Cara Merawat Bayi Prematur

Cara Merawat Bayi Prematur

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 30 Mei 2020

 

Kelahiran prematur bukanlah hal yang asing di dunia bahkan di Indonesia. Setidaknya 60% dari bayi kembar dua, kembar tiga dan kembar dalam jumlah banyak lainnya, lahir sebelum waktu yang ditentukan. Kelahiran prematur sendiri merujuk pada kondisi di mana bayi lahir sebelum usia kandungan memasuki 37 minggu. Hal ini terjadi karena adanya kontraksi rahim yang membuat leher rahim terbuka. Akibatnya, janin dilahirkan lebih cepat dari yang seharusnya.

Bayi yang lahir cukup bulan biasanya memiliki berat rata-rata 3,17 kilogram. Sedangkan bayi prematur berat badannya kurang dari 2,5 kilogram. Untungnya sekarang teknologi sudah cukup canggih sehingga anak-anak yang lahir pada usia kandungan setelah 28 minggu dengan berat lebih dari 1 kilogram, memiliki peluang hidup yang lebih tinggi. Meski begitu, saat dibawa pulang ke rumah perawatan untuk bayi prematur tidak boleh dilakukan sembarangan. Simak langkah-langkahnya berikut ini!

1. Persiapan Sebelum Keluar dari Rumah Sakit

Sebelum dibawa pulang ke rumah, bayi prematur harus menjalani beberapa pemeriksaan dasar untuk memastikan kondisi kesehatannya cukup baik. Beberapa rumah sakit bahkan menetapkan aturan tertentu seperti berat badan minimum sebelum keluar dari rumah sakit. Namun secara umum, terdapat 3 kriteria yang harus dapat dipenuhi:

  • Bayi bisa mempertahankan suhu tubuhnya di kamar perawatan biasa setidaknya selama 24-48 jam sebelum pulang ke rumah
  • Bayi bisa minum dengan botol susu atau langsung menyusu ke payudara tanpa alat bantu
  • Berat badan bayi bertambah setelah kelahiran.

Kebanyakan bayi yang lahir 2 hingga 4 minggu lebih cepat biasanya sudah memenuhi kriteria ini. Tapi jika ada masalah kesehatan yang menyebabkan bayi memerlukan berbagai alat bantu termasuk untuk bernapas, mereka harus ditempatkan di ruang rawat khusus lebih lama sebelum bisa dibawa pulang ke rumah.

2. Jaga Tubuh Bayi tetap Hangat

Setelah sampai ke rumah, suhu tubuh bayi harus dijaga agar tetap hangat. Caranya adalah dengan melakukan perawatan kanguru. Langkah ini dapat dilakukan dengan memasukkan si kecil ke dalam baju atau menggunakan gendongan khusus. Tujuannya adalah agar kulit ibu atau ayah dapat bersentuhan langsung dengan kulit si kecil. Dengan begitu, suhu tubuh si kecil dapat dipertahankan dan kesehatannya juga dapat ditingkatkan.

3. Perhatikan Posisi Tidurnya

Dibanding bayi yang lahir cukup bulan, bayi prematur umumnya menghabiskan waktu tidur lebih panjang. Tapi periodenya lebih singkat. Ini akan membuat ibu lebih sering terjaga pada malam hari.

Perlu diingat bahwa bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom kematian mendadak. Untuk mencegahnya, pastikan bayi tidur dengan posisi telentang, tidak miring apalagi tengkurap.

4. Memberikan ASI Eksklusif

Bayi prematur biasanya akan menyusu sebanyak 8-10 kali dalam sehari. Agar kebutuhan ASI-nya tercukupi, hindari memberi jeda aktivitas menyusui lebih dari 4 jam. Ini akan menghindarkan si kecil dari dehidrasi.

Meskipun ibu mengalami kesulitan saat menyusui, usahakan untuk tetap memberikan ASI eksklusif.  Jika ia kesulitan menjangkau puting, ibu bisa melakukan pumping kemudian memberikannya dengan menggunakan botol susu. Untuk memantau perkembangan serta mengetahui apakah bayi tumbuh dengan baik, lakukan penimbangan berat  badan secara berkala.

Baca Juga: Manfaat Asi Ekslusif

5. Lakukan Pemeriksaan ke Dokter Secara Berkala

Bayi yang terlahir prematur lebih rentan mengalami berbagai masalah termasuk gangguan pendengaran dan penglihatan. Agar kondisinya lebih terpantau, usahakan untuk tetap mengunjungi dokter secara berkala untuk melakukan pemeriksaan. Dengan membawa si kecil ke dokter, pertumbuhan badan dan perkembangannya bisa lebih terukur.

6. Pastikan untuk Memenuhi Kebutuhan Vaksin dan Imunisasinya

Semua bayi, baik yang lahir cukup bulan atau prematur memerlukan vaksin agar terhindar dari berbagai macam penyakit serius. Jadwal imunisasi bayi prematur biasanya sama dengan bayi yang lahir normal. Yang membedakannya hanyalah waktu pemberian vaksin hepatitis B. Jika ibu terdeteksi memiliki HbsAg positif, maka bayi harus diberi vaksin dalam waktu 12 jam setelah kelahiran.

7. Batasi Aktivitas si Kecil

Bayi prematur umumnya lebih mudah lelah. Ketika tubuhnya lelah, daya tahan tubuhnya bisa menurun dan si kecil akan mudah sakit. Karena itu, hindari melakukan beberapa aktivitas secara berturut-turut. Misalnya mengganti popok lalu dilanjutkan dengan memakaikan baju kemudian menyusui. Lakukan semua ini satu persatu dengan jeda, agar si kecil tidak kelelahan.

Perlu diketahui bahwa bayi prematur memerlukan perhatian ekstra. Agar perkembangan motorik serta kognitifnya tidak tertinggal, lakukan interaksi dan selalu berikan rangsangan padanya.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Alergi pada Bayi

 

Sumber

Verywell Family (2019). Caring for Your Premature Infant When Home. www.verywellfamily.com
WHO (2013). What Kind of Care do Preterm Babies Need? www.who.int
Kids Health (2015). Taking Your Preemie Home. www.kidshealth.com
Healthy Children (2019). Caring for a Premature Baby: What Parents to Know. www.healthychildren.org