Benoson N: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Benoson N: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 31 Juli 2023

 

Benoson N merupakan salah satu golongan dari obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengurangi peradangan serta menghentikan produksi protein esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Produk ini juga digunakan dalam perawatan, mencegah, mengontrol, dan mengobati kondisi penyakit dan gejala berikut ini:

  • Fimosis
  • Gatal
  • Ruam
  • Peradangan kulit
  • Masalah kulit
  • Telangiectasia ataxia
  • Bakteri di usus

Benoson N memiliki kandungan betamethasone dan neomycin sulfat sebagai komposisi aktif. Produk ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti salep, krim, lotion, gel, dan aerosol yang masing-masing memiliki kekuatan sedang hingga kuat untuk berbagai kondisi yang berbeda. Sehingga penting bagi Anda untuk mengikuti anjuran dan petunjuk dari dokter atau apa yang tertera dalam label obat tersebut.

Baca Juga: Gangguan Fimosis pada Penis

Dosis dan Penggunaan

Umumnya, kondisi kulit Anda akan membaik selama 2 minggu awal perawatan. Benoson N biasanya hanya dapat Anda gunakan sesuai dengan resep dokter. Dosis yang dapat Anda gunakan setidaknya 2 kali sehari atau sesuai dengan anjuran dan petunjuk dokter Anda.

Untuk menggunakan benoson N topikal Anda dapat mengoleskan sedikit salep, krim, laruan, gel, atau lotion pada area kulit yang terkena dan gosok dengan lembut. Untuk pemakaian pada kulit kepala, Anda dapat mengoleskan sedikit obat pada belah rambut Anda yang terinfeksi dan gosok dengan lembut, Anda dapat mencuci rambut seperti biasa setelah mengoleskan obat, setidaknya setelah obat tersebut benar-benar terserap oleh kulit.

Karena obat ini hanya digunakan pada kulit, berhati-hatilah saat memakainya, jangan biarkan benoson N ini terkena mata atau mulut Anda. Hati-hati dalam pengolesan obat ini terutama di daerah kulit tipis seperti wajah, selangkangan, sudut mulut atau area genital.

Hubungi dokter Anda jika area yang dirawat tidak kunjung sembuh, bahkan memburuk, atau jika muncul seperti rasa terbakar, bengkak, kemerahan, atau keluar nanah. Dan jangan membalut atau membungkus area yang dirawat kecuali sesuai dengan anjuran dokter, karena hal tersebut dapat meningkatkan efek samping.

Efek Samping

Seluruh obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak Anda inginkan, dan dalam beberapa obat bisa besar atau kecil sehingga masih dapat diabaikan. Efek samping dapat bervariasi, juga tergantung pada dosis obat, sensitivitas Anda terhadap obat tersebut, bahkan merek.

Perawatan jangka panjang dan intensif dengan menggunakan jenis obat kortikosteroid dengan kandungan yang sangat aktif dapat menyebabkan perubahan atrofi lokal pada kulit seperti penipisan, stretch marks, dan perubahan pembuluh darah superfisial, terutama ketika digunakan pada bagian lipatan kulit.

Berikut adalah beberapa daftar efek samping yang mungkin dapat terjadi dari semua bahan kandungan dari benoson N. Beberapa efek samping serius mungkin jarang terjadi, ketika muncul mungkin menjadi suatu kondisi yang serius. Dan informasikan pada dokter Anda jika salah satu gejala tersebut menjadi parah atau tidak kunjung hilang.

  • Muncul sensasi terbakar di area yang dirawat.
  • Gatal-gatal.
  • Diare.
  • Mual.
  • Kulit menjadi kering.
  • Muncul jerawat.
  • Pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan.
  • Perubahan warna kulit.
  • Kulit memar atau mengkilat.
  • Muncul ruam atau benjolan merah kecil di sekitar mulut.
  • Muncul benjolan berwarna putih atau merah pada kulit.
  • Dermatitis kontak alergi.

Kontraindikasi

Kontraindikasi seringkali digambarkan sebagai keadaan khusus atau kondisi penyakit dimana Anda tidak boleh menggunakan obat tersebut, atau sedang menjalani perawatan tertentu karena dapat membahayakan Anda, terkadang bisa saja mengancam jiwa. Karena terkadang suatu obat tidak dapat digunakan bersamaan dengan obat lain, atau disebut dengan kontraindikasi relatif.

Benoson N tidak boleh digunakan pada kondisi seperti:

  • Rosacea.
  • Acne vulgaris.
  • Dermatitis perioral.
  • Pruritus perianal dan genital.
  • Infeksi virus kulit primer misalnya, herpes simpleks dan cacar air.
  • Hipersensitivitas terhadap komponen apapun.
  • Tidak dianjurkan untuk pengobatan lesi kulit primer yang terinfeksi oleh jamur atau bakteri.
  • Tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia 3 tahun, termasuk dermatitis dan dermatitis popok. Karena kemungkinan peningkatan penyerapan obat tersebut pada bayi dan balita, sehingga tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak dibawah 2 tahun. Pada bayi dan balita, penyerapan oleh kulit yang belum matang dapat meningkat, dan fungsi ginjal yang juga belum matang.

Baca Juga: Betason N: Fungsi, Penggunaan, dan Efek Samping

Sumber

Generic Drugs. Benoson n Uses. www.ndrugs.com

Tablet Wise. (2018). Benoson N Cream. www.tabletwise.net

MedlinePlus. (2018). Betamethasone Topical. medlineplus.gov

Medical News Today. (2019). What to know about betamethasone. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic. (2021). Neomycin (Oral Route). www.mayoclinic.org