Begini Cara Mengobati Asma pada Anak Usia 5-11 Tahun

Begini Cara Mengobati Asma pada Anak Usia 5-11 Tahun

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 Maret 2023

 

Penyakit asma di usia aktif anak seperti 5 hingga 11 tahun bisa mengurangi momen-momen pentingnya. Untuk itu, pelajari berbagai bentuk pengobatan asma untuk buah hati Anda berikut ini.

Baca Juga: Pahami Cara Mengobati Asma pada Anak di Bawah 5 Tahun

Gejala Asma

Umumnya, gejala yang terjadi saat anak mengalami asma hampir mirip dengan asma pada orang dewasa, yakni:

  • Batuk, khususnya di malam hari
  • Susah bernapas
  • Nyeri dada
  • Kantung mata menghitam
  • Mengi, yakni munculnya suara bernada tinggi saat bernapas
  • Lelah
  • Gampang marah

Selain itu, anak juga mungkin menghindari aktivitas fisiknya karena asma bisa membuat asmanya kambuh.

Diagnosis Asma

Untuk mengetahui tingkat keparahan asma pada anak, maka dokter akan mengukur bagaimana paru-parunya bekerja dengan peak flow meter. 

Apabila rendah, maka asma anak Anda bisa dikatakan memburuk.

Selain dengan peak flow meter, terdapat jenis pemeriksaan asma lainnya seperti:

Jenis-jenis Pengobatan Asma pada Anak 

Seperti namanya, bronkodilator adalah obat yang digunakan untuk meredakan asma yang kambuh untuk jangka pendek.

Obat ini hanya dipakai saat anak membutuhkannya, yaitu ketika gejala asma menyerang, seperti:

    • Sulit bernapas
    • Sesak dada
    • Mengi

Caranya kerjanya adalah dengan melegakan saluran pernapasan yang sempit.

Dua jenis obat yang sering digunakan untuk bronkodilator adalah:

    • Albuterol
    • Levalbuterol

Apabila anak Anda seringkali membutuhkan bronkodilator, maka asmanya sudah tidak terkontrol dan butuh perlu berkonsultasi dengan dokter.

  • Obat jangka panjang

Berikut adalah beberapa jenis obat jangka panjang untuk menangani asma pada anak:

Obat ini bekerja dengan cara dihirup dengan fungsi untuk meredakan peradangan di paru-paru anak. Penggunaannya harus sesuai dosis agar aman.

Macam-macam obat kortikosteroid hirup yang biasa digunakan untuk asma adalah:

      • Budesonide
      • Mometasone
      • Fluticasone

Jenis obat selanjutnya adalah inhaler kombinasi, yaitu gabungan kortikosteroid hirup dan bronkodilator yang bekerja lambat atau disebut dengan long-acting beta agonist (LABA).

Keuntungan dari obat ini adalah dapat menurunkan risiko serangan asma yang parah.

Berikut adalah beberapa jenisnya:

      • Fluticasone-Salmeterol
      • Budesonide-Formoterol
      • Mometasone-Formoterol
      • Fluticasone-Vilanterol
    • Antagonis reseptor leukotriene (LTRA)

Leukotriene adalah zat yang bisa dihasilkan tubuh, ketika Anda terpapar hal yang memicu alergi.

LTRA adalah obat yang bekerja dengan menghalangi efek zat tersebut, sehingga tubuh berhenti untuk memproduksinya.

Macam-macam obatnya adalah:

      • Montelukast
      • Zafirlukast
      • Zileuton

Baca Juga: Pahami dan Waspadai Bronkitis pada Anak

    • Suntikan biologis

Suntikan biologis diberikan saat asma yang diderita anak tak bisa dikontrol, meskipun sudah menggunakan inhaler.

Jenis obatnya seperti:

      • Omalizumab
      • Mepolizumab
      • Benralizumab
      • Dupilumab

Meski sudah melakukan terapi biologis, anak tetap perlu menggunakan obat-obatan lain.

Obat theophylline tersedia dalam bentuk pil yang bekerja dengan membuka saluran udara untuk waktu yang lama. Walaupun begitu, obat ini sudah tak sering lagi diresepkan untuk asma karena sejumlah alasan berikut:

      • Ada obat asma lain yang fungsinya sama dan bekerja lebih baik
      • Perlu memantau kadar darah saat mengonsumsinya

Rencana Aksi Asma

Asma membutuhkan penanganan yang tepat, maka itu terdapat rencana aksi asma (asthma action plan).

Rencana aksi asma merupakan sebuah rencana yang berisikan semua informasi mengenai obat asma yang perlu diminum, hal yang perlu diperhatikan saat asma kambuh, dan pemicu asma.

Hal-hal yang bisa memicu asma di antaranya:

Rencana ini penting untuk diketahui oleh para orang tua agar dapat mengingatkan dan menolong anak saat asmanya sedang muncul.

Selain itu, anak juga bisa memberitahukan rencana ini pada teman-teman di sekolah dan guru, khususnya guru olahraga.

Terkadang anak yang mengidap asma mungkin perlu lebih sering beristirahat saat jam olahraga, namun bukan berarti ia tidak bisa mengikuti pelajarannya sama sekali. Untuk itu, anak perlu menggunakan obatnya.

Kondisi Darurat

Asma dapat menyerang anak secara tiba-tiba Serangan asma bisa berbahaya apabila anak mengalami:

  • Kesulitan bernapas yang parah
  • Tidak berhenti batuk atau mengi
  • Tidak sanggup bicara tanpa terengah-engah
  • Tidak ada perubahan setelah menggunakan inhaler reaksi cepat
  • Peak flow meter ada di zona merah
  • Warna kulit membiru di wajah, bibir, dan kukunya

Apabila anak mengalami tanda-tanda di atas, maka anak Anda harus segera dibawa ke UGD untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sebab, asma dengan tingkatan yang parah dapat mengancam nyawa.

Baca Juga: Kiat Melindungi Anak dari Adenovirus

Sumber

Mayo Clinic. (2022). Treating asthma in children ages 5 to 11 – Mayo Clinic. www.mayoclinic.org

American Academy of Pediatrics. (2021). Medications to Treat Asthma in Children – HealthyChildren.org. www.healthychildren.org

Cleveland Clinic. (2021). Leukotriene Modifiers: Treatment & Definition. my.clevelandclinic.org

Cleveland Clinic. (2019). Biologic Therapy for Severe Asthma. my.clevelandclinic.org

KidsHealth. (2021). School and Asthma (for Kids) – Nemours KidsHealth. kidshealth.org

MedlinePlus. Asthma in Children | Asthma Symptoms | MedlinePlus. medlineplus.gov