keluarga dan sekolah serta riwayat kesehatan secara keseluruhan
  • Menggunakan psikoterapi (seperti terapi perilaku kognitif) atau kombinasi pengobatan dan terapi untuk membantu korban bangkit kembali.

Bullying memang merupakan masalah yang sangat mudah kita temukan. Tidak hanya menjadi masalah di sekolah, tidak sedikit yang menjadi korban bully di lingkungan kerja maupun lingkungan sosialnya.

Jika Anda mencurigai adanya tindakan bullying di lingkungan Anda, jangan ragu untuk segera mengambil tindakan untuk menghentikannya atau melaporkannya pada pihak yang berwenang.

Baca Juga: Dampak Negatif Penggunaan Handphone bagi Kesehatan

 

Sumber

Advanced Psychiatry Associates (2021). The Effects of Bullying on Mental Health. www.advancedpsychiatryassociates.com

Boston Children Hospital (2022). Bullying, Diagnosis and Treatment. www.childrenhospital.org

Best Day Psychiatry and Counseling (2022). The Effects of Bullying on Mental Health. www.bestdaypsych.com

WebMD (2021). How Does Bullying Affect Mental Health? www.webmd.com