Cutaneous Larva Migrans: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Cutaneous Larva Migrans: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 Juni 2023

 

Sebagai bagian terluar dari tubuh manusia, kulit sangat rentan mengalami berbagai gangguan dan penyakit. Mulai dari alergi, iritasi, hingga infeksi. Salah satu masalah yang bisa menyerang kulit kita adalah Cutaneous Larva Migrans atau CLM.

Cutaneous Larva Migrans merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh beberapa spesies parasit berupa larva cacing tambang. Larva ini umumnya menyerang kucing, anjing, dan hewan lainnya. Infeksi yang terjadi pada manusia bisa terjadi ketika Anda berjalan di atas pantai berpasir atau menyentuh tanah lunak dan lembap yang sudah terkontaminasi oleh kotoran hewan.

CLM juga dikenal dengan nama erupsi merayap karena jika Anda terinfeksi, larva bisa bermigrasi dari satu bagian ke bagian lain di permukaan kulit. Infeksi akan menyebabkan munculnya garis atau jejak merah yang gatal.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Infeksi Cacing Pita

Penyebab Cutaneous Larva Migrans (CLM)

CLM bisa disebabkan oleh beberapa spesies larva cacing tambang yang berbeda. Larva sendiri merupakan bentuk remaja dari cacing tambang. Beberapa jenis cacing tambang yang umum menyebabkan CLM antara lain:

  • Ancylostoma braziliense. Cacing tambang ini banyak ditemukan pada anjing dan kucing (baik hewan liar maupun peliharaan) di Amerika Serikat bagian tengah, selatan, Amerika Tengah dan Selatan, serta Karibia.
  • Ancylostoma caninum. Ini merupakan jenis cacing tambang anjing yang banyak ditemukan di Australia.
  • Uncinaria stenocephala. Cacing tambang anjing yang ditemukan di Eropa
  • Bunostomum phlebotomum. Jenis cacing tambang yang ditemukan pada sapi.

Cacing tambang hidup di dalam usus hewan yang kemudian telurnya keluar bersama kotorannya. Telur-telur ini kemudian menetas menjadi larva yang bisa menyebabkan infeksi.

Infeksi bisa terjadi ketika kulit bersentuhan dengan tanah atau pasir yang sudah terkontaminasi. Saat kontak terjadi, larva akan menggali ke dalam lapisan kulit Anda.

Baca Juga: Ketahui Jenis-jenis Cacing Penyebab Cacingan pada Orang Dewasa

Gejala Cutaneous Larva Migrans

Tanda-tanda Cutaneous Larva Migrans umumnya muncul sekitar 1 sampai 5 hari setelah infeksi. Meski terkadang membutuhkan waktu yang lebih lama. Beberapa gejala yang umum muncul berupa:

  • Lesi merah yang muncul merambat dengan pola menyerupai ular. Tanda ini terjadi karena larva yang bergerak di bawah kulit. Lesi bisa bergerak sampai 2 cm dalam sehari.
  • Rasa gatal dan tidak nyaman. Lesi CLM mungkin akan menimbulkan rasa gatal yang menyengat atau menyakitkan.
  • Pembengkakan. Pembengkakan juga bisa terjadi pada area kulit yang terinfeksi.
  • Lesi pada kaki dan punggung. CLM bisa menyerang bagian tubuh mana saja, meskipun yang paling sering biasanya adalah area yang bersentuhan langsung dengan pasir atau tanah. Kaki, bokong, paha, atau tangan adalah yang paling umum.

Lesi yang muncuk akibat CLM bisa sangat gatal dan membuat penderitanya menggaruk sampai permukaan kulit terluka. Jika ada luka terbuka, risiko infeksi bakteri akan semakin besar.

Penanganan Terhadap Cutaneous Larva Migrans

CLM sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Hal ini karena larva memiliki batas waktu hidup yakni hanya 5 sampai 6 minggu saja.

Namun, dalam beberapa kasus mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyembuhkan infeksinya. Penggunaan obat oles (topikal) atau oral bisa membantu menghilangkan infeksi lebih cepat.

Salah satu obat yang direkomendasikan untuk penanganan CLM adalah thiabendazole. Oleskan obat pada lesi selama beberapa kali dalam sehari. Studi kecil menunjukkan bahwa setelah 10 hari pengobatan, tingkat kesembuhan mencapai 98%.

Untuk kasus dengan lesi atau infeksi yang parah, dokter mungkin akan meresepkan obat oral untuk diminum. Pilihannya termasuk albendazole dan ivermectin. Tingkat kesembuhan untuk obat-obatan ini mendekati 100%.

Jika Anda bepergian ke tempat dengan risiko infeksi yang tinggi, usahakan untuk selalu menggunakan alas kaki. Hindari duduk langsung di atas permukaan tanah atau pasir untuk mencegah kontak dengan larva yang berpotensi menularkan CLM.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Infeksi Cacing Tambang

Sumber

Healthline (2019). About Cutaneous Larva Migrans. www.healthline.com

Dermnet NZ (2021). Cutaneous Larva Migrans. www.dermnetnz.org

Medscape (2020). Cutaneous Larva Migrans. www.emedicine.medscape.com

Mews Medical Life Science (2019). Cutaneous Larva Migrans Diagnosis and Management. www.news-medical.net