Cobalah 5 Kegiatan Ini Selama Bed Rest selama Kehamilan

Cobalah 5 Kegiatan Ini Selama Bed Rest selama Kehamilan

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 14 Maret 2023

 

Bed rest atau beristirahat total selama masa kehamilan umum dianjurkan oleh para dokter.

Namun, ada beberapa kelompok ibu hamil yang perlu melakukannya, seperti wanita yang memiliki kondisi medis tertentu atau wanita hamil yang memiliki kondisi pada kehamilannya.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Makanan Pedas?

Tujuan Bed Rest

Bed rest sendiri adalah kegiatan beristirahat di rumah, dengan membatasi berbagai aktivitas yang bisa memengaruhi kehamilan.

Selain di rumah, bed rest juga bisa dilakukan di rumah sakit agar kehamilan tetap terpantau oleh para ahli.

Tujuan dari bed rest adalah untuk menjaga kondisi tubuh ibu tetap sehat selama masa kehamilan, serta mempersiapkan sang ibu untuk menghadapi proses persalinan.

Berikut adalah beberapa kondisi ibu hamil yang diwajibkan untuk melakukan bed rest oleh dokter:

1. Mengandung bayi kembar

Mengandung lebih dari satu bayi memiliki risiko kehamilan yang lebih tinggi.

Karenanya seringkali ibu hamil yang mengandung bayi kembar diminta untuk melakukan bed rest.

Apabila Anda diminta bed rest di rumah sakit, maka Anda bisa memosisikan ranjang Anda dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala Anda, agar pertumbuhan bayi bisa terjaga di dalam rahim.

2. Kontraksi dini

Selain mengandung bayi kembar, ibu yang mengalami kontraksi sebelum waktu persalinannya juga dianjurkan untuk melakukan bed rest di rumah sakit.

Saat bed rest, kondisi ibu dan janin akan diperiksa secara menyeluruh. Lalu, ibu akan diberikan obat untuk menunda proses persalinan hingga 48 jam.

Obat tersebut juga bisa mempercepat pertumbuhan paru-paru janin.

Sayangnya, terkadang persalinan prematur tidak bisa ditunda, sehingga akhirnya Anda harus melahirkan sesegera mungkin.

3. Preeklamsia

Memiliki tekanan darah yang tinggi atau hipertensi bisa menjadi masalah bagi ibu hamil, sebab kondisi ini bisa menjadi pertanda bahwa Anda mengalami preeklamsia.

Untuk itu, Anda dianjurkan untuk mengurangi kegiatan dan melakukan bed rest.

4. Pernah mengalami pendarahan

Plasenta previa bisa mengakibatkan Anda mengalami pendarahan hebat saat sedang hamil.

Kondisi ini terjadi saat plasenta menghalangi pembukaan serviks. Akibatnya, bayi bisa dilahirkan secara prematur.

Selain itu, kondisi lain yang bisa mengakibatkan pendarahan saat hamil adalah abruptio plasenta, yakni kondisi saat plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum melahirkan.

5. Kondisi rahim

Saat melakukan USG rutin, rahim Anda akan diperiksa. Apabila Anda memiliki rahim yang tidak kompeten atau terbuka secara prematur, maka Anda mungkin perlu beristirahat total.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Menangani Kram Kaki Saat Hamil

Rekomendasi Aktivitas yang Bisa Dilakukan

Meskipun disarankan, bed rest juga memiliki beberapa efek samping, misalnya bisa membuat ibu merasa sakit punggung, otot yang menjadi lebih lemah, dan tenaga menjadi berkurang.

Agar bisa meminimalisir dampak tersebut, ibu hamil tetap bisa aktif dengan mencoba beberapa hal ini:

1. Olahraga ringan

Siapa sangka, ternyata Anda tetap bisa fit selama bed rest.

Anda bisa melakukan latihan yang ringan, misalnya berjalan santai atau menguatkan tubuh bagian atas dan bawah. Sebelum melakukannya, pastikan Anda sudah mendapatkan persetujuan dari dokter.

Selain itu, Anda bisa melakukan peregangan pada kaki untuk mencegah pembekuan darah.

2. Mengontrol asupan gizi

Pastikan Anda tetap menjaga pola makan Anda dengan konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

Jangan lupa juga untuk mengonsumsi cukup air selama bed rest.

3. Mempersiapkan barang untuk bayi

Momen ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk melengkapi perlengkapan bayi Anda.

Anda bisa berbelanja secara online untuk mencari kebutuhan bayi yang kurang, seperti pakaian, ranjang bayi, dan lain-lain.

4. Tidur dengan posisi yang nyaman

Posisi yang direkomendasikan bagi ibu hamil saat berbaring adalah dengan menghadap ke samping.

Dengan posisi tersebut, maka darah yang dialirkan ke janin Anda bisa lebih maksimal.

Supaya tubuh Anda tidak kaku, Anda bisa berganti-ganti posisi senyaman Anda secara berkala.

Anda juga bisa mencoba dengan meletakkan bantal di bawah perut dan di antara lutut Anda untuk menjaga kestabilan tubuh.

5. Memanjakan diri

Jangan membebani diri Anda saat beristirahat di rumah.

Anda bisa merawat diri Anda dengan berendam, melakukan facial, atau melakukan perawatan lainnya.

Cara ini juga bisa mengurangi stres Anda sebelum melahirkan.

Hal-hal yang Perlu Dihindari

Sebaiknya, hindarilah aktivitas fisik yang berat seperti mengangkat barang, melakukan hubungan seksual, atau aktivitas apapun yang memakan waktu lama.

Diskusikan lagi tentang berbagai aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bed rest dengan dokter Anda.

Baca Juga: Hamil Anak Kedua, Apa Bedanya dengan Kehamilan Pertama?

Sumber

What to Expect. (2021). Bed Rest During Pregnancy: Why Your Doctor May Prescribe Activity Restriction. www.whattoexpect.com

Cleveland Clinic. (2018). Premature (Pre-Term) Labor: Signs & Treatment. my.clevelandclinic.org

Grow by Web MD. (2020). Placenta Previa: Symptoms & Risk Factors. www.webmd.com

Mayo Clinic. (2022). Placental abruption – Symptoms and causes – Mayo Clinic. www.mayoclinic.org

Cleveland Clinic. (2018). Bed Rest During Pregnancy. my.clevelandclinic.org