Berbagai Jenis Alergi pada Anak yang Perlu Diketahui

Berbagai Jenis Alergi pada Anak yang Perlu Diketahui

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 31 April 2023

 

Anak-anak dapat mengalami reaksi alergi karena berbagai alasan. Reaksi alergi terjadi ketika tubuh memiliki respon negatif terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya, seperti produk kebersihan atau makanan tertentu. Anak-anak memiliki kulit yang sensitif, sehingga membuat mereka lebih mudah mengalami ruam daripada orang dewasa.

Ruam kulit dapat terjadi kapan saja, terutama akibat dari cuaca yang kering. Namun, ruam yang tidak kunjung sembuh bisa jadi merupakan alergi kulit. Dan alergi kulit merupakan alergi paling umum pada anak-anak, yang paling umum kedua adalah alergi terhadap makanan. Alergi pernapasan lebih sering terjadi pada anak-anak yang lebih besar, dan ini merupakan alergi ketiga paling umum.

Jenis-jenis Alergi pada Anak

Selain mengalami beberapa jenis ruam kulit, beberapa reaksi alergi dapat menimbulkan gejala tambahan seperti mual dan muntah. Berikut adalah berbagai jenis alergi yang umum pada anak-anak dan bayi, antara lain:

1. Eksim

Eksim merupakan salah satu kondisi kulit yang paling umum pada anak-anak. Ada beberapa jenis eksim, tetapi eksim atopik adalah salah satu yang sering menyerang bayi dan anak-anak.

Ruam eksim dapat terdiri dari bintik-bintik merah kecil, atau mungkin terlihat seperti kulit kering bersisik. Pemicu umum eksim pada anak-anak adalah:

  • Udara kering.
  • Berkeringat.
  • Kain pakaian yang kasar.
  • Sabun dan detergen tertentu.
  • Makanan seperti telur, kacang-kacangan, susu sapi, gandum, kedelai, dan terkadang makanan laut.

Pada bayi yang berusia 6 bulan cenderung mengalami ruam tipe eksim pada bagian kulit kepala, wajah, dan dahi. Sedangkan pada bayi usia 6 bulan hingga 1 tahun, ruam sering muncul di lutut dan siku. Gejala yang muncul dapat meliputi:

  • Ruam merah.
  • Menggaruk yang merusak kulit, sehingga menyebabkannya lebih gatal.
  • Kulit kering.
  • Penebalan kulit yang kasar dapat muncul seiring waktu karena garukan atau gesekan pada pipi, lipatan lengan atau kaki, tengkuk, punggung, dada, atau perut.
  • Infeksi kulit kambuhan mungkin disebabkan oleh garukan.

2. Ruam alergi ruam

Disebut juga dengan dermatitis kontak alergi yang muncul segera setelah anak-anak menyentuh zat yang mengiritasi. Jika Anda alergi terhadap suatu zat, maka mereka mungkin menderita ruam alergi. Tanda dan gejalanya dapat termasuk:

  • Gatal-gatal parah.
  • Kulit kemerahan atau ruam.
  • Kulit bersisik dan kasar yang berkembang seiring waktu.

Hal-hal yang dapat memicu reaksi tersebut antara lain:

  • Logam nikel yang ada di beberapa benda seperti anting, gelang, dan kancing.
  • Poison ivy yang biasanya terdapat pada beberapa tanaman bergetah.
  • Bahan yang terkandung pada obat kumur dan pasta gigi.
  • Bahan kimia dan pewarna pada mainan anak-anak atau benda lainya.
  • Kosmetik.
  • Obat-obatan yang digunakan pada kulit seperti antibiotik, antihistamin, dan anestesi.

Baca Juga: Alergi Kulit: Gejala dan Cara Mengatasinya

3. Biduran dan Pembengkakan

Biduran adalah benjolan atau bercak merah yang terasa gatal di kulit, dan dapat bertahan beberapa menit hingga beberapa jam yang dapat muncul dan hilang dengan sendirinya selama beberapa hari. Kondisi ini tidak hanya muncul pada anak-anak, remaja dan orang dewasa juga dapat mengembangkannya. Pemicunya dapat meliputi:

  • Makanan seperti susu, telur, kacang tanah, gandum, kedelai, makanan laut, kacang-kacangan, dan stroberi.
  • Obat-obatan, terutama jenis antibiotik.
  • Gigitan dan sengatan serangga.
  • Getah dari tanaman.
  • Air liur atau bulu hewan peliharaan.
  • Infeksi virus.
  • Dan terkadang gatal-gatal dapat muncul tanpa diketahui apa pemicunya.

Jika anak Anda memiliki reaksi alergi ini, mungkin juga mengalami pembengkakan lain disebut dengan angioedema yang muncul di sekitar mulut, mata, dan alat kelamin. Biduran tidak berbahaya, tetapi jika anak Anda mengalami kesulitan bernapas, atau terjadi pembengkakan di lidah dan tenggorokan. Maka Anda dianjurkan untuk segera mencari bantuan medis.

4. Alergi makanan

Sekitar 6% anak-anak berusia 2 tahun kebawah dapat mengembangkan reaksi alergi terhadap makanan. Tanda-tanda alergi makanan dapat berupa reaksi kulit dan gejala pernapasan atau pada organ pencernaannya, seperti:

  • Biduran.
  • Kulit gatal.
  • Batuk.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Darah pada feses.

Kadang-kadang, pada ana-anak dan bayi mungkin mengalami reaksi alergi terhadap makanan meskipun sebelumnya mereka belum pernah makan makanan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena makanan yang dimakan oleh ibu yang menyusui pada masa itu.

Beberapa makanan yang paling mungkin membuat anak Anda alergi adalah:

  • Susu dan produk susu lainnya.
  • Kacang-kacangan.
  • Makanan laut, sejenis kerang.

Begitu anak-anak mulai mengonsumsi makanan padat, mungkin akan menunjukkan tanda-tanda alergi tambahan. Dokter anak akan menganjurkan pada Anda untuk memperkenalkan makanan pada anak. Karena dengan cara ini jika alergi berkembang akan lebih mudah untuk mengetahui makanan maka yang memicu reaksi alerginya.

Baca Juga: Berbagai Jenis dan Penanganan Alergi Kulit pada Bayi

Sumber

Healthline. (2019). What Do Skin Allergies in Children Look Like?. www.healthline.com

Medical News Today. (2018). What to do if a baby has an allergic reaction. www.medicalnewstoday.com

Parents. (2015). Babies and Skin Allergies. www.parents.com

Web MD. (2020). Common Skin Allergies in Kids. www.webmd.com

KidsHealth. (2022). Kids and Allergies. kidshealth.org