Cara Mencegah Risiko Osteoarthritis Sejak Dini

Cara Mencegah Risiko Osteoarthritis Sejak Dini

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 16 Juli 2020

 

Seiring bertambahnya usia, salah satu masalah yang sering dihadapi adalah nyeri pada sendi-sendi tubuh, terutama pada bagian lutut. Rasa sakit pada persendian ini biasa dirasakan saat membungkuk dan naik turun tangga.

Apakah ada keluarga Anda yang merasakan nyeri tersebut? Atau justru Anda juga mulai merasakannya? Meski paling sering dirasakan oleh kalangan lanjut usia, kini bahkan usia di bawah 35 tahun bisa memiliki tanda-tanda osteoarthritis.

Osteoarthritis merupakan penyakit yang diakibatkan oleh bantalan kartilago sendi yang menipis, meradang, dan rapuh. Bantalan kartilago ini merupakan bantalan di antara sendi yang mencegah kedua tulang bergesekan saat bergerak.

Meski umum terjadi pada lanjut usia karena berkurangnya elastisitas sendi. Osteoarthritis juga bisa terjadi pada usia 30-an karena kelebihan berat badan dan berbagai faktor lainnya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya osteoarthritis sejak dini.

Baca JugaPeregangan Ringan Atasi Sakit Tulang Ekor Karena Duduk Lama

1. Menjaga Berat Badan Tetap Stabil

Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor terbesar yang bisa memicu osteoarthritis. Tambahan bobot tubuh akan memberikan beban lebih pada persendian seperti pinggang dan lutut.

Setiap berat badan naik 0,5 kg saja akan menambah hampir 2 kg beban pada lutut dan memberikan tekanan 3 kali lebih besar pada pinggang. Seiring berjalannya waktu, tekanan tambahan ini bisa mengikis tulang rawan yang menjadi bantalan sendi.

Ketika bobot Anda bertambah hingga menjadi overweight atau bahkan obesitas, maka bantalan kartilago pada sendi semakin rapuh karena beban tubuh. Keadaan yang terus berlanjut memicu pelepasan sitokin inflamasi yang menyebabkan nyeri hingga bengkak pada sendi.

2. Mengontrol Kadar Gula dalam Darah

Kadar gula darah yang tinggi juga memengaruhi berat badan dan dapat meningkatkan risiko osteoarthritis. Itu karena kadar glukosa yang tinggi memicu kerusakan sendi, sehingga tulang rawan lebih kaku dan sensitif terhadap tekanan.

3. Rajin Berolahraga

Tidak ada yang bisa menampik bahwa olahraga memiliki banyak sekali manfaat kesehatan. Olahraga juga dianggap sebagai cara terbaik untuk mencegah dan menangani osteoarthritis. Olahraga ringan selama setidaknya 30 menit setiap hari bisa membantu otot dan sendi tetap lentur.

Olahraga secara teratur juga akan memperkuat jantung dan paru-paru juga menurunkan risiko diabetes yang merupakan faktor kunci dalam pengendalian berat badan. Untuk mendapatkan hasil terbaik lakukan program olahraga yang konsisten dan progresif sesuai rentang usia.

4. Berhati-hati Terhadap Cedera

Karena tulang rawan tidak bisa sembuh dengan mudah, cedera pada persendian memiliki risiko hampir 7 kali membuat Anda menderita radang sendi nantinya. Patah tulang, dislokasi, dan robekan ligamen dapat secara signifikan meningkatkan risiko osteoarthritis.

Menjaga diri dari cedera saat beraktifitas merupakan salah satu cara untuk menghindarkan diri dari osteoarthritis. Meskipun tidak bisa selalu dihindari, gunakanlah pelindung sendi saat berolahraga.

5. Mulailah Terapkan Gaya Hidup Sehat Sejak Dini

Penyakit apapun pada dasarnya bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, bahkan untuk osteoarthritis sekalipun. Apa yang Anda makan, rutinitas berolahraga, pola tidur, dan sebagainya dapat memberikan pengaruh penting.

Bukan hanya pada daya tahan tubuh secara keseluruhan tapi juga kondisi fisik tubuh dan kesehatan persendian hingga Anda tua kelak.

Baca Juga : Mengenal Osteoarthritis Pada Lansia dan Penanganannya

Sumber

Healthline. (2018). Osteoarthritis Prevention. www.healthline.com

Arthritis. (2017). Osteoarthritis Prevention: What You Can Do. www.arthritis.org

Health. (2017). 5 Things You Need to Know About Osteoarthritis, Even If You’re Young. www.health.com

Webmd. (2017). Osteoarthritis Prevention. www.webmd.com