Berapa Hari Normalnya Menstruasi Berlangsung?

Berapa Hari Normalnya Menstruasi Berlangsung?

Penulis: Dea | Editor: Umi

Menstruasi merupakan siklus bulanan ketika tubuh wanita bersiap menjalani kehamilan. Ketika menstruasi berlangsung, sel telur akan dibebaskan dari ovarium. Saat sel telur tidak dibuahi, lapisan rahim akan dilepaskan lewat vagina ketika Anda mengalami menstruasi.

Durasi menstruasi setiap wanita bisa bervariasi. Umumnya, lama menstruasi akan berlangsung sekitar 3–7 hari. Bila menstruasi Anda beberapa hari lebih lama atau lebih pendek dari rata-rata panjang siklus dan durasi menstruasi, hal ini adalah normal.

Kecuali jika Anda mengalami menstruasi yang sangat ringan atau berat, kondisi ini bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang mendasarinya.

Artikel ini akan membahas durasi rata-rata periode dan beberapa faktor yang dapat memengaruhi durasi menstruasi.

Baca Juga: Pahami Cara Menghitung Siklus Menstruasi

Siklus Menstruasi Berdasarkan Tahap

Siklus menstruasi mengacu pada perubahan hormonal yang terjadi saat tubuh wanita bersiap menghadapi kehamilan. Siklus menstruasi penuh dimulai pada hari pertama menstruasi dan selesai sehari sebelum periode selanjutnya.

Idealnya, menstruasi berlangsung selama 3 sampai 7 hari. Sementara siklus menstruasi normal berkisar 21 hingga 30 hari.

Siklus menstruasi sendiri dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

  • Hari 1–5: folikel dengan sel telur tumbuh di ovarium. Kondisi ini merupakan saat di mana pendarahan terjadi.
  • Hari 6–8: tingkat estrogen bertambah dan memicu menebalnya lapisan rahim. Hari ke-8 umumnya pendarahan sudah berhenti.
  • Hari ke-14: kadar estrogen bertambah dan memicu folikel mengeluarkan sel telur. Kondisi ini disebut dengan ovulasi.
  • Hari 15–24: kadar progesteron bertambah dan lapisan rahim menjadi lebih tebal.
  • Hari 25–28: tingkat estrogen dan progesteron menurun. Sel telur yang tidak dibuahi akan keluar dari tubuh dan siklus akan dimulai dari awal lagi.

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Menstruasi Tidak Normal

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Durasi Menstruasi

Terdapat beberapa faktor yang bisa memengaruhi siklus menstruasi Anda, yaitu:

1. Kondisi medis

Faktor-faktor tertentu bisa mengubah ketebalan lapisan rahim (endometrium), atau jumlah pembuluh darah yang bisa berdampak pada perubahan durasi menstruasi Anda.

Hal ini karena aliran darah menstruasi berasal dari endometrium yang luruh atau dari pembuluh darah kecil yang terbuka setelah lapisan runtuh.

Menstruasi yang berat atau lama dapat menjadi indikasi polip rahim dan beberapa kondisi medis lainnya meliputi:

2. Usia

Selama beberapa tahun pertama setelah menstruasi (menarche), pola pendarahan Anda mungkin tidak bisa diprediksi. Hal ini karena Anda belum berovulasi secara teratur.

Ovulasi membutuhkan interaksi kompleks antara otak, ovarium, dan hormon sehingga tubuh juga membutuhkan waktu untuk memperbaikinya.

Setelah menstruasi pertama, ada sebagian wanita yang mengalami pendarahan lebih dari durasi rata-rata, atau bahkan ada yang melewatkan beberapa periode menstruasi berturut-turut. Biasanya, menstruasi menjadi normal dalam waktu 3 tahun.

Namun, ketika Anda mendekati usia paruh baya (biasanya sekitar usia 40-an), Anda mungkin akan mulai mengalami menstruasi yang tidak teratur lagi selama perimenopause (dikenal juga dengan transisi menopause). Saat itulah produksi estrogen dari ovarium mulai menurun.

Dengan kadar estrogen yang lebih rendah, penumpukan lapisan rahim lebih sedikit sehingga Anda juga mengalami periode yang lebih ringan, lebih pendek, serta menstruasi yang tidak teratur.

3. Alat kontrasepsi

Penggunaan kontrasepsi hormonal bisa memengaruhi durasi menstruasi. Kontrasepsi hormonal, seperti pil kontrasepsi, koyo KB, dan cincin vagina bisa membuat durasi menstruasi Anda menjadi lebih pendek dan aliran darah yang lebih sedikit.

Hal ini disebabkan oleh hormon di dalam pil KB mengambil alih hormon yang dibuat oleh ovarium Anda.

Estrogen di dalam pil kontrasepsi bisa memicu pembentukan jaringan yang lebih ringan di dalam rahim, dan progesteron menipiskan endometrium sehingga pelepasan darah menjadi lebih sedikit.

Begitu juga dengan kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron. Bahkan menstruasi Anda bisa berhenti bila menggunakan metode ini.

Cara Mengetahui Siklus Menstruasi

Untuk menentukan siklus menstruasi yang normal, Anda perlu mencatat siklus menstruasi Anda di kalender. Awali dengan melacak tanggal menstruasi setiap bulan selama beberapa bulan berturut-turut untuk mengetahui keteraturan menstruasi Anda.

Bila Anda cemas mengenai menstruasi Anda, maka cermati hal-hal, seperti:

  • Tanggal selesai: Berapa lama umumnya menstruasi Anda berjalan? Apakah lebih panjang atau lebih pendek?
  • Aliran darah: catat berat atau banyaknya aliran darah Anda. Lebih ringan atau lebih berat dari umumnya. Berapa kali Anda mengganti pembalut, dan apakah Anda mengidap pembekuan darah?
  • Pendarahan tidak normal: apakah Anda mengalami pendarahan di antara menstruasi?
  • Nyeri: apakah ada rasa sakit pada menstruasi yang Anda alami? Apakah nyeri lebih parah dari umumnya?
  • Perubahan lainnya: catat bila Anda mengalami perubahan suasana hati dan hal lainnya yang berkaitan dengan menstruasi.

Jika Anda terus mengalami menstruasi yang tidak teratur, ini bisa menjadi tanda dari kondisi hormonal atau kondisi medis yang mendasarinya. Jadi pastikan untuk memeriksakannya ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 6 Tips Mengatasi Premenstrual Syndrome (PMS)

Sumber

Healthline. (2019). How Long Does Your Period Last?. www.healthline.com

Medical News Today. (2020). How Long Does A Period Last?. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic. (2021). Menstrual Cycle: What’s Normal, What’s Not. www.mayoclinic.org 

Verywell Health. (2021). How Many Days of Bleeding Are Typical During Menstruation?. www.verywellhealth.com