Disentri Bukan Diare Biasa, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Disentri Bukan Diare Biasa, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Penulis: Lely | Editor: Handa

Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare disertai darah, nanah, atau lendir. Berdasarkan penyebabnya, disentri terbagi menjadi dua, yaitu disentri basiler dan disentri amuba. Disentri basiler atau shigellosis, terjadi ketika tubuh terinfeksi bakteri shigella. Sedangkan, disentri amuba atau amoebiasis, terjadi ketika tubuh terinfeksi entamoeba histolytica.

Bakteri dan amuba penyebab disentri dapat berpindah melalui kontak langsung dengan feses atau melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit ini sangat menular. Bahkan jika tidak segera diobati, disentri dapat menyebabkan dehidrasi berat dan mengancam jiwa.

Apa Tanda atau Gejala Disentri?

Gejala utama disentri yaitu diare yang disertai darah, lendir, atau nanah. Kondisi ini dapat muncul 1-3 hari setelah Anda terinfeksi. Beberapa gejala lain, meliputi:

  • Demam tinggi tiba-tiba, setidaknya hingga 38°Celcius
  • Menggigil
  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Perut kembung (buang angin)
  • Buang air besar yang tidak bisa ditahan
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Mual
  • Muntah
  • Dehidrasi

Secara umum, disentri berlangsung selama 5-7 hari. Pada beberapa orang, terutama anak-anak kecil dan lansia, gejala disentri bisa menjadi sangat serius sehingga diperlukan rawat inap di rumah sakit. Beberapa orang lainnya yang terinfeksi mungkin tidak mengalami gejala disentri sama sekali namun bisa menyebarkan bakteri ke orang lain.

Mungkin masih ada tanda atau gejala disentri yang tidak disebutkan di atas. Sehingga, jika Anda memiliki kekhawatiran mengalami gejala disentri tertentu, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter. Hal ini agar Anda mendapatkan perawatan medis dengan cepat dan tepat.

Baca Juga : Waspadai Gejala Kanker Usus Besar

Pengobatan Disentri

Berikut ini pengobatan disentri berdasarkan jenis penyebabnya:

1. Pengobatan Disentri Basiler

Sebagian besar, penderita disentri basiler tidak memerlukan obat resep. Infeksi biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Namun, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk membantu gejala agar tidak semakin parah.

Salah satunya yaitu dengan mengonsumsi banyak air putih atau minuman rehidrasi, seperti oralit atau minuman isotonik untuk mengmbalikan cairan yang hilang akibat diare.

Namun, jika infeksi tidak kunjung sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, Anda membutuhkan pengobatan dengan antibiotik. Untuk itu, segera pergi ke dokter agar gejala tidak semakin memburuk.

2. Pengobatan Disentri Amuba

Jika menderita disentri amuba, Anda dapat menggunakan obat yang telah diresepkan dokter, seperti obat metronidazole (flagyl) atau tinidazole (tindamax). Pasalnya, obat ini bekerja membunuh parasit dan bakteri pada sistem pencernaan.

Jika gejala semakin memburuk, mungkin dokter akan merekomendasikan infus (IV) untuk mengganti cairan dan mencegah dehidrasi. Pasalnya, jika penderita banyak kehilangan cairan tubuh, kondisi ini dapat mengancam jiwa penderitanya.

Pencegahan Disentri

Beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah disentri, seperti:

  • Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, memasak, menyiapkan makanan, dan setelah buang air besar, serta mengganti popok bayi.
  • Menghindari kontak langsung dengan pengidap disentri
  • Menghindari penggunaan handuk yang sama dengan penderita disentri.
  • Menggunakan air panas untuk mencuci pakaian penderita disentri.
  • Membersihkan toilet dengan disinfektan setiap selesai digunakan
  • Menghindari mengonsumsi buah-buahan yang dikupas oleh orang lain.
  • Tidak menelan air saat berenang di kolam renang umum
  • Selalu mengonsumsi air yang telah dimasak hingga mendidih atau air di botol yang masih tertutup.
  • Menghindari mengonsumsi es batu yang dijual sembarangan, karena kemungkinan es batu telah terkontaminasi oleh kuman

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun disentri adalah salah satu penyakit yang umum, namun kondisi ini tidak boleh disepelekan. Sehingga, segera hubungi dokter bila mengalami gejala-gejala disentri para, seperti:

  • Diare disertai darah
  • Sakit ketika buang air besar
  • Muntah berulang-ulang
  • Demam tinggi
  • Penurunan berat badan secara drastis
  • Muncul gejala dehidrasi, seperti merasa sangat kehausan, pusing, dan jantung berdebar

Baca Juga : Tanaman Obat di Sekitar Rumah yang Kaya Manfaat

Sumber


Healthline. 2017. What Is Dysentery and How Is It Treated?. www.healthline.com
Medical News Today. 2017. Everything you should know about dysentery. www.medicalnewstoday.com
Web MD. 2020. Dysentery. www.webmd.com
Med Broadcast. 2020. Dysentery. www.medbroadcast.com