Clarithromycin: Kegunaan, Perhatian Penggunaan, dan Efek Samping

Clarithromycin: Kegunaan, Perhatian Penggunaan, dan Efek Samping

Penulis: Dita | Editor: Umi

Clarithromycin merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Obat ini juga dapat digunakan dengan kombinasi obat anti maag untuk mengobati beberapa jenis sakit maag atau tukak lambung misalnya yang disebabkan oleh Helicobacter pylori (H. pylori). Clarithromycin juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi bakteri tertentu.

Clarithromycin dikenal sebagai antibiotik makrolida yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Perlu Anda ketahui bahwa obat ini hanya bisa mengobati infeksi karena bakteri dan tidak dapat bekerja mengatasi infeksi virus, seperti pilek atau flu. Anda tidak diperbolehkan menggunakan antibiotik apa pun saat tidak diperlukan karena bisa menyebabkan bakteri kebal terhadap pengobatan di masa depan (sulit sembuh).

Clarithromycin hanya boleh digunakan dengan menggunakan resep dokter dan tersedia dalam 4 sediaan yakni tablet, tablet pelepasan lambat (extended release), kaplet, dan serbuk untuk suspensi (sirup kering).

Baca Juga: Azithromycin: Peringatan, Petunjuk Penggunaan, Dosis, dan Efek Samping

Perhatian Penggunaan Clarithromycin

Anda hanya boleh mengonsumsi clarithromycin dalam jangka waktu yang telah ditentukan, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Gejala mungkin akan membaik sebelum infeksi benar-benar hilang. Melewatkan dosis obat dapat meningkatkan infeksi lebih lanjut yang resisten terhadap antibiotik.

Anda tidak boleh menggunakan obat ini jika memiliki riwayat alergi terhadap clarithromycin atau antibiotik sejenis.

Jika Anda pernah menderita masalah hati atau penyakit kuning karena obat ini, Anda juga tidak disarankan mengonsumsinya lagi. Begitu juga jika Anda memiliki penyakit hati atau ginjal dan mengonsumsi colchicine.

Beberapa obat bisa berinteraksi dengan clarithromycin dan beberapa jenis obat tidak boleh digunakan bersama-sama. Pastikan untuk memberitahu dokter mengenai obat apa saja yang Anda gunakan saat ini sebelum Anda mulai mengonsumsi clarithromycin.

Dosis Penggunaan Clarithromycin

Dosis untuk clarithromycin tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi. Biasanya, dokter langsung yang akan menentukannya.

Selain itu, jumlah obat yang Anda minum juga tergantung pada kekuatan obatnya. Clarithromycin 500 mg tablet salut selaput misalnya, tidak cocok digunakan untuk dosis di bawah 500 mg. Dokter akan memberikan opsi dosis dengan kekuatan lain di pasaran.

Informasi berikut hanya mencakup dosis rata-rata obat ini. Jika dosis Anda berbeda, jangan mengubahnya kecuali atas anjuran dokter.

Untuk menangani infeksi bakteri:

• Tablet, kaplet, atau sirup kering

Dewasa: 250 hingga 500 mg setiap 12 jam selama 7–14 hari.

Anak-anak usia 6 bulan ke atas: Dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter. Biasanya dosis sebesar 7,5 mg/kgBB setiap 12 jam selama 10 hari.

• Tablet pelepasan lambat

Dewasa: 1000 mg 1 kali sehari selama 7–14 hari.

Untuk menangani pneumonia

• Tablet, kaplet, atau sirup kering:

Dewasa: 250 mg setiap 12 jam selama 7–14 hari.

Anak-anak usia 3 bulan ke atas: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan. Umumnya, dosis sebesar 7,5 mg/kgBB setiap 12 jam selama 10 hari. Dosis maksimal 500 mg per dosis.

• Tablet pelepasan lambat

Dewasa: 1000 mg 1 kali sehari selama 7 hari.

Untuk mengobati tukak lambung akibat bakteri H. pylori

• Tablet, kaplet, atau sirup kering

Dewasa: 500 mg setiap 8 jam selama 7–14 hari. Pengobatan bisa diberikan sebagai kombinasi dengan 2 atau 3 obat lain. Misalnya saja dikombinasikan dengan omeprazole, amoksisilin, atau lansoprazole.

Untuk mengobati infeksi kulit dan jaringan kulit

• Tablet, kaplet, sirup kering

Dewasa: 250 mg 2 kali sehari selama 7–14 hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 500 mg untuk infeksi berat.

Anak usia 6 tahun ke atas: 7,5 mg/kgBB 2 kali sehari selama 5–10 hari. Dosis maksimal 500 mg untuk 2 kali minum.

Dosis pada pasien gangguan fungsi ginjal

Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dengan klirens kreatinin kurang dari 30 mL/menit, dosis clarithromycin harus dikurangi setengahnya, yaitu 250 mg sekali sehari, atau 250 mg dua kali sehari pada infeksi yang lebih parah. Pengobatan tidak boleh dilanjutkan lebih dari 14 hari pada pasien kelompok ini.

Dosis pada pasien dengan gangguan hati

Dokter harus memberikan perhatian lebih saat memberikan clarithromycin pada pasien dengan gangguan hati.

Efek Samping Penggunaan Clarithromycin

Segera hubungi pusat layanan kesehatan jika Anda mengalami berbagai reaksi alergi, seperti ruam, kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah atau tenggorokan, atau reaksi kulit yang parah (seperti demam, tenggorokan sakit, sensasi terbakar di mata, sakit di permukaan kulit, dan lain sebagainya). Hubungi dokter segera jika Anda mengalami:

• Sakit perut yang parah, diare yang berair atau berdarah
• Detak jantung yang cepat atau berdebar, pusing mendadak seperti akan pingsan
• Kebingungan, sensasi berputar
• Masalah hati termasuk kehilangan nafsu makan, sakit perut bagian atas, kelelahan, urine berwarna gelap, dan tinja berwarna seperti tanah liat
• Masalah ginjal. Tidak buang air kecil atau buang air kecil sangat sedikit, bengkak di pergelangan kaki, merasa lelah, atau sesak napas.

Perlu Anda ingat bahwa hampir semua pengobatan memiliki efek samping. Dokter tidak akan menyarankan pemberian obat jika efek sampingnya lebih besar dari manfaatnya. Oleh karena itu, pastikan Anda hanya mengonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter untuk memperoleh khasiat terbaik yang diharapkan.

Baca Juga: Neomycin: Peringatan, Petunjuk Penggunaan, Dosis, dan Efek Samping