Cara Memperbanyak ASI Agar Kebutuhan Bayi Tercukupi

Cara Memperbanyak ASI Agar Kebutuhan Bayi Tercukupi

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 4 Juni 2023

 

Air Susu Ibu (ASI) dikenal mengandung nutrisi terbaik untuk bayi. Tak heran semua ibu dianjurkan memberikan ASI sampai anaknya berusia enam bulan hingga dua tahun.

Sayangnya, banyak perempuan harus menghadapi kendala karena jumlah jumlah ASI yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan si kecil.

Hal ini tentunya membuat para ibu frustrasi karena khawatir tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi anaknya. Apalagi jika bayi belum bisa makan jenis makanan lain dan menjadikan ASI sebagai satu-satunya asupan nutrisi.

Baca Juga: Tips Menyimpan ASI dengan Benar dan Aman

Penyebabkan ASI Tidak Keluar

Wanita hamil mulai mengembangkan kemampuan tubuhnya untuk menyusui pada bulan ketiga kehamilan.

Pada fase ini, payudara akan mengembangkan jaringan kelenjar yang dapat memproduksi susu dan meningkatkan jumlah salurannya.

Ketika Anda melahirkan, hormon prolaktin memberikan isyarat kepada tubuh untuk memproduksi susu.

Sedangkan hormon oksitosin menyebabkan sel otot kecil di payudara berkontraksi dan mendorong ASI keluar.

Pada dasarnya, jumlah ASI yang dimiliki seorang ibu sangat cukup untuk kebutuhan bayinya. Hanya saja, ada momen ketika jumlah produksi ASI menurun sehingga sedikit sulit untuk mencukupi kebutuhan bayi.

Sejauh ini, dunia kesehatan belum bisa menyimpulkan penyebab pasti suplai ASI yang menurun. Meski demikian, banyak yang percaya jika ini berkaitan dengan permintaan ASI dari si bayi.

Selain itu, ada beberapa kemungkinan lainnya, yakni:

1. Pemberian Susu Formula

Jika Anda mulai memberikan susu formula kepada anak, biasanya minat mereka untuk menyusu secara langsung akan sedikit berkurang.

Intensitas menyusui yang berkurang kemudian menyebabkan payudara secara alami mengalami penurunan produksi ASI.

2. Jarang Menyusui

Ibu yang jarang menyusui anaknya atau memberikan ASI secara langsung akan mengurangi rangsangan terhadap payudaranya.

Akibatnya, jumlah susu yang bisa dihasilkan berkurang dari biasanya.

3. Menyusui Terlalu Singkat

Kebiasaan menyusui bayi terlalu singkat juga dapat berpengaruh pada kuantitas ASI yang dihasilkan.

Sesuaikanlah durasi menyusui Anda agar payudara benar-benar terkuras.

Hal ini akan membuat payudara terangsang untuk lebih banyak memproduksi ASI.

4. Pemberian Dot

Pemberian dot pada bayi akan mengurangi intensitas mereka menyusu secara langsung kepada ibunya.

Hal ini mempengaruhi produksi ASI sehingga jumlahnya bisa menyusut seiring waktu.

Baca Juga: Berikut Makanan Sebagai ASI Booster untuk Busui

Tips Meningkatkan Produksi ASI

Jangan mudah panik apabila produksi ASI Anda menurun dan membuat bayi rewel karena lapar.

Lakukan sejumlah langkah ini, baik sebagai pencegahan maupun solusi untuk mengembalikan kuantitas air susu yang diproduksi.

1. Menyusui Lebih Sering

Sering-seringlah menyusui dan biarkan bayi Anda memutuskan kapan harus berhenti menyusu.

Ketika menyusui, tubuh ibu akan melepaskan hormon yang memicu payudara untuk memproduksi ASI.

Semakin sering menyusui maka Anda mendapatkan lebih banyak rangsangan.

Menyusui bayi baru lahir sebanyak 8-12 kali sehari dapat membantu membangun dan mempertahankan produksi ASI.

2. Memompa ASI

Jika produk ASI Anda melebihi kebutuhan bayi, simpan air susu dengan memompanya secara berkala.

Kompres payudara dengan air hangat untuk memudahkan proses memompa.

Payudara yang terkuras akan secara alami terangsang untuk kembali memproduksi ASI.

Hal ini juga bisa mengurangi risiko rasa kencang dan tidak nyaman saat payudara Anda penuh dengan ASI.

3. Menyamakan Intensitas Menyusui dari Dua Payudara

Susui bayi Anda secara bergantian melalui payudara kanan dan kiri.

Biarkan bayi Anda menyusu dari payudara pertama sampai ia melambat atau berhenti menyusu sebelum menawarkan payudara kedua.

Stimulasi menyusui dari kedua payudara dapat membantu meningkatkan produksi ASI Anda.

Hal ini juga berlaku untuk kebiasan memompa payudara guna mengosongkan kandungan air susunya.

4. Gaya Hidup Sehat

Ibu yang memiliki gaya hidup tidak sehat berisiko tidak dapat memproduksi ASI secara optimal.

Hal-hal yang dapat mengganggu jumlah produksi ASI Anda termasuk kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, minum pil KB kombinasi, stres, dan kelelahan.

Lakukan sejumlah perubahan gaya hidup misalnya mengatur jadwal olahraga dan istirahat cukup.

5. Minum Banyak Cairan

Ibu yang kekurangan cairan juga bisa menghambat produksi ASI yang dilakukan tubuhnya.

ASI sendiri terdiri dari 90% air sehingga Anda butuh asupan cairan yang memadai.

Pastikan memenuhi kebutuhan air putih harian sebanyak 6-8 gelas per hari.

Tambahkan menu minuman Anda dengan susu, jus, atau teh dan berbagai minuman lainnya.

6. Asupan Makanan Bergizi

Ibu menyusui membutuhkan asupan nutrisi yang memadai agar produksi ASI-nya lancar dan tercukupi.

Terlebih lagi, menyusui merupakan aktivitas yang sangat menguras tenaga dan energi meski tak banyak yang menyadarinya.

Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang cukup dan bergizi. Atur pola makan dengan nutrisi seimbang dan tambahkan beberapa camilan sehat seperti biskuit atau jus.

Beberapa makanan lainnya seperti oatmeal, sayuran hijau tua, dan kacang almond juga baik untuk meningkatkan kalori ekstra yang sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Jangan Cemas, 5 Tips Atasi ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan

Sumber

Healthline. (2018). 5 Ways to Increase Breast Milk Production. www.healthline.com

What to Expect. (2021). How to Increase Your Breast Milk Supply. www.whattoexpect.com

Very Well Family. (2020). Naturally Increasing Your Breast Milk Supply. www.verywellfamily.com

Very Well Family. (2020). How to Rebuild or Increase Your Breast Milk Supply. www.verywellfamily.com