Combivent: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Combivent: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Dewi | Editor: Agnes

Combivent adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengontrol gejala penyempitan saluran pernafasan. Seperti, asma, bronkitis kronis, dan penyakit paru obstruktif kronik  (PPOK).

Combivent mengandung dua bahan utama yaitu ipratropium dan albuterol. Zat ini dikenal sebagai bronkodilator, yaitu obat yang dihirup melalui mulut dan berfungsi membuka saluran udara yang ada pada paru-paru. Obat ini tersedia dalam bentuk larutan per unit dose vial (UDV). Biasanya combivent digunakan bersama nebulizer. Combivent hanya dapat digunakan untuk usia 12 tahun ke atas.

Baca Juga: Pahami Pencegahan dan Pengobatan Neuropati Perifer

Manfaat Combivent

Combivent bermanfaat untuk meredakan keluhan dan mencegah timbulnya gejala yang diakibatkan oleh penyempitan saluran pernapasan pada penderita penyakit paru obstruktif kronik dan penderita asma. Combivent bekerja dengan melemaskan otot-otot yang ada di saluran paru-paru agar terbuka, sehingga udara bisa masuk ke dalam paru-paru. Combivent membutuhkan waktu 15 untuk bekerja dengan maksimal.

Dosis Penggunaan

Selalu ikuti petunjuk dari dokter Anda dan baca kembali petunjuk yang ada pada kemasan untuk penggunaan combivent. Pemberian dosis combivent disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda.

Jika Anda mengalami serangan asma atau penyempitan saluran pernapasan akibat penyakit paru obstruktif kronik, berikut dosis penggunaannya:

  • dosis awal sebanyak 1 unit dose vial, jika gejala yang ditunjukkan parah, maka bisa ditingkatkan menjadi 2 unit dose vial
  • dosis lanjutan sebanyak 1 unit dose vial, sebanyak 3-4 kali dalam satu hari.

Penggunaan Combivent

Combivent harus digunakan di bawah pengawasan dokter dan tidak dianjurkan memberikan obat ini pada anak di bawah usia 12 tahun. Umumnya, Combivent diberikan melalui nebulizer, namun ada juga combivent yang berbentuk inhaler, sehingga Anda bisa langsung menghirupnya jika asma menyerang Anda secara tiba-tiba.

Untuk menggunakan combivent cair, dokter akan menguapkan cairan combivent melalui nebulizer. Lalu Anda bisa menghirupnya melalui masker atau melalui pipa mouthpiece ke mulut. Dokter akan memantau kondisi Anda secara berkala untuk mengetahui apakah Anda membutuhkan tindakan medis lainnya atau tidak.

Penggunaan combivent bentuk inhaler tidak boleh melebihi 6 inhalasi dalam 24 jam. Ini karena penggunaan combivent berlebih dapat menyebabkan efek samping yang tidak inginkan, bahkan dapat menyebabkan kematian bagi penggunanya. Segera konsultasikan ke dokter jika setelah penggunaan combivet, sakit paru-paru Anda tidak membaik.

Baca Juga: Mengetahui Berbagai Jenis Obat Penenang

Peringatan

Sebelum menggunakan combivent, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Hindari penggunaan combivent jika Anda memiliki alergi terhadap albuterol (proventil dan ventolin), ipratropium (atrovent), atau atropin (atreza, lomotin, vi-atro, dan sal-tropine).

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit di bawah ini:

  • penyakit jantung (gangguan irama jantung, penyakit arteri koroner, dan tekanan darah tinggi)
  • epilepsi atau kejang
  • gangguan tiroid
  • glaukoma
  • penyakit hati atau ginjal
  • gangguan buang air kecil.

Interaksi Combivent dengan Obat Lain

Combivent dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan beberapa jenis obat. Berikut efek interaksi obat yang mungkin akan muncul:

  • penggunaan combivent dengan digoxin dan obat diuretik akan menyebabkan peningkatan resiko terjadinya hipokalemia atau kekurangan kalium pada tubuh
  • penggunaan combivent dengan obat penghambat beta atau beta blockers juga dapat menurunkan efektivitas penggunaan combivent
  • penggunaan combivent dengan halothane, enflurane, dan dichloroethylene dapat meningkatan efek samping kardiovaskular atau penyakit jantung
  • penggunaan combivent dengan obat golongan agonis beta, obat turunan xantin, dan obat antikolinergik sistemik dapat meningkatkan efektivitas penggunaan combivent.

Efek Samping

Penggunaan combivent mungkin dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua pengguna mengalami efek samping.

Di bawah ini adalah beberapa efek samping yang mungkin Anda rasakan setelah penggunaan combivent:

  • nyeri pada tubuh
  • sulit bernafas
  • telinga tersumbat
  • dada sesak
  • hidung tersumbat
  • pilek dan bersin
  • sakit kepala hebat dan demam
  • kelelahan yang tidak biasa.

Segera konsultasikan dengan dokter Anda jika mengalami efek samping yang disebutkan di atas agar mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.

Baca Juga: Penyebab Sakit Kepala Tegang dan Pengobatannya

Sumber

Mayo Clinic. Ipratropium and albuterol inhalation route. www.mayoclinic.com

Pionas. Combivent. www.pionas.com

Combivent. Combivent. www.combivent.com

Drugs. Combivent. www.drugs.com