Diphenhydramine: Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Diphenhydramine: Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Bagi Anda yang memiliki dan sering mengalami alergi, pasti sudah tak asing lagi dengan antihistamin. Ya, antihistamin merupakan kelompok obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi reaksi alergi. Salah satu obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah diphenhydramine.

Dibanding obat antihistamin lainnya, diphenhydramine lebih cenderung membuat Anda merasa mengantuk sebagai upaya menenangkan. Obat ini dapat mengurangi efek histamin kimiawi alami dalam tubuh.

Peningkatan pelepasan histamin tersebut umumnya terjadi saat sistem kekebalan Anda bereaksi berlebihan terhadap alergen, seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau obat.

Lalu, apa saja kegunaan diphenhydramine? Bagaimana dosisnya dan apa saja efek sampingnya?

Baca Juga: Cetirizine: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Sampingnya

Kegunaan Diphenhydramine

Seperti yang telah dijelaskan, diphenhydramine dapat membantu mengurangi efek histamin yang terjadi dalam tubuh, di antaranya dapat mengobati bersin, pilek, mata berair, gatal-gatal, ruam kulit, dan gejala alergi atau pilek lainnya.

Selain itu, diphenhydramine juga bisa digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan, insomnia, dan untuk mengobati gejala penyakit Parkinson tertentu.

Untuk penggunaannya, diphenhydramine dapat digunakan dalam berbagai bentuk, seperti pil, kapsul, cairan, dan tablet.

Salah satu merek obat dengan kandungan diphenhydramine yang cukup terkenal adalah Benadryl. Bagi Anda yang memiliki alergi kulit seperti gatal-gatal atau gigitan dan sengatan, diphenhydramine juga tersedia dalam bentuk krim.

Dosis dan Cara Mengonsumsi Diphenhydramine 

Meskipun diphenhydramine termasuk obat Over the Counter (OTC) yaitu obat yang dijual bebas tanpa resep dokter, Anda harus memahami dosis dan cara mengonsumsi obat ini yang benar.

  • Gunakan diphenhydramine sama seperti yang diarahkan pada label kemasan. Jangan gunakan dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil, ataupun lebih lama dari yang direkomendasikan. Biasanya, obat flu atau alergi hanya diminum dalam waktu singkat sampai gejala yang Anda rasakan hilang.
  • Jangan berikan diphenhydramine kepada anak di bawah 2 tahun sebelum menanyakannya kepada dokter.
  • Jika Anda menggunakan diphenhydramine dalam bentuk cair, takar obat tersebut dengan sendok takar khusus atau gunakan gelas obat. Jika Anda tidak memiliki keduanya, tanyakan pada dokter atau apoteker Anda.
  • Untuk mabuk perjalanan, diphenhydramine dapat diminum 30 menit sebelum Anda mengalaminya. Misalnya, saat Anda bepergian jauh dengan mobil, pastikan setengah jam sebelumnya Anda meminum obat tersebut.
  • Jika Anda mengalami insomnia, minum diphenhydramine 30 menit sebelum tidur untuk membantu Anda cepat tidur.
  • Hubungi dokter jika gejala yang Anda rasakan tidak membaik setelah 7 hari pengobatan atau ada efek samping lain, seperti demam yang disertai sakit kepala, batuk, atau ruam kulit.
  • Diphenhydramine bisa memengaruhi hasil tes alergi kulit. Oleh sebab itu, pastikan Anda menjelaskan kepada dokter bahwa Anda menggunakan obat tersebut.
  • Hindari minum alkohol saat Anda mengonsumsi diphenhydramine. Itu karena alkohol dapat meningkatkan risiko dari efek samping yang akan Anda alami.

Antihistamin terkandung dalam banyak obat-obatan. Oleh sebab itu, berhati-hatilah, periksa kandungan dari obat yang akan Anda konsumsi. Jika dikonsumsi terlalu banyak, obat ini dapat menyebabkan penglihatan kabur dan mengganggu pikiran Anda.

Efek Samping

Seperti obat-obatan pada umumnya, diphenhydramine dapat menyebabkan efek samping, meskipun tak semua orang mengalaminya. Ada dua macam efek samping  yang ditimbulkan. Yang pertama yaitu efek samping umum, meliputi:

  • Mengantuk
  • Pusing
  • Sakit Kepala
  • Mulut kering
  • Sulit berkonsentrasi
  • Vertigo
  • Urtikaria
  • Mudah marah
  • Merasakan euphoria
  • Terkadang, krim diphenhydramine dapat memperburuk ruam sehingga membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Jika Anda mengalami efek samping di atas, sebaiknya berhentilah konsumsi diphenhydramine. Efek samping yang kedua adalah efek samping yang serius. Jika Anda mengalami efek samping di bawah ini, segera hubungi dokter Anda

  • Gemetar
  • Kejang
  • Penglihatan kabur
  • Syok anafilaksis
  • Sesak dada
  • Detak jantung cepat dan tidak teratur
  • Merasakan mati rasa atau kesemutan
  • Halusinasi
  • Efek ekstrapiramidal (tremor, kekakuan, kejang, dan/atau gerakan tak sadar)
  • Edema faring (pembengkakan dan sesak parah di tenggorokan Anda)
  • Anemia hemolitik dan trombositopenia, yaitu efek samping yang melibatkan sel darah. Gejala dapat berupa kelelahan, lemas, denyut nadi cepat, sesak napas, pendarahan, dan/atau memar.

Baca Juga: Antihistamin: Ketahui Jenis, Dosis, dan Aturan Pakai

Sumber

Drugs. (2020). Diphenhydramine. www.drugs.com

Verywell Health. (2021). What to Know About Diphenhydramine. www.verywellhealth.com

National Health Service. (2018). Diphenhydramine. www.nhs.uk