Dermatologist atau Aesthetician, Mana yang Merupakan Dokter Wajah?
Dermatologist atau Aesthetician, Mana yang Merupakan Dokter Wajah?
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 7 Januari 2023
Ketika wajah mengalami masalah seperti jerawat, hadirnya bekas jerawat, atau muncul kerutan, maka sebagian orang mungkin mempertimbangkan untuk mencoba perawatan kulit di dokter wajah.
Namun, mana yang sebenarnya perlu Anda kunjungi, dermatologist atau aesthetician?
Meski seringkali disamakan, baik dermatologist maupun aesthetician merupakan dua profesi yang berbeda.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengunjungi Dokter Kulit?
Memahami Peran Dermatologist
Dermatologist adalah dokter yang menangani masalah kulit, rambut, dan kuku.
Seorang dokter kulit atau dermatologist sudah tersertifikasi, artinya ia telah menempuh pendidikan dokter, magang, dan residensi selama bertahun-tahun.
Berikut adalah kondisi-kondisi yang bisa diatasi oleh dermatologist:
- Jerawat
- Ruam
- Lesi kulit
- Hiperpigmentasi
- Dermatitis
- Eksim dan rosacea
- Infeksi
- Kanker kulit
- Rambut rontok
- Masalah kuku
Prosedur yang Dilakukan Dermatologist
Ada beberapa dermatologist yang khusus menangani masalah kesehatan pada kulit, namun ada pula yang memiliki spesialisasi di bidang estetika.
Meski demikian, semua dermatologist dapat melakukan tindakan medis seperti mendiagnosis, memberikan obat, dan melakukan prosedur invasif.
Tidak terbatas pada prosedur tersebut, dermatologist juga bisa memperbaiki penampilan kulit wajah Anda dari segi kecantikan.
Berikut adalah beberapa perawatan kecantikan yang bisa dilakukan dermatologist:
- Suntik Botox
- Filler
- Microneedling
- Chemical peeling
- Prosedur dengan laser
Baca Juga: Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Memahami Peran Aesthetician
Aesthetician adalah orang yang terlatih untuk melakukan perawatan kulit lapisan terluar. Sehingga, ia tidak bisa melakukan tindakan-tindakan medis.
Anda bisa mengunjungi aesthetician di salon, spa, atau bahkan klinik estetika dan kulit.
Biasanya, orang-orang yang mengunjungi aesthetician bertujuan untuk memanjakan diri, mempercantik diri, atau berkonsultasi dalam merawat kulit secara umum.
Contohnya, Anda bisa bertanya pada aesthetician soal produk apa yang cocok bagi jenis kulit Anda.
Berikut adalah kondisi kulit yang bisa Anda konsultasikan pada seorang aesthetician:
- Jerawat
- Kulit kering
- Kulit terbakar matahari
- Kulit sensitif
- Garis halus dan kerutan
- Rambut yang ingin dihilangkan pada bagian tubuh tertentu
Berikut adalah sejumlah layanan yang disediakan oleh seorang aesthetician:
- Perawatan jerawat
- Penghilangan komedo
- Facial
- Eksfoliasi
- Chemical peeling (hanya bagian lapisan kulit terluar)
- Masker dan scrub
- Mikrodermabrasi
- Waxing dan hair removal
- Tanning atau penggelapan kulit
- Terapi cahaya
- Pijit
- Perawatan untuk melembapkan kulit
- Pengaplikasian kosmetik
Aesthetician yang bekerja di klinik estetika atau kulit bisa melakukan prosedur khusus seperti chemical peeling yang dalam atau penghilangan rambut dengan laser, namun tetap melalui pengawasan dokter.
Mana yang sebaiknya Anda kunjungi?
Pertama, pahami kebutuhan kulit Anda. Jika Anda memiliki kondisi kulit yang terbilang parah, seperti kemerahan, jerawat yang tak kunjung sembuh, atau infeksi, maka dermatologist adalah pilihan terbaik.
Apabila kulit Anda tidak begitu bermasalah dan sekadar ingin mempercantik kulit, maka aesthetician adalah jawabannya.
Tapi, jika Anda ragu memiliki kondisi kulit atau tidak, Anda dapat berkonsultasi dengan dermatologist terlebih dahulu.
Lantas, apakah Anda bisa mengunjungi dermatologist jika tak ada masalah kulit yang nampak parah? Tentu bisa.
Terkadang, ada kondisi kulit yang terlihat normal, namun sebenarnya perlu diobati.
Untuk itu, tak ada salahnya jika ingin berkunjung ke dermatologist. Selain mengetahui masalah pada kulit, Anda juga bisa mendapatkan perawatan sekaligus.
Tips Aman Berkunjung ke Aesthetician
Aesthetician memiliki keahlian yang berbeda dari dermatologist. Maka dari itu, jika prosedur yang dilakukan tak tepat, Anda bisa mendapat masalah pada kulit.
Untuk menghindari munculnya masalah kulit saat berkunjung ke aesthetician, ikuti tips berikut:
- Cari yang sudah berlisensi
Supaya tetap aman, Anda perlu mencari tahu aesthetician yang sudah berlisensi.
Misalnya, ia sudah mendapatkan sertifikasi atau gelar khusus di sekolah kecantikan, dan sudah berpengalaman dalam melakukan tindakan pada klien.
- Beri tahu rekam medis Anda
Pastikan Anda memberitahu rekam medis Anda, mulai dari alergi, kondisi kesehatan atau penyakit yang Anda idap, hingga obat-obatan yang rutin Anda gunakan.
Ada kondisi kesehatan tertentu yang bisa bereaksi jika Anda melakukan perawatan kulit dengan metode tertentu.
Misalnya, jika Anda memiliki riwayat herpes simplex, maka Anda perlu mengonsumsi obat pencegahan dahulu sebelum mendapatkan perawatan laser.
Tujuannya agar herpes tidak menyebar ke seluruh wajah.
- Cobalah menghindari perawatan yang rumit
Anda bisa mencoba perawatan kulit yang tidak begitu rumit untuk menghindari reaksi alergi.
Jika Anda menginginkan penanganan yang lebih rumit seperti penghilangan rambut dengan laser, Anda bisa menemui dermatologist.
Baca Juga: Wewenang dan Tugas dari Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
SumberHealthline. (2022). Esthetician vs. Dermatologist: What They Treat and How to Choose. www.healthline.com
Eternal Dermatology. (2020). Dermatologist vs. Esthetician: Which One Is Best For Your Skincare Needs? – Eternal Dermatology Columbia MD. eternaldermatology.com
Radiance by Web MD. (2022). What Is an Aesthetician?. www.webmd.com
Very Well Health. (2022). Esthetician: Expertise, Specialities, and Training. www.verywellhealth.com
Everyday Health. (2013). Deciding Between a Dermatologist and an Aesthetician – Skin and Beauty Center – Everyday Health. www.everydayhealth.com
Gustavo Fring. Woman Getting A Facial Treatment. www.pexels.com