Ciri-ciri Infeksi Luka Caesar Bagian Dalam dan Penanganannya

Ciri-ciri Infeksi Luka Caesar Bagian Dalam dan Penanganannya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Seperti halnya prosedur operasi lainnya, Caesar atau proses persalinan lewat pembedahan perut juga bisa menimbulkan sejumlah komplikasi. Salah satunya adalah infeksi pada bekas luka operasi.

Infeksi luka pada bekas bedah Caesar bisa terjadi ketika ada bakteri yang masuk. Dokter bisa melakukan penanganan pada infeksi luka dengan menggunakan obat-obatan dan perawatan yang tepat.

Apa saja gejala infeksi pada luka Caesar? Bagaimana cara penanganannya yang tepat? Langkah apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka bekas operasi Caesar? Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Amankah Melahirkan Normal setelah Operasi Caesar?

Ciri Luka Bekas Operasi Caesar Mengalami Infeksi

Seperti yang sudah disebutkan, bekas luka operasi Caesar bisa mengalami infeksi jika ada bakteri yang memasuki luka. Bakteri Staphylococcus aureus adalah penyebab paling umum dari infeksi luka pasca operasi caesar. Infeksi ini bisa dialami oleh hampir 15 hingga 20 persen ibu pasca operasi caesar. Gejala infeksi ini biasanya muncul dalam beberapa hari setelah operasi.

Tanda-tanda infeksi pada luka caesar bagian dalam mungkin tidak segera muncul setelah operasi. Luka caesar yang mengalami infeksi biasanya timbul setelah 4–7 hari pasca operasi.

Maka dari itu, penting untuk memantau penampilan luka operasi Anda dan mengikuti petunjuk dokter pasca operasi dengan cermat. Jika Anda tidak dapat melihat lukanya, mintalah pasangan atau keluarga Anda untuk luka caesar Anda setidaknya dua hari sekali untuk melihat tanda-tanda peringatan infeksi luka

Jika gejala berkembang, penting untuk memeriksakan diri ke dokter sesegera mungkin untuk mendapatkan perawatan medis. Melakukan persalinan lewat operasi caesar juga dapat membuat Anda berisiko mengalami masalah lain, seperti pembekuan darah.

Adapun tanda-tanda umum infeksi internal atau luka operasi caesar yang mengalami infeksi pada bagian dalam antara lain:

  • Terdapat warna kemerahan di sekitar sayatan
  • Pembengkakan yang abnormal di sekitar sayatan
  • Ada cairan bening atau nanah yang keluar dari luka
  • Meningkatnya rasa sakit di lokasi luka atau rasa sakit yang tidak kunjung membaik
  • Perdarahan hebat di lokasi luka
  • Demam lebih dari 38 derajat Celcius
  • Rasa sakit yang meningkat di perut atau kram
  • Menggigil, kelelahan, nyeri tubuh atau gejala lain yang mirip flu
  • Keputihan berbau tidak sedap
  • Sakit saat buang air kecil
  • perdarahan vagina yang tidak normal
  • nyeri atau bengkak pada kaki.

Faktor Risiko Infeksi pada Luka Operasi Caesar

Ada banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang wanita mengalami infeksi luka operasi caesar, seperti:

  • Mengalami hematoma (kumpulan darah tidak normal di luar pembuluh darah)
  • Mengalami korioamnionitis (infeksi cairan ketuban dan selaput janin) selama persalinan
  • Kebiasaan merokok selama kehamilan
  • Memiliki ukuran sayatan yang lebih besar atau sayatan lebih dari 16,6 sentimeter
  • Tidak menerima perawatan prenatal yang cukup
  • Obesitas
  • Menggunakan kortikosteroid
  • Menderita diabetes atau diabetes gestasional
  • Memiliki anak kembar
  • Pernah melahirkan secara caesar sebelumnya
  • Mengalami robekan rahim
  • Menjalani operasi yang lama, atau yang memakan waktu lebih dari 38 menit
  • Menjalani operasi darurat.

Bagaimana Penanganan terhadap Infeksi pada Luka Bekas Operasi Caesar Bagian Dalam?

Infeksi pada luka caesar bagian dalam biasanya akan diobati dengan menggunakan antibiotik. Jika Anda masih di rumah sakit, pemberian antibiotik mungkin akan dilakukan secara intravena (dengan infus). Namun, kalau Anda sudah di rumah, dokter akan meresepkan antibiotik oral. Dokter akan meresepkan antibiotik sesuai dengan infeksi spesifik yang Anda alami.

Dalam kasus yang parah, dokter mungkin akan melakukan operasi kecil untuk menghilangkan abses dan cairan yang keluar dari luka operasi yang terinfeksi. Langkah ini bisa membantu mencegah komplikasi yang lebih lanjut.

Setelah operasi kecil tersebut, dokter akan memberikan antiseptik pada area luka dan menutupinya dengan kain kasa. Beberapa jenis kain kasa memiliki sifat antimikroba yang membunuh bakteri dan mencegah infeksi lebih lanjut.

Bagaimana Pencegahan Infeksi Bekas Luka Caesar?

Jika operasi caesar sudah direncanakan sebelumnya, dokter mungkin akan meminta Anda untuk mandi dengan menggunakan sabun anti bakteri khusus sebelum prosedur dilakukan. Pasien biasanya tidak disarankan untuk bercukur sebelumnya.

Pemberian antibiotik secara rutin sebelum operasi juga bisa membantu mengurangi risiko infeksi pada rahim. Langkah lain yang bisa Anda lakukan untuk mencegah infeksi pada luka bekas operasi antara lain adalah:

  • Menunggu untuk berhubungan seksual. Jangan berhubungan seksual atau memasukkan benda apa pun ke dalam vagina selama setidaknya 6 minggu setelah proses penyembuhan pasca persalinan
  • Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas, menggunakan kompres es, dan atau kompres hangat untuk membantu meringankan rasa tidak nyaman dan nyeri di perut
  • Menghindari mengangkat benda berat. Saat tubuh Anda sedang berada dalam masa pemulihan pasca operasi, hindari aktivitas apa pun yang bisa menyebabkan cedera fisik, seperti angkat berat atau berolahraga dengan intensitas tinggi. Anda direkomendasikan untuk tidak mengangkat beban lebih dari 11 kilogram.

Infeksi pada bekas luka caesar memang bisa berdampak fatal. Selain melakukan langkah-langkah pencegahan di atas, pastikan Anda memeriksakan diri ke dokter secara berkala. Jika Anda mengalami rasa sakit yang mengganggu, jangan ragu untuk segera berkunjung ke dokter.

Baca Juga: 7 Tips Pemulihan Pasca Caesar

 

Sumber