Bagaimana Diagnosis dan Pengobatan untuk Cerebral Palsy?

Bagaimana Diagnosis dan Pengobatan untuk Cerebral Palsy?
Penulis: Dita | Editor: Umi
Cerebral palsy atau yang biasa disingkat CP merupakan sekelompok gangguan yang memengaruhi gerakan pada postur tubuh dan tonus otot. Kondisi ini diakibatkan oleh kerusakan yang sering terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, biasanya ini terjadi sebelum lahir.
Tanda dan gejala yang paling umum dari CP muncul semasa bayi atau sebelum penderitanya memasuki usia sekolah. Secara umum, cerebral palsy menyebabkan gangguan gerakan yang berhubungan dengan refleks berlebihan, kelenturan anggota badan, postur yang tidak biasa, munculnya gerakan yang tidak biasa, tidak stabil saat berjalan, atau beberapa kombinasi dari semua gejala ini.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Faktor Risiko Cerebral Palsy
Diagnosis Cerebral Palsy
Untuk melakukan diagnosis terhadap cerebral palsy, dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat medis lengkap, melakukan tes fisik yang mencakup pemeriksaan neurologis terperinci, dan mengevaluasi gejalanya.
Beberapa pengujian tambahan yang mungkin akan digunakan antara lain:
EEG (Elektroencefalogram)
EEG dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas listrik di otak. Seorang dokter biasa melakukan tes ini ketika seseorang menunjukkan tanda-tanda epilepsi yang menjadi penyebab utama kejang.
MRI
MRI dilakukan dengan menggunakan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar otak yang detail. Seorang profesional kesehatan bisa melakukan tes MRI untuk mengetahui adanya masalah atau cedera pada otak.
CT-Scan
CT-scan menampilkan gambar penampang otak yang jelas yang bisa menjadi sumber informasi ada atau tidaknya kerusakan pada otak.
USG
Tes ultrasonografi kranial merupakan metode menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambar dasar otak pada bayi. Cara ini relatif cepat dan murah.
Tes darah
Dokter mungkin akan mengambil dan menguji sampel darah untuk menyingkirkan adanya kemungkinan kondisi lain seperti gangguan perdarahan.
Jika dari pemeriksaan dokter mengonfirmasi diagnosis cerebral palsy, dokter mungkin akan memberikan rujukan kepada pasien untuk melakukan pengujian lebih lanjut pada spesialis yang menangani masalah neurologis. Tes ini dapat mendeteksi:
- Kehilangan atau gangguan penglihatan, seperti penglihatan yang kabur pada salah satu atau kedua mata
- Ketulian
- Keterlambatan bicara
- Cacat intelektual
- Gangguan gerak.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Cerebral Palsy
Pengobatan Cerebral Palsy
Pengobatan cerebral palsy berfokus pada perbaikan keterbatasan pada pasien sekaligus mencegah komplikasi. Perawatan yang diberikan bisa termasuk pemberian alat-alat bantu, obat-obatan, dan operasi.
1. Pemberian Alat Bantu
Adapun alat-alat bantu yang digunakan meliputi:
- Kacamata
- Alat bantu dengar
- Alat bantu jalan
- Penyangga tubuh
- Kursi roda.
2. Penggunaan Obat-obatan
Relaksan otot biasanya digunakan untuk mengobati gejala spastisitas (kontraksi terus-menerus yang terjadi pada sekelompok otot).
Relaksasi pada otot akan membantu mengurangi rasa sakit karena kejang otot. Beberapa jenis obat yang mungkin akan diresepkan oleh dokter antara lain:
- Baclofen dantrolen (Dantrium)
- Diazepam
- Tizanidine.
Dokter Anda mungkin juga akan menyarankan lokal toksin botulinum tipe A (Botox) atau terapi baclofen intratekal (Lioresal), di mana obat diberikan melalui pompa implan.
3. Operasi atau Pembedahan
Dokter dapat melakukan bedah ortopedi untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan mobilitas pasien. Tindakan pembedahan juga mungkin diperlukan untuk melegakan otot yang tegang atau memperbaiki ketidakteraturan tulang yang disebabkan oleh spastisitas.
Selective dorsal rhizotomy (SDR) mungkin juga akan direkomendasikan oleh dokter sebagai upaya terakhir untuk mengurangi nyeri kronis atau spastisitas. Prosedur ini melibatkan pemotongan saraf di dekat pangkal tulang belakang.
4. Perawatan Lain
Selain ketiga jenis perawatan yang sudah disebutkan di atas, ada juga beberapa jenis perawatan lain untuk penderita cerebral palsy antara lain:
- Terapi wicara
- Terapi fisik
- Terapi rekreasi
- Konseling atau psikoterapi
- Konsultasi layanan sosial.
Berdasarkan sebuah teori literatur tahun 2020, terapi sel induk diduga dapat membantu memperbaiki gejala motorik yang dialami oleh penderita cerebral palsy. Namun, penelitian tentang terapi sel induk masih berada di tahap awal sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk bisa digunakan secara umum sebagai pengobatan cerebral palsy.
Baca Juga: Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan
SumberCDC (2022). Cerebral Palsy. www.cdc.gov
Healthline (2022). Cerebral Palsy. www.healthline.com
Mayo Clinic (2021). Cerebral Palsy. www.mayoclinic.org
Verywell Health (2021). How Cerebral Palsy is Treated. www.verywell.com