Biduran pada Bayi : Penyebab dan Cara Mengatasi

Biduran pada Bayi : Penyebab dan Cara Mengatasi

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnama Sari

Terakhir ditinjau: 28 Mei 2020

 

Di usia yang masih muda, kulit bayi masih sangat sensitif terhadap apapun bahkan terhadap gigitan serangga sekalipun. Sayangnya, sensitivitas ini jugalah yang membuat si kecil lebih rentan terhadap berbagai masalah kulit mulai dari gatal-gatal, eksim hingga biduran.

Biduran pada bayi atau yang dalam istilah medis dikenal dengan sebutan urtikaria adalah kondisi di mana muncul bercak-bercak merah pada permukaan kulit. Kondisi ini biasanya menyebabkan rasa gatal yang sangat tidak nyaman, apalagi jika anak masih berada di bawah usia setahun.

Melihat bercak merah pada kulit anak memang merupakan hal yang mengkhawatirkan bagi orang tua manapun. Meski begitu, biduran biasanya tidak berbahaya dan merupakan kasus yang umum terjadi. Biduran umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam satu atau dua hari. Meski begitu, penting untuk mengetahui lebih jauh mengenai biduran pada bayi, penyebab serta bagaimana penanganannya.

Baca Juga: Cara Memilih Bedak untuk Bayi

Penyebab Biduran pada Bayi

Biduran muncul sebagai sebuah reaksi alergi ketika tubuh bersentuhan dengan alergen (material penyebab alergi, bisa berupa makanan, losion hingga obat-obatan). Ketika tubuh mendapatkan serangan alergen, antibodi kita akan bereaksi dengan mengeluarkan zat pertahanan yang bernama histamin. Histamin inilah yang menyebabkan munculnya bercak-bercak merah menonjol di permukaan kulit.

Biduran kadang tampak mirip dan sering disalah pahami sebagai bekas gigitan serangga. Tapi biduran biasanya lebih gatal dan bisa meluas ke seluruh permukaan kulit begitu anak bersentuhan dengan alergen. Luasan bercak biduran pun beragam mulai dai 1 hingga 4 inci. Bentuknya bisa lingkaran, oval atau tidak beraturan. Satu bercak biduran biasanya akan hilang dalam beberapa jam namun di saat yang sama bercak lain akan bermunculan.

Kadang penyebab biduran pada bayi tidak bisa diidentifikasi dengan jelas. Tapi makanan seperti kacang, kerang atau telur sering menjadi pemicu. Kondisi alergi terhadap lingkungan seperti cuaca yang terlalu panas, terlalu dingin atau paparan serbuk sari hingga penggunaan obat-obatan seperti antibiotik dan aspirin juga bisa menyebabkan munculnya biduran (perlu diingat bahwa pemberin aspirin pada anak di bawah 18 tahun tidak dianjurkan).

Penanganan Terhadap Biduran

Cara terbaik untuk mengatasi biduran adalah dengan menyingkirkan alergen yang menjadi penyebabnya. Tapi hal ini bisa jadi tidak mungkin terutama untuk kasus yang alergennya tidak diketahui. Ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengobati biduran pada bayi antara lain:

1. Memberikan Antihistamin

Karena reaksi alergi muncul dari histamin yang diproduksi tubuh, maka pemberian antihistamin akan menjadi obat yang cukup manjur. Salah satu obat antihistamin yang paling terkenal adalah Cetirizine. Untuk anak-anak di bawah satu tahun, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter tentang antihistamin apa yang terbaik dan bagaimana aturan dosis yang dianjurkan.

2. Mengoleskan Losion Calamine

Calamine sering digunakan sebagai obat oles untuk meredakan berbagai rasa gatal di kulit dan mengurangi rasa tidak nyaman. Meskipun tidak bisa menghilangkan bercak-bercak biduran di kulit, memberikan Calamine akan membantu anak menjadi lebih nyaman untuk sementara waktu.

3. Kenakan Baju yang Nyaman dan Longgar

Baju yang terlalu ketat bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang lembut. Karena itu, penting untuk memberinya pakaian yang cukup longgar sehingga tidak bergesekan dengan kulitnya yang sedang alergi. Sebagai tambahan, pastikan pakaian bayi dibuat dari material yang lembut.

4. Gunakan Produk Kulit yang Aman

Banyak kasus biduran pada bayi terjadi ketika Anda mencoba produk kulit baru seperti losion. Jika Anda mencurigai ini sebagai penyebab biduran, ada baiknya mulai sekarang Anda mencari produk-produk berbahan alami dan aman bagi kulit si kecil dan seluruh keluarga.

Biduran biasanya tidak memerlukan penanganan serius dari tenaga kesehatan. Tapi dalam beberapa kasus, kunjungan ke dokter mungkin diperlukan. Terutama jika biduran tidak juga hilang setelah beberapa hari atau anak mengalami kesulitan bernapas, muntah-muntah, pusing hingga pingsan. Jika gejala-gejala ini muncul, jangan ragu untuk segera membawa si kecil ke rumah sakit.

Baca Juga: Penyebab Biduran dan Cara Mengatasinya

Sumber


Mustela (2017). Baby Hives: Causes, Symptoms & Treatments. www.mustela.com
Skintight (2019). Hives. www.skinsight.com
Healthline (2019). Hives on Baby: What You Need to Know. www.healthline.com
Popmama (2019). Ini Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasi Biduran pada Bayi. www.popmama.com