Dogmatil: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Sampingnya

Dogmatil: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Sampingnya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 22 Desember 2022

 

Dogmatil adalah obat berupa tablet yang mengandung zat aktif sulpiride, yaitu sejenis obat antipsikotik.

Obat ini umumnya berfungsi untuk mengobati penyakit skizofrenia. Dogmatil berfungsi dengan cara memblokir reseptor dopamin pada otak.

Dopamin adalah senyawa alami yang disebut dengan neurotransmitter, merupakan bahan kimia yang tersimpan dalam sel saraf dan berfungsi sebagai pengirim pesan antar sel saraf.

Penyakit psikotik akibat oleh gangguan pada aktivitas neurotransmitter pada otak dan penyakit skizofrenia terkait dengan aktivitas dopamin yang berlebih dalam otak hingga menyebabkan delusi dan halusinasi.

Dogmatil efektif dalam meredakan dan mencegah aktivitas dopamin yang berlebihan dan membantu mengendalikan skizofrenia.

Baca Juga: Ketahui Skizofrenia, Penyebab, dan Pengobatannya

Fungsi

Manfaat dari dogmatil adalah untuk mengatasi masalah kesehatan mental seperti depresi, gangguan psikologis fungsional, demensia atau pikun, dan penyakit skizofrenia yang mempengaruhi pikiran, suasana hati, dan perilaku. Gejala skizofrenia seperti:

  • Delusi. Merupakan keyakinan salah yang tidak berdasarkan pada kenyataan.
  • Halusinasi. Hal ini biasanya terkait dengan melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada dan halusinasi merupakan gejala yang paling umum.
  • Cara berpikir yang tidak teratur. Komunikasi yang efektif dapat terganggu, dan jawaban atas pertanyaan mungkin tidak berhubungan.
  • Perilaku yang tidak normal. Hal ini mungkin dapat terlihat dari beberapa cara, perilaku tidak berfokus pada tujuan sehingga sulit untuk melakukan tugas. Perilaku juga mencakup penolakan terhadap instruksi, postur tubuh yang aneh, kurangnya respons, atau gerakan yang berlebihan.
  • Gejala-gejala negatif lainnya. Mengacu pada berkurangnya kemampuan untuk berperilaku dengan normal. Misalnya, penderita mengabaikan kebersihan diri sendiri, menolak melakukan kontak mata, ekspresi wajah tidak berubah, atau berbicara dengan nada datar. Selain itu, orang tersebut mungkin kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Cara Pemakaian

Perlu Anda perhatikan bahwa dogmatil adalah obat yang penggunaannya hanya sesuai resep dan anjuran dokter.

Saat pertama kali, dosis awal akan menyesuaikan dengan kondisi Anda dan mungkin akan meningkat secara bertahap. Berikut adalah petunjuk pemakaian pada umumnya:

  • Tablet dogmatil dapat Anda konsumsi sebelum atau sesudah makan.
  • Dogmatil biasanya diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Dosis yang dokter resepkan akan berbeda untuk setiap orang. Sangat penting bagi Anda untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh dokter Anda. Cara pemakaian umumnya tercetak pada masing-masing kemasan obat.
  • Cobalah untuk membiasakan diri untuk meminum dosis Anda pada waktu yang sama setiap hari, karena ini membantu Anda mengingat untuk meminumnya secara teratur.
  • Jika Anda lupa minum dosis pada satu waktu, tinggalkan dosis yang terlewat, tapi pastikan Anda ingat untuk mengonsumsi dosis berikutnya saat sudah waktunya. Jangan minum dua dosis dalam waktu bersamaan dengan tujuan mengganti dosis yang terlupakan.
  • Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain seperti antasida yang digunakan untuk gangguan pencernaan, obat ini akan mengganggu cara kerja dogmatil dengan mengurangi jumlah penyerapan obat tersebut ke dalam tubuh Anda. Oleh sebab itu, jangan minum obat gangguan pencernaan apapun selama 2 jam, sebelum atau setelah Anda mengonsumsi dogmatil.
  • Saat pengobatan jangka panjang dengan obat ini, menghentikan obat secara tiba-tiba sangat tidak dianjurkan. Hal ini harus dilakukan secara bertahap dengan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter Anda.

Efek Samping

Penggunaan obat-obatan dan kemungkinan efek sampingnya dapat mempengaruhi setiap individu dengan cara yang berbeda.

Beberapa efek samping yang dinyatakan disini tidak berarti Anda yang menggunakan obat ini akan mengalami efek sampingnya.

Berikut adalah beberapa efek samping yang diketahui terkait dengan penggunaan obat dogmatil:

  • Kegelisahan dan agitasi
  • Kejang
  • Gerakan tangan, kaku, wajah, leher, dan lidah yang tidak normal. Misalnya kedutan, tremor, atau kaku.
  • Peningkatan air liur
  • Sulit tidur atau insomnia
  • Merasa mengantuk
  • Penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan pusing.
  • Gangguan terhadap pengaturan suhu tubuh, hal ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia dan dapat menyebabkan sengatan panas pada cuaca yang sangat panas atau hipotermia pada cuaca yang sangat dingin.
  • Ruam kulit
  • Penambahan berat badan
  • Pada wanita, kadar prolaktin tinggi (hormon penghasil asi). Terkadang hal ini menyebabkan gejala seperti pembesaran payudara, produksi asi, dan penghentian periode menstruasi.
  • Masalah seksual
  • Detak jantung tidak teratur
  • Suhu badan naik, dikombinasikan dengan penurunan kesadaran, pucat, berkeringat, dan detak jantung cepat.
  • Penurunan jumlah sel darah putih dalam darah dengan gejala demam, sakit tenggorokan, sariawan, atau tanda-tanda infeksi lain saat mengonsumsi obat ini.
  • Penyakit kuning atau masalah hati

Baca Juga: Chlorpromazine: Fungsi, Cara penggunaan, dan Efek Sampingnya

Sumber

Net Doctor. (2013). Dolmatil (sulpiride). www.netdoctor.co.uk

Patient. (2018). Sulpiride. patient.info

Drug Bank. (2021). Sulpiride. go.drugbank.com

Medizzine. (2021). SULPIRIDE. www.medizzine.com

Mayo Clinic. (2020). Schizophrenia. www.mayoclinic.org