Pahami Ciri-ciri Demam Berdarah pada Anak

Pahami Ciri-ciri Demam Berdarah pada Anak

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 7 Oktober 2022

 

Demam berdarah disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus. Virus ini dapat menyebabkan beberapa gejala seperti demam, sakit kepala, ruam, dan nyeri di seluruh tubuh.

Demam berdarah dapat berkembang menjadi DBD atau Demam Berdarah Dengue. Kondisi ini bisa mengancam jiwa, terutama pada anak-anak, sehingga perlu segera diobati.

Simak ciri-ciri demam berdarah pada anak di bawah ini.

Baca Juga: Kenali 8 Gejala Demam Berdarah pada Bayi

Fakta Singkat Demam Berdarah 

  • Penyebab dan gejala demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus yang terinfeksi virus dengue.
  • Virus dengue tidak dapat menyebar langsung dari orang ke orang.
  • Dengue adalah penyakit endemik di setidaknya 100 negara di Asia, Pasifik, Amerika, Afrika, dan Karibia.
  • Gejala biasanya mulai 4-7 hari setelah gigitan nyamuk dan biasanya berlangsung 3-10 hari.
  • Perawatan yang efektif dapat dilakukan jika diagnosis klinis dibuat lebih awal.

Ciri-ciri Demam Berdarah pada Anak

Beberapa ciri-ciri demam berdarah pada anak termasuk:

  • Demam tinggi. Anak yang menderita demam berdarah biasanya mengalami demam tinggi, bahkan bisa mencapai 105˚F (40˚C).

Pada kebanyakan kasus, demam berdarah pada anak-anak dimulai dengan gejala seperti flu, demam tinggi, pilek, batuk, dan lemas.

  • Sakit kepala parah. Anak-anak mungkin mengalami variasi ketidaknyamanan fisik seperti sakit kepala, nyeri berdenyut di belakang mata, nyeri otot dan sendi, dan sebagainya.
  • Perubahan perilaku. Anak-anak juga mungkin menunjukkan perilaku lebih mudah marah dan lebih rewel dari biasanya. Nafsu makannya juga akan turun dan perubahan pola tidur juga bisa terjadi.
  • Ruam di seluruh tubuh. Gejala umum demam berdarah termasuk ruam kulit gatal yang muncul dalam bentuk bercak-bercak.

Gejala lain yang harus diwaspadai adalah rasa gatal terus-menerus yang bisa muncul di telapak kaki.

Fase Demam Berdarah

Umumnya demam berdarah terdiri dari fase-fase berikut ini:

  • Berlangsungnya Demam

Gejala demam berdarah pada anak dapat dimulai dari 4-7 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi dan biasanya berlangsung selama 3-10 hari.

Setelah demam mereda, gejala lain dapat semakin terasa dan menyebabkan perdarahan yang lebih parah, seperti:

    • Masalah pencernaan (mual, muntah, atau sakit perut yang parah)
    • Masalah pernapasan (kesulitan bernapas)
    • Dehidrasi
    • Pendarahan hebat
    • Kondisi syok atau penurunan tekanan darah drastis yang dapat terjadi jika DBD tidak diobati
  • Fase Kritis Demam Berdarah

Masa yang harus benar-benar diwaspadai adalah setelah 2-4 hari pertama yang disebut fase kritis, yakni justru saat demam anak turun.

Saat itulah syok berkembang. Syok terjadi karena bagian cairan darah (plasma) bocor ke perut, ruang paru-paru, dan ke bagian tubuh lain.

Kebocoran cairan ini dapat menyebabkan syok yang menyebabkan kondisi berikut:

    • Distensi perut
    • Masalah pernapasan
    • Pendarahan (jika syok tidak terdeteksi atau tidak ditangani dengan tepat)

Segera bawa anak ke rumah sakit jika salah satu dari tanda-tanda ini terjadi:

    • Menolak menerima cairan oral atau muntah
    • Pendarahan pada hidung dan gusi, terutama perdarahan gastrointestinal dengan darah segar atau tua pada muntahan atau tinja
    • Darah tua di muntahan terlihat seperti bubuk kopi, dalam tinja mungkin berwarna hitam seperti tar batubara
    • Bintik-bintik kulit, kulit berkeringat dingin atau tangan dan kaki dingin
    • Anak dalam 6 jam terakhir tidak buang air kecil

Faktor Risiko Demam Berdarah pada Anak

Anak memiliki risiko lebih besar terkena demam berdarah atau bentuk penyakit yang lebih parah jika:

  • Tinggal atau bepergian di daerah tropis. Jika anak tinggal di daerah tropis dan subtropis, risiko terkena virus penyebab demam berdarah cukup besar. Beberapa daerah tropis dengan risiko demam berdarah tinggi termasuk Asia Tenggara, Amerika Latin dan Afrika.
  • Pernah menderita demam berdarah. Infeksi sebelumnya dengan virus demam berdarah meningkatkan risiko gejala parah jika anak kembali mengalami demam berdarah.

Pengobatan Demam Berdarah pada Anak

Demam berdarah disebabkan oleh virus, jadi tidak ada pengobatan khusus yang bisa diambil.  Namun, Anda tetap dapat melakukan beberapa bentuk pengobatan yang disesuaikan dengan seberapa parah kondisinya.

Untuk demam berdarah pada anak yang lebih ringan, Anda bisa melakukan pengobatan:

  • Mencegah dehidrasi. Demam tinggi dan muntah dapat membuat tubuh anak dehidrasi. Pastikan anak minum air bersih, idealnya air dalam kemasan. Untuk menggantikan cairan dan mineral, Anda juga bisa memberikan anak garam rehidrasi.
  • Obat penghilang rasa sakit. Mengonsumsi beberapa jenis obat penghilang nyeri, seperti Tylenol atau parasetamol dapat membantu menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit. Jangan konsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko perdarahan internal.

Jika anak mengalami demam berdarah yang lebih parah, anak mungkin memerlukan:

  • Suplementasi cairan intravena (IV), atau infus, jika tidak dapat menerima cairan melalui mulut
  • Transfusi darah, jika mengalami dehidrasi berat

Rawat inap akan memungkinkan anak untuk dipantau dengan benar, jika gejalanya memburuk.

Baca Juga: 10 Cara Paling Ampuh Cegah Demam Berdarah (DBD)

Mencegah Demam Berdarah pada Anak

Cara terbaik mencegah demam berdarah pada anak adalah dengan mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Anda bisa:

  • Kenakan kaus kaki, sepatu, celana panjang serta kemeja berlengan panjang pada si kecil saat ia sedang beraktivitas di luar rumah
  • Gunakan kelambu saat anak tidur di malam hari
  • Gunakan obat nyamuk yang aman untuk anak-anak
  • Jangan berikan nyamuk tempat untuk berkembang biak. Nyamuk bertelur di air, jadi singkirkan genangan air di sekitar rumah

Baca Juga: Demam Berdarah Dengue (DBD): Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Sumber

KidsHealth. (2017). Dengue Fever. kidshealth.org

Mayo Clinic. (2020). Dengue fever. www.mayoclinic.org

MedicineNet. (2019). Dengue Fever: Symptoms & Signs. www.medicinenet.com

Medical News Today. (2018). Everything you need to know about Dengue fever. www.medicalnewstoday.com