Docosahexaenoic Acid (DHA): Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Docosahexaenoic Acid (DHA): Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 23 Mei 2023

 

Docosahexaenoic acid atau DHA merupakan asam lemak omega-3 yang baik untuk pertumbuhan otak saraf anak sejak dalam kandungan, serta menjaga kesehatan ibu hamil selama masa kehamilan.

Secara alami DHA terkandung dalam ASI dan berbagai jenis ikan, seperti salmon, tuna, dan makarel. Selain terkandung secara alami dalam beberapa jenis ikan, DHA juga tersedia dalam bentuk suplemen.

Suplemen DHA dipercaya mampu menurunkan produksi lemak dalam darah (trigliserida) dan kolesterol jahat (LDL). Karena itulah, suplemen DHA sering dianjurkan untuk penderita kolesterol tinggi.

Suplemen ini termasuk kategori obat bebas, sehingga Anda dapat membelinya di apotek secara bebas tanpa resep dari dokter.

Baca Juga: Pengertian DHA & EPA, Apa Manfaatnya bagi Perkembangan Anak?

Manfaat DHA

Berikut ini berbagai manfaat DHA bagi kesehatan tubuh:

1. Mengurangi risiko penyakit jantung

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology menunjukkan bahwa kombinasi DHA dan EPA tidak hanya mencegah penyakit jantung pada orang sehat, tetapi juga mengurangi risiko serangan jantung pada penderita penyakit jantung.

Selain itu, DHA juga berfungsi meningkatkan pembentukan zat yang melebarkan pembuluh darah dan menghambat zat yang menyempitkan pembuluh darah, sehingga menurunkasn risiko stroke.

3. Melawan peradangan

Sifat anti-inflamasi dalam DHA dapat mengurangi risiko penyakit kronis yang umum terjadi seiring bertambahnya usia, seperti penyakit jantung dan gusi, serta menyeimbangkan kadar asam lemak omega 6 sehingga mengurangi risiko peradangan.

Oleh karena itu, DHA dapat membantu melawan gejala kondisi seperti rheumatoid arthritis dan penyakit jantung.

4. DHA pada anak usia dini

Dalam 6 bulan pertama kehidupan, DHA sangat penting untuk perkembangan sistem saraf.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa tingkat DHA yang rendah pada anak usia dini cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang rendah.

Sementara pada anak dengan kadar DHA yang lebih tinggi memiliki peningkatan perkembangan otak dan fungsi kognitif.

Bahkan meski hasil penelitian beragam, beberapa telah menunjukkan bahwa suplemen DHA dapat membantu meringankan gejala ADHD.

5. Mengurangi risiko kelahiran prematur

Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi makanan mengandung DHA memiliki risiko persalinan prematur lebih rendah daripada ibu hamil yang tidak mengonsumsi DHA.

Baca Juga: Selain Baik untuk Otak, Ini 11 Manfaat Lain DHA Bagi Tubuh

Dosis Suplemen DHA

Tubuh memang secara alami memproduksi DHA, tetapi hanya dalam jumlah yang sangat sedikit. Karena tubuh tidak dapat memproduksinya dalam jumlah yang cukup, Anda perlu mencukupi asupannya dari makanan atau suplemen.

Dalam bentuk suplemen, DHA tersedia dalam bentuk kapsul minyak ikan, yang memiliki kombinasi DHA dan EPA (asam eicosapentaenoic), asam lemak omega-3 lainnya.

Dosis yang diberikan umumnya sebesar 1 gram minyak ikan, yang mengandung 150–600 mg EPA dan 100–300 mg DHA.

Penggunaan untuk ibu hamil dan menyusui disarankan mengonsumsi suplemen DHA khusus untuk ibu hamil atau menyusui, sesuai dengan anjuran dokter atau informasi yang tercantum pada kemasan produk.

Sementara pemberian DHA dalam bentuk susu formula untuk bayi dan anak-anak, sebaiknya mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan produk susu.

Peringatan dan Kemungkinan Efek Samping DHA

Meskipun DHA umumnya dianggap aman, mengonsumsi DHA dalam bentuk minyak ikan diketahui menyebabkan sejumlah efek samping, termasuk mulas, mual, dan rasa amis di mulut, terutama saat bersendawa.

Terlebih lagi, ada beberapa kekhawatiran bahwa minyak ikan dapat mengurangi aktivitas sistem kekebalan dan melemahkan pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Anda juga tidak boleh mengonsumsi suplemen minyak ikan (dengan kandungan DHA) lebih dari 3 gram per hari, karena bisa memperlambat pembekuan darah dan meningkatkan kemungkinan perdarahan.

Selain itu, mengonsumsi minyak ikan dalam kombinasi dengan obat-obatan tertentu (seperti obat tekanan darah) dapat menghasilkan efek berbahaya dalam beberapa kasus.

Misalnya saja, suplemen omega-3 memiliki efek mengencerkan darah. Jadi jika Anda menggunakan obat pengencer darah atau berencana melakukan prosedur operasi, dokter mungkin menyarankan Anda untuk menghindari konsumsi suplemen tersebut.

Karena itulah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen minyak ikan bersamaan dengan obat-obatan lainnya.

Meski mengonsumsi suplemen DHA bisa menawarkan manfaat kesehatan tertentu, suplemen ini tetap tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan standar untuk kondisi kronis.

Menghindari atau menunda pengobatan untuk kondisi kronis, bahkan mengganti pengobatan dengan mengonsumsi suplemen DHA bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Jika Anda memiliki kecemasan tertentu mengenai efek samping lain yang tidak disebutkan, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Baca Juga: Hati-Hati Keracunan! Pahami Aturan Minum Omega-3 yang Tepat

Sumber

Healthline.(2019). DHA (Docosahexaenoic Acid): A Detailed Review. www.healthline.com

Mount Sinai. Docosahexaenoic acid (DHA). www.mountsinai.org 

Verywell Mind. (2020). DHA: Benefits, Side Effects, Dosage, and Interactions. www.verywellmind.com

WebMD. Docosahexaenoic Acid (Dha) – Uses, Side Effects, and More. www.webmd.com