Delirium: Tipe, Penyebab, Gejala, dan Perawatan

Delirium: Tipe, Penyebab, Gejala, dan Perawatan

Penulis: Dea | Editor: Umi

Delirium atau juga dikenal dengan istilah sindrom otak organik akut merupakan perubahan secara tiba-tiba pada fungsi mental seseorang yang mencakup cara berpikir dan perilaku. Seseorang yang mengalami delirium akan mengalami kesulitan untuk berpikir, mengingat, memperhatikan sesuatu, dan lainnya.

Dengan kata lain, delirium adalah perubahan secara mendadak pada kemampuan mental yang menyebabkan kebingungan dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar.

Delirium tidak sama dengan demensia, karena delirium terjadi secara tiba-tiba dan umumnya hanya berlangsung sementara. Sedangkan demensia merupakan penyakit kronis yang terjadi secara perlahan dan bertahap.

Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ketahui Beda Demensia dan Alzheimer

Tipe Delirium

Terdapat 3 jenis utama delirium. Selain itu, ada juga jenis delirium serius yang bernama delirium tremens yang berkaitan erat dengan alkoholisme.

1. Delirium Hiperaktif

Delirium hiperaktif merupakan delirium yang ditandai dengan kegelisahan, mudah marah, dan tidak mampu untuk kooperatif. Seseorang yang mengalami delirium tipe ini umumnya menolak bekerja sama dengan perawatnya.

2. Delirium Hipoaktif

Delirium hipoaktif merupakan delirium yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Penderitanya cenderung lambat dan mudah mengantuk, atau bahkan terlihat linglung. Selain itu, mereka juga akan sering tidur dan hampir selalu melewatkan waktu makan.

3. Delirium Campuran

Delirium campuran merupakan delirium yang memiliki kedua gabungan gejala delirium jenis lainnya, yaitu delirium hiperaktif dan hipoaktif. Penderita yang mengalami delirium jenis ini akan bergonta-ganti antara keadaan delirium hipoaktif dan hiperaktif.

4. Delirium Tremens

Delirium tremens merupakan bentuk delirium serius yang dialami oleh orang-orang yang mencoba untuk menghentikan konsumsi alkohol. Orang-orang tersebut umumnya telah minum alkohol dalam jumlah banyak pada waktu yang lama.

Penyebab Delirium

Umumnya delirium dipicu oleh penyakit tertentu yang menimbulkan gangguan sinyal di otak. Delirium bisa memiliki satu penyebab tunggal atau banyak penyebab.

Berikut ini adalah beberapa penyebab yang berpotensi menyebabkan delirium secara spesifik:

  • Obat-obatan jenis tertentu atau tingkat toksisitas obat
  • Keracunan atau penarikan alkohol atau obat-obatan
  • Kondisi medis tertentu, seperti serangan jantung, stroke, penyakit paru-paru atau hati
  • Beberapa jenis penyakit parah yang kronis
  • Gangguan metabolisme, seperti tingkat natrium atau kalsium yang rendah
  • Demam dan infeksi akut yang sering kali menyerang anak-anak
  • Infeksi saluran kemih, pneumonia atau flu, terutama pada orang dewasa yang telah berusia lanjut
  • Terpapar racun, seperti karbon monoksida, sianida, atau racun lainnya
  • Malnutrisi
  • Dehidrasi
  • Kurang tidur atau mengalami tekanan emosional yang parah
  • Anestesi umum
  • Tumor otak
  • Ketidakseimbangan kadar asetilkolin atau dopamin
  • Trauma pada kepala.

Selain itu, terdapat beberapa jenis atau gabungan obat yang dapat menyebabkan delirium, meliputi obat pereda nyeri, obat tidur, obat-obatan untuk menangani gangguan kecemasan dan depresi, anti-alergi (antihistamin), obat asma, obat untuk penyakit Parkinson, obat untuk kejang, serta kortikosteroid.

Faktor Risiko Delirium

Terdapat beberapa faktor risiko yang paling umum, yaitu:

  • Berusia di atas 65 tahun dan mengalami sejumlah masalah kesehatan
  • Pernah menjalani operasi
  • Sering kurang tidur
  • Mengalami anemia
  • Memiliki kemampuan penglihatan dan pendengaran yang buruk
  • Berada di bawah tekanan emosional yang parah
  • Mengalami gangguan otak, seperti penyakit parkinson, demensia, atau stroke.

Gejala Delirium

Biasanya delirium menunjukkan ketidakstabilan kondisi mental, kebingungan, serta gangguan pada fungsi kognitif yang khas. Gejala khas tersebut meliputi:

  • Berkurangnya kemampuan persepsi atau sensori
  • Melakukan gerakan secara tiba-tiba
  • Siklus tidur yang berubah, seperti lebih mudah mengantuk dan lebih banyak tidur
  • Mengalami kebingungan tentang keberadaan dan waktu
  • Tidak mampu berkonsentrasi, seperti mudah teralihkan
  • Kemampuan memori jangka pendek yang berkurang
  • Kontrol otot yang berkurang, seperti inkontinensia
  • Mengalami perubahan suasana hati atau kepribadian
  • Mengalami halusinasi
  • Berbicara cadel
  • Mengalami masalah pada menulis dan membaca
  • Mengerang
  • Apatis.

Umumnya ketika pertama kali muncul, delirium dapat terjadi dengan cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam atau hari. Bila dirawat di dalam rumah sakit, mungkin akan berlangsung selama seminggu atau lebih. Bila tidak segera mendapat penanganan dengan benar, delirium bisa menyebabkan penderitanya koma atau bahkan meninggal.

Pada umumnya gejala berubah-ubah sepanjang harinya. Ada beberapa periode, di mana delirium muncul tanpa disertai gejala. Delirium cenderung lebih buruk pada malam hari.

Pengobatan Delirium 

Pengobatan dilakukan bergantung pada pemicu deliriumnya. Bila penderitanya belum ditangani di rumah sakit, mungkin mereka perlu mendapatkan perawatan rawat inap.

Penggunaan obat-obatan tertentu perlu dihentikan. Obat-obatan tersebut termasuk depresan sistem saraf pusat, analgesik, dan antikolinergik.

Selain obat-obatan, penderita delirium juga perlu menghentikan konsumsi alkohol. Alat bantu dasar, seperti kacamata atau alat bantu dengar bisa membantu mereka yang mengalami delirium.

Obat-obatan juga diberikan untuk menangani penyebab yang mendasari delirium. Berikut ini adalah contoh obat-obatan tersebut:

  • Inhaler atau mesin pernapasan untuk asma berat.
  • Antibiotik untuk melawan infeksi berat.
  • Tiamin untuk membantu mencegah kebingungan.
  • Antidepresan untuk menangani depresi.
  • Obat penenang untuk penarikan alkohol.
  • Antipsikotik potensi tinggi untuk mengobati agitasi.

Baca Juga: Perawatan Anggota Keluarga yang Terkena Demensia

Sumber

Healthline. (2019). What’s Delirium and How Does It Happen?. www.healthline.com

Medical News Today. (2019). What to Know About Delirium. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic. (2020). Delirium. www.mayoclinic.org

Verywell Mind. (2020). What Is Delirium?. www.verywellmind.com