Adakah Cara Mengembalikan Pendengaran Menjadi Normal?

Adakah Cara Mengembalikan Pendengaran Menjadi Normal?

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 13 Mei 2023

 

Kehilangan pendengaran, baik sedikit maupun sama sekali menjadi tidak bisa mendengar tentunya sangat tidak menyenangkan.

Penerimaan terhadap hal ini pun bisa beragam. Jika Anda mengalami kehilangan pendengaran, pertanyaan,”Bisakah pendengaran kembali lagi?” seringkali terbersit.

Jawabannya pun bergantung dengan penyebab dan intervensi yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Sering Dialami Pekerja, Kenali Gangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB)

Jenis Kehilangan Pendengaran

Secara umum, kelainan pendengaran dibagi menjadi tiga, yaitu sensorineural, konduktif, dan campuran.

Apa perbedaan dari ketiga jenis tersebut? Berikut penjelasannya.

  • Gangguan pendengaran sensorineural

Tahukah Anda bahwa gangguan pendengaran sensorineural adalah jenis yang paling sering dialami individu dengan gangguan pendengaran?

Telinga kita memiliki sel-sel kecil seperti rambut yang berada di telinga bagian dalam yang bernama silia (cilia).

Gangguan ini dikarenakan adanya kerusakan pada saraf-saraf pendengaran tersebut.

Selain itu, terdapat penyakit bernama Meniere  (Meniere’s disease) yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural.

  • Gangguan Pendengaran konduktif

Gangguan ini jarang terjadi jika dibandingkan gangguan pendengaran sensorineural.

Gangguan pendengaran konduktif disebabkan adanya kerusakan pada telinga luar atau telinga tengah sehingga menghambat suara dihantarkan ke telinga dalam. Jadi, suara yang kita dengar menjadi sulit didengar akibat telinga di bagian tengah atau dalam tidak bisa menerima dengan optimal.

Gangguan ini bisa disebabkan oleh putusnya sambungan antara tulang-tulang telinga tengah atau impaksi lilin. Kondisi ini juga bisa bersifat menetap atau hanya sementara, bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.

  • Gangguan pendengaran campuran

Gangguan pendengaran campuran adalah ketika pendengaran mengalami permasalahan disebabkan karena permasalahan pada masalah sensorineural maupun konduktif.

Contoh, gangguan pada sel saraf  pendengaran bagian dalam dibarengi dengan kerusakan tulang pendengaran.

Diagnosis dan Pemeriksaan

Guna mengetahui penyebab dan penanganan, dibutuhkan pemeriksaan oleh dokter.

Berikut beberapa tes atau pemeriksaan fisik yang biasa diujikan untuk mendiagnosis gangguan pendengaran.

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa telinga Anda untuk mengetahui penyebab permasalahan. Misalnya, adakah penumpukan kotoran, benda asing, atau infeksi pada telinga.
  • Tes skrining umum. Biasanya Dokter akan menggunakan tes bisikan. Anda akan diminta menutup salah satu telinga Anda guna mengetahui bagaimana kemampuan Anda dalam mendengar kata yang diucapkan.
  • Tes audiometer. Tes ini biasa dilakukan oleh audiolog atau dokter. Anda akan memakai earphone dan akan mendengar suara atau kata-kata. Setiap nada akan diulang pada tingkat tertentu untuk menemukan berapa desibel sisa pendengaran yang Anda miliki.
  • Tes garpu tala. Garpu tala adalah instrumen logam bercabang dua yang bisa menghasilkan bunyi saat dipukul. Tes ini dapat mendeteksi adanya gangguan pendengaran.
  • Tes pendengaran berbasis aplikasi. Saat ini sudah ada beberapa tes yang tersedia di aplikasi ponsel pintar Anda. Anda dapat mencobanya sebagai identifikasi awal.

Penanganan Gangguan Pendengaran konduktif

Penanganan gangguan pendengaran konduktif bergantung pada tingkat masalah.

Orang yang mengalami gangguan pendengaran konduktif dapat mendapatkan kembali sebagian atau hampir seluruh pendengarannya yang hilang. Namun, tidak semua dapat mengembalikan pendengaran mereka.

Berikut penanganan bagi gangguan pendengaran konduktif.

  • Perawatan pada gangguan konduktif akibat adanya sumbatan

Seringkali pendengaran mengalami permasalahan karena adanya penyumbatan. Berikut hal-hal yang dapat menyebabkan telinga tersumbat.

    • Impaksi lilin atau penumpukan kotoran di telinga
    • Infeksi telinga
    • Kolesteatoma, pertumbuhan daging non-kanker yang terjadi di dalam telinga
    • Masuknya benda asing

Adanya penumpukan kotoran dan masuknya benda asing dapat dihilangkan.Infeksi bakteri dapat diobati dengan pemberian antibiotik, sedangkan kolesteatoma dapat diatasi dengan pembedahan.

  • Perawatan lain pada gangguan konduktif lainnya

Beberapa gangguan pendengaran konduktif terkadang tidak dapat pulih secara medis.

Berikut beberapa gangguan pendengaran konduktif yang sulit ditangani dan dipulihkan secara medis.

    • Exostoses, yaitu penebalan tulang di sekitar saluran telinga.
    • Otosklerosis, pertumbuhan tulang yang abnormal di sekitar tulang stapes pada telinga tengah.
    • Stenosis saluran telinga, ketika saluran telinga menyempit secara tidak normal
    • Pemisahan abnormal rantai tulang pendengaran, yaitu adanya pemisahan yang tidak normal padang tulang maleus, inkus dan stapes.

Kelainan-kelainan tersebut sulit untuk diperbaiki. Namun, ada beberapa opsi yang bisa dicoba seperti alat bantu dengar, alat bantu dengar konduksi tulang, implan telinga tengah, atau pemasangan perangkat implan di tulang telinga.

Selain itu, kelainan pendengaran karena faktor usia tidak dapat dikembalikan, tetapi masih dapat dibantu dengan alat bantu dengan.

Saat Anda mengalami permasalahan pendengaran, seperti merasa sulit mendengar apa yang orang katakan atau bahkan tidak mendengarnya sama sekali, segeralah berkonsultasi ke dokter.

Jangan mencoba-coba menggunakan obat atau alat ke telinga Anda tanpa resep dari dokter.

Baca Juga: Pengertian Tuna Rungu dan Masalah Pendengaran

Sumber

Healthline. 2018. Reverse Hearing Loss. www.healthline.com

WebMD. 2021. Can My Hearing Loss Be Reversed? www.webmd.com

Mayo Clinic. 2021. Hearing loss. www.mayoclinic.org

Svirsky, M. A., Robbins, A. M., Kirk, K. I., Pisoni, D. B., & Miyamoto, R. T. (2000). Language development in profoundly deaf children with cochlear implants. Psychological science, 11(2), 153–158. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov