Dexamethasone, Benarkah Bisa Sembuhkan COVID-19?

Dexamethasone, Benarkah Bisa Sembuhkan COVID-19?

Penulis: Opie | Editor: Handa

Dexamethasone termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai kortikosteroid, yakni versi sintesis dari hormon kortisol yang secara alami diproduksi oleh tubuh Anda. Dexamethasone digunakan untuk mengobati kondisi, seperti radang sendi, gangguan darah atau hormon, reaksi alergi, penyakit kulit, masalah mata, masalah pernapasan, gangguan usus, kanker, dan gangguan sistem kekebalan.

Obat ini menurunkan respons sistem kekebalan tubuh Anda terhadap berbagai jenis penyakit guna mengurangi gejala, seperti pembengkakan dan reaksi tipe alergi. Di tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sangat menganjurkan agar kortikosteroid (seperti dexamethasone, hidrokortison, atau prednison) diberikan secara oral atau intravena untuk pengobatan pasien dengan COVID-19 yang parah dan kritis.

Fungsi Dexamethasone Secara umum

Dexamethasone sempat menjadi perhatian besar dunia setelah WHO merekomendasikan obat ini sebagai salah satu obat yang digunakan untuk menyembuhkan COVID-19. Jauh sebelum wabah ini merebak, Dexamethasone ternyata sudah dimanfaatkan oleh para ahli medis untuk mengobati keadaan-keadaan tertentu, seperti:

  • Peradangan
  • Reaksi alergi
  • Rheumatoid arthritis dan penyakit rematik lainnya, termasuk ankylosing spondylitis, psoriatic arthritis, juvenile rheumatoid arthritis, lupus, dan arthritis gout akut
  • Penyakit kulit, seperti dermatitis atopik (eksim), pemfigus, eritema multiforme berat (sindrom Stevens-Johnson), dermatitis eksfoliatif, dermatitis bulosa herpetiformis, dermatitis seboroik berat, psoriasis berat, atau mikosis fungoides
  • Kolitis ulseratif
  • Myasthenia gravis
  • Perawatan awal untuk kemoterapi guna mengurangi peradangan dan efek samping dari obat kanker
  • Leukemia dan limfoma tertentu
  • Insufisiensi adrenal, yaitu kondisi di mana kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon

Efek Samping Dexamethasone

Seperti obat pada umumnya, Dexamethasone juga memiliki serangkaian efek samping tertentu yang wajib Anda pahami, yakni:

  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Pembengkakan (edema)
  • Sakit kepala
  • Perubahan suasana hati, seperti depresi, atau perubahan kepribadian
  • Kesulitan tidur
  • Kegelisahan
  • Kadar kalium rendah (menyebabkan gejala seperti kelelahan)
  • Glukosa darah tinggi
  • Tekanan darah tinggi, dan lain sebagainya

Baca Juga : Penyakit dengan Gejala Mirip Covid 19

Fakta Dexamethasone Sebagai Obat COVID-19

Kasus baru COVID-19 terus meningkat. Sebagai angin segar, WHO telah menyatakan bahwa Dexamethasone adalah salah satu obat yang dianjurkan untuk pengobatan COVID-19.

Untuk meningkatkan pemahaman Anda seputar obat COVID-19 ini, berikut adalah kumpulan fakta mengenai Dexamethasone sebagai obat COVID-19:

  • Dexamethasone bukanlah vaksin, sehingga tidak dapat mencegah atau menangkal COVID-19. Sebagai tindakan penangkalan COVID-19, kenakan masker kemanapun Anda pergi, gunakan hand sanitizer dan sering-seringlah mencuci tangan.
  • Obat ini dapat mengurangi jumlah angka kematian hingga sepertiga bagi pasien COVID-19 yang menggunakan bantuan ventilator, dan seperlima bagi pasien COVID-19 yang menggunakan bantuan oksigen.
  • Dexamethasone tidak menunjukkan pengaruh yang berarti untuk pasien COVID-19 yang tidak membutuhkan alat bantu pernapasan.
  • Dexamethasone tidak digunakan untuk pasien COVID-19 ringan atau bahkan untuk orang tanpa gejala (OTG).
  • Obat ini tidak digunakan untuk mengobati COVID-19, kecuali jika dokter Anda menganjurkan Anda untuk mengonsumsinya.
  • Walaupun memiliki harga yang terjangkau, Anda tetap wajib melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi Dexamethasone, khususnya jika Anda menunjukkan gejala COVID-19. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan.

Peringatan Penting Sebelum Mengonsumsi Dexamethasone

Sebelum mengonsumsi Dexamethasone, Anda perlu memahami peringatan-peringatan di bawah ini:

  • Reaksi alergi. Walaupun jarang terjadi, Dexamethasone dapat menyebabkan reaksi alergi. Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, ruam, kulit gatal, atau melihat pembengkakan pada lengan, kaki, atau lidah Anda, segera hubungi dokter Anda.
  • Kerusakan jantung. Jika Anda baru saja mengalami serangan jantung, Anda mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan jantung lebih lanjut setelah mengonsumsi obat ini. Sebelum mengonsumsi Dexamethasone, pastikan dokter Anda tahu Anda pernah mengalami serangan jantung.
  • Infeksi. Dexamethasone dapat memperburuk infeksi tertentu. Selain itu, infeksi dapat berkembang selama pengobatan. Jangan gunakan obat ini jika Anda memiliki infeksi jamur, riwayat infeksi parasit atau tuberkulosis. Beri tahu dokter Anda tentang penyakit atau infeksi masa lalu Anda.
  • Masalah mata. Mengonsumsi Dexamethasone dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah mata seperti katarak atau glaukoma. Obat tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf optik, infeksi jamur atau virus mata.
  • Campak atau cacar air. Beritahu dokter Anda jika Anda belum pernah menderita cacar air atau campak, atau jika Anda belum melakukan vaksin untuk mencegahnya. Pasalnya, Anda berisiko terkena cacar air dan campak yang lebih parah jika Anda mengalaminya ketika mengonsumsi Dexamethasone.

Baca Juga : Beda Gejala Covid 19, Flu, dan Pilek

Sumber

Better Health.Hormones – cortisol and corticosteroids.www.betterhealth.vic.gov.au 
Medical News Today (2020). Dexamethasone, Oral Tablet. www.medicalnewstoday.com 
MedicineNet.dexamethasone (Decadron, DexPak) Uses.www.medicinenet.com 
Satuan Tugas Penanganan COVID-19.2020.Dokter Reisa: Dexamethasone Bukan Penangkal COVID-19.www.covid19.go.id 
WebMD.Dexamethasone.www.webmd.com 
World Health Organization (2020). Coronavirus disease (COVID-19): Dexamethasone. www.who.int
World Health Organization (2020). Corticosteroids for COVID-19: living guidance, 2 September 2020 (No. WHO/2019-nCoV/Corticosteroids/2020.1). World Health Organization.www.who.int