Cara Mengatasi Roseola yang Perlu Anda Pahami

Cara Mengatasi Roseola yang Perlu Anda Pahami

Penulis: Audrie | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 16 Maret 2023

 

Roseola adalah infeksi yang umumnya terjadi pada anak-anak di bawah dua tahun. Infeksi ini muncul ditandai dengan demam tinggi dan ruam berwarna merah atau merah muda pada kulit. Roseola disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak cairan, seperti sekresi dan air liur.

Roseola tergolong sebagai infeksi ringan karena dapat sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, ada beberapa cara untuk mengobati dan mencegah roseola agar penyebaran virus ini dapat dibatasi dan tidak semakin parah.

Diagnosis Roseola

Untuk mendiagnosis penyakit ini, biasanya dokter akan menanyakan keluhan dan riwayat kesehatan pasien dan keluarga. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan, termasuk dengan mengukur suhu tubuh serta melihat ruam pada kulit yang dialami pasien.

Jika pasien mengalami demam, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lanjutan, seperti tes darah untuk mengidentifikasi penyebab demam. Namun, secara umum, roseola bisa didiagnosis melalui tanya jawab dan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter.

Cara Mengobati Roseola

Roseola seringkali dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada perawatan khusus yang diperlukan. Namun, para dokter biasanya menyarankan beberapa pengobatan untuk mengurangi rasa tidak nyaman dari gejala-gejala infeksi, seperti.

1. Konsumsi Obat Bebas

Penderita roseola dapat diberikan obat pereda nyeri atas saran dari dokter. Beberapa obat yang bisa diberikan untuk mengatasi demam, seperti acetaminophen dan ibuprofen. Untuk mengonsumsinya, pastikan Anda telah memerhatikan cara pakai yang tertera di kemasan.

2. Konsumsi Obat Antivirus

Bagi penderita dengan sistem imun yang lemah, dokter dapat meresepkan obat antivirus yaitu gansiklovir. Obat ini membantu mencegah virus herpes human virus 6 (HHV) memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh penderita.

Baca Juga Apakah Penyakit Step pada Anak Berbahaya? Ketahui Gejala dan Penyebabnya

3. Mencukupi Kebutuhan Cairan

Mengonsumsi air minum lebih banyak merupakan hal yang penting untuk dilakukan ketika sedang sakit. Pasalnya, minum air putih dapat mencegah dehidrasi dan menjaga kelembaban tubuh selama terinfeksi oleh penyakit, termasuk roseola.

Selain air, beberapa cairan bening lain yang dapat dikonsumsi selama terinfeksi roseola adalah:

  • Kaldu
  • Campuran soda lemon dan jeruk nipis
  • Larutan elektrolit, seperti minuman olahraga

4. Istirahat

Jika anak Anda terinfeksi oleh roseola, Anda dapat mengajaknya untuk beristirahat lebih lama di tempat tidur. Pasalnya, beristirahat dapat membantu meredakan gejala demam tinggi. Namun, ketika kondisi buah hati Anda sudah cukup membaik, mereka tidak perlu dipaksa untuk istirahat sepenuhnya.

Pastikan untuk selalu melihat kondisi anak Anda untuk mengetahui ruam merah akan muncul pada kulit atau tidak. Selain itu, jagalah anak Anda ketika sedang berada di sekitar orang lain untuk mencegah penularan roseola.

5. Menjaga Tubuh Tetap Dingin

Gejala demam tinggi juga dapat membuat si kecil tidak nyaman. Beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan untuk membantu penderita roseola, yaitu:

  • Mandi air suam-suam kuku agar merasa lebih nyaman
  • Kompres air dingin ke dahi
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan alas tidur yang lebih tipis sebagai pengganti selimut tebal.

Cara Mencegah Roseola

Tidak ada vaksin yang tersedia untuk roseola. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencegah penyebaran infeksi ini adalah dengan cara menjaga jarak dari penderita agar tidak tertular. Jika anak Anda terinfeksi roseola, sebaiknya hindari kontak dengan orang lain hingga gejala demamnya menurun. Penderita roseola dapat kembali beraktivitas setelah bebas dari demam dan gejala roseola lainnya selama kurang lebih 24 jam.

Selain menjaga jarak, Anda wajib mencuci tangan secara rutin jika telah berkontak dengan penderita. Hal ini dilakukan guna menghentikan penyebaran virus dan mencegah penularan roseola, terutama kepada orang dengan sistem imun lemah.

Anda juga disarankan untuk melakukan praktik higienis ketika sedang berada di publik, seperti menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk agar tidak ada air liur yang tersebar.

Baca Juga : Roseola: Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko

Sumber

Healthline. (2018). Roseola: Symptoms, Treatment, and More. www.healthline.com.
Mayo Clinic. (2020). Roseola – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org.
Medical News Today. (2017). What you should know about Roseola. www.medicalnewstoday.com.
WebMD. (2021). Roseola: Symptoms, Causes, and Treatments. www.webmd.com