Cacat Lahir pada Bayi, Pahami Penyebab dan Cara Pencegahannya

Cacat Lahir pada Bayi, Pahami Penyebab dan Cara Pencegahannya

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 3 April 2023

 

Bagi Anda yang sedang mengandung, Anda perlu waspada dengan cacat lahir. Oleh karena itu, mari cari tahu penyebab dan cara mencegah cacat lahir pada bayi berikut ini.

Setiap ibu hamil pasti akan berharap bahwa janin yang dikandungnya terlahir dalam kondisi sehat tanpa kekurangan suatu apa pun. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan cacat.

Tentu saja, menerima kenyataan bayi yang cacat lahir bukanlah suatu hal mudah bagi para orang tua. Maka dari itu, Anda yang sedang hamil perlu menjaga kondisi sebaik mungkin agar tumbuh kembang janin optimal selama dalam rahim.

Baca Juga: Waspadai Asfiksia pada Bayi Baru Lahir

Penyebab Cacat Lahir

Cacat lahir dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Namun, dalam banyak kasus, cacat lahir terjadi selama 3 bulan pertama kehamilan (atau disebut juga trimester pertama), ketika organ bayi sedang terbentuk.

Meski begitu, cacat lahir juga bisa terjadi di kemudian hari, ketika organ bayi masih tumbuh dan berkembang.

Sayangnya, sebagian besar kasus cacat lahir belum diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, beberapa faktor risiko tertentu diyakini dapat meningkatkan peluang Anda memiliki bayi dengan cacat lahir.

Adapun faktor risiko yang dapat menyebabkan bayi cacat lahir, antara lain:

1. Faktor Genetik

Bayi terlahir cacat bisa saja disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Hal ini karena kedua orang tua dapat membawa kelainan genetik pada sang calon anak yang dikandung.

Ketika gen bermutasi, maka kelainan bisa diturunkan pada bayi sehingga mereka lahir dalam keadaan cacat.

Penyebab yang satu ini tidak dapat dicegah. Sebab, kelainan gen dapat terjadi selama pembuahan berlangsung.

2. Masalah Kromosom

Penyebab cacat lahir pada bayi selanjutnya, yaitu karena adanya masalah pada kromosom.

Pada beberapa kasus, bayi bisa memiliki kelebihan kromosom yang disebut sebagai sindrom Klinefelter dan Down syndrome.

Dalam beberapa kasus lainnya, bayi juga mungkin terlahir dengan beberapa kromosom yang hilang. Misalnya pada sindrom Turner, ketika seorang ibu hamil kehilangan sebagian atau keseluruhan kromosom X.

3. Infeksi

Kondisi lain yang bisa menyebabkan bayi terlahir dalam kondisi cacat adalah infeksi. Misalnya, ibu hamil yang mengalami infeksi virus Zika kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan mikrosefali.

Mikrosefali merupakan kondisi otak dan tengkorak yang tumbuh lebih kecil dari ukuran normalnya.

Selain itu, ibu hamil yang terkena virus cytomegalovirus (CMV). Bayi yang tertular virus CMV dari ibunya berisiko mengalami cacat permanen.

Mulai dari kehilangan pendengaran, ketidaknormalan penglihatan, hingga ukuran tubuh yang terlalu kecil atau besar.

4. Konsumsi Obat-obatan

Konsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan juga berisiko menyebabkan cacat lahir pada bayi Anda. Maka dari itu, ibu hamil perlu selalu mengonsultasikan setiap obat yang digunakan selama perawatan.

Sebab, tidak semua obat aman untuk ibu hamil dan janinnya. Beberapa obat mungkin mengandung bahan kimia dalam kadar tinggi sehingga membahayakan bayi dalam kandungan.

5. Mengidap Kondisi Medis Tertentu

Memiliki riwayat kesehatan tertentu, seperti obesitas atau diabetes juga dapat menyebabkan bayi cacat lahir.

Oleh karena itu, Anda yang memiliki penyakit tertentu harus selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan. Sehingga gejala bisa dikelola dengan baik dan bayi Anda lahir dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Ketahui Jenis Cacat Lahir Spina Bifida dan Diagnosisnya

Pencegahan Cacat Lahir

Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah cacat lahir pada bayi:

Penuhi Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Selama hamil, Anda perlu memenuhi kebutuhan nutrisi yang penting untuk sang ibu maupun bayinya. Misalnya, dengan mengonsumsi asam folat yang dianjurkan sebanyak 400 mcg.

Dalam hal ini, Anda bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan asam folat atau dalam bentuk suplemen.

Asam folat mampu mengurangi risiko cacat lahir pada bayi sehingga sangat dianjurkan untuk ibu hamil.

Rutin Konsultasi dengan Dokter

Jangan lupa untuk rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan selama kehamilan Anda. Bicarakan mengenai kondisi Anda dengan jujur sehingga mereka bisa membantu untuk mengurangi risiko cacat lahir.

Terutama, jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu. Dokter dapat membantu Anda dalam memilih obat-obatan yang aman selama kehamilan.

Dapatkan Vaksin untuk Pencegahan

Bentuk pencegahan lain yang dapat ibu hamil lakukan untuk meminimalisir risiko cacat lahir, yaitu vaksin.

Vaksin tidak hanya dapat melindungi Anda dari penyakit serius, tetapi juga memastikan kesehatan janin yang dikandung.

Beberapa jenis vaksin yang perlu ibu hamil lakukan, yaitu vaksin Tdap, vaksin pneumokokus, vaksin meningokokus, vaksin hepatitis A, dan vaksin hepatitis B.

Jalani Pola Hidup Sehat

Terakhir, jangan lupa untuk selalu menjalani pola hidup sehat selama kehamilan. Sehingga janin bisa tumbuh dan berkembang dengan baik hingga hari persalinan nanti.

Cacat lahir bisa dicegah dengan pola makan bergizi seimbang, olahraga rutin, mempertahankan berat badan sehat, serta jangan merokok dan mengonsumsi alkohol.

Jika Anda adalah calon orang tua, bicarakan dengan dokter kandungan tentang risiko bayi Anda untuk kondisi bawaan. Dokter kandungan dapat menentukan tes skrining dan pilihan perawatan untuk kondisi bayi Anda.

Baca Juga: Kenali Gejala Bawaan Lahir Atresia Bilier Pada Bayi Anda

Sumber

CDC. What are Birth Defects?. www.cdc.gov

CDC. Commit to Healthy Choices to Help Prevent Birth Defects. www.cdc.gov

Healthy Children. 5 Tips to Reduce the Risk of Birth Defects. www.healthychildren.org

March of dimes. BIRTH DEFECTS AND YOUR BABY. www.marchofdimes.org

WHO. (2022). Birth defects. www.who.int