Mengenal Dislipidemia dan Bagaimana Cara Menanganinya

Mengenal Dislipidemia dan Bagaimana Cara Menanganinya

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 14 November 2022

 

Dislipidemia adalah istilah saat kadar lemak di dalam tubuh Anda tidak seimbang. Tubuh Anda memiliki berbagai jenis lemak. Jenis-jenis lemak yang ada di dalam darah Anda tersebut adalah:

Baca Juga: Berbagai Fakta Mengenai Lemak Jenuh

  • High-density Lipoprotein (HDL)

HDL merupakan jenis kolesterol baik yang bisa mengurangi LDL di darah Anda, maka itu Anda tidak boleh kekurangan HDL.

  • Low-density Lipoprotein (LDL)

LDL adalah kolesterol jahat, sehingga jika kadar LDL Anda terlalu tinggi maka bisa berakibat serangan jantung.

  • Trigliserida

Sementara, trigliserida adalah kalori yang tidak langsung terbakar setelah Anda makan, sehingga kalori tersebut tersimpan di dalam sel lemak.

Seperti LDL, terlalu banyak trigliserida juga bisa berakibat fatal bagi kesehatan Anda.

Jika berlarut-larut, kondisi ini bisa meningkatkan risiko Anda terkena dislipidemia.

Sayangnya, ketika Anda mengalami dislipidemia, Anda tidak akan merasakan gejala khusus, sama seperti saat Anda mengalami darah tinggi. Walaupun begitu, dislipidemia bisa mengakibatkan berbagai penyakit kardiovaskular, seperti:

    • Penyakit arteri koroner
    • Penyumbatan di arteri jantung
    • Penyakit arteri perifer
    • Penyumbatan di arteri kaki

Karena hal tersebut, apabila Anda mengalami dislipidemia, Anda akan merasakan gejala seperti:

    • Sakit dada
    • Sakit di kaki
    • Sesak napas
    • Tekanan di bagian leher, pundak, punggung
    • Masalah pencernaan
    • Pusing
    • Keringat dingin
    • Mual dan muntah
    • Masalah tidur
    • Lelah di siang hari
    • Pingsan

Baca Juga: Mengenal Risiko Konsumsi Lemak Trans

Kapan Perlu Memeriksa Kolesterol

Menurut Institusi Nasional Hati, Paru-paru, dan Darah di Amerika, Anda perlu melakukan pemeriksaan kolesterol pada usia 9-11 tahun. Setelahnya, Anda dapat memeriksanya kembali setiap 5 tahun sekali.

Jika Anda sudah lanjut usia, maka Anda disarankan untuk memeriksa kolesterol setiap 1-2 tahun sekali, bahkan lebih sering jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung.

Jenis dislipidemia

Dislipidemia terbagi atas dua jenis, yaitu dislipidemia primer dan dislipidemia sekunder, dengan rincian berikut:

  • Dislipidemia Primer

Biasanya, jenis dislipidemia ini disebabkan oleh faktor keturunan. Penyebabnya juga beragam, salah satunya bisa terjadi pada remaja serta orang-orang dewasa muda.

Oleh karena itu, jika Anda sudah memiliki keturunan, atau sedang berencana untuk memiliki keturunan, Anda perlu rutin untuk memeriksa kadar kolesterol Anda untuk mencegah terjadinya dislipidemia primer.

  • Dislipidemia Sekunder

Berbeda dari dislipidemia primer, jenis dislipidemia sekunder diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.

Selain itu, kondisi penyakit yang Anda idap juga bisa memperparahnya.

Faktor Penyebab Dislipidemia

Tentu saja, ada faktor-faktor tertentu yang bisa membuat kadar kolesterol Anda menjadi tinggi, seperti terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak jahat.

Tak hanya itu, ada beberapa orang yang berisiko terkena dislipidemia, yakni:

  • Orang dengan kelebihan berat badan
  • Orang yang sering mengonsumsi makanan berlemak jenuh dan lemak trans
  • Orang yang jarang berolahraga
  • Perokok
  • Peminum alkohol
  • Orang berusia tertentu
  • Orang dengan orangtua pengidap dislipidemia (genetik)

Selain itu, orang-orang dengan penyakit tertentu juga lebih rentan memiliki kadar kolesterol yang tidak seimbang, seperti:

  • Penyakit ginjal kronis
  • Diabetes
  • Hipotiroid
  • Lupus
  • HIV/AIDS

Cara Mengobati Dislipidemia 

Dalam menangani dislipidemia, Anda perlu merawat diri Anda dengan menerapkan gaya hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

Berikut adalah cara mengatasi dislipidemia, baik dislipidemia primer, maupun sekunder.

  • Mengurangi konsumsi makanan berlemak jahat

Meskipun tubuh membutuhkan lemak untuk menyerap berbagai nutrisi, Anda sebaiknya lebih selektif dalam mengonsumsi lemak mana yang Anda perlu.

Lemak yang buruk bagi tubuh Anda adalah lemak jenuh dan lemak trans, sebab jenis lemak ini bisa meningkatkan LDL pada darah Anda.

Biasanya lemak ini ditemukan di produk susu dan daging merah, serta makanan yang digoreng.

  • Menurunkan berat badan

Salah satu faktor yang membuat Anda terkena dislipidemia adalah obesitas.

Obesitas telah banyak diketahui sebagai pencetus dari berbagai komplikasi pada tubuh.

Untuk menjaga Anda dari berbagai penyakit, termasuk dislipidemia, adalah dengan:

    • Mengurangi makanan yang manis dan berlemak
    • Rutinlah berolahraga agar Anda bisa mendapatkan berat badan ideal
  • Minum obat yang disarankan dokter

Setelah mendapat diagnosis dislipidemia, Anda akan diberikan berbagai jenis obat oleh dokter, salah satunya adalah untuk menurunkan kadar LDL dan trigliserida.

Selain itu, Anda juga mungkin akan diresepkan obat seperti statin, ezetimibe, ataupun niasin.

  • Menghindari rokok

Faktanya, merokok tidak hanya mengakibatkan penyakit kanker, tetapi rokok juga bisa membuat kadar LDL Anda meningkat dan menurunkan HDL.

Rokok membuat arteri Anda tersumbat lebih cepat, serta membuat darah mengental. Akhirnya, darah Anda akan sulit untuk mengalir ke seluruh tubuh dan mengakibatkan penyakit jantung serta stroke.

Baca Juga: 12 Cara Efektif Menghilangkan Lemak di Perut

Sumber

Healthline. (2018). Dyslipidemia: Symptoms, Treatment, and More. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). High cholesterol – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2018). Dyslipidemia: Causes, symptoms, and treatment. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic. (2021). Dietary fat: Know which to choose. www.mayoclinic.org

Heart UK. Quit smoking – HEART UK. www.heartuk.org.uk