Bayi Muntah Setelah Minum ASI, Penyebab dan Cara mengatasinya

Bayi Muntah Setelah Minum ASI, Penyebab dan Cara mengatasinya

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 21 September 2022

Muntah adalah kejadian yang sering kali terjadi pada bayi, dan umumnya tidak menimbulkan masalah pada perkembangan bayi. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum matang sehingga mempermudah isi perutnya mengalir kembali ke kerongkongan.

Normal bagi bayi untuk memuntahkan ASI atau susu formula setelah menyusu atau saat bersendawa. Meski tidak memengaruhi perkembangan bayi, ada beberapa tanda yang mungkin memperlihatkan masalah pada bayi sehingga membutuhkan penanganan dokter.

Baca Juga: Manfaat Madu untuk Bayi, Pahami Dulu Usia yang Tepat!

Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Pada bayi baru lahir, sistem pencernaannya masih berkembang sehingga mereka rentan mengalami muntah. Ketika bayi menyusu, susu turun ke tenggorokan, lalu ke kerongkongan dan berakhir di perut.

Kerongkongan tersambung ke perut oleh cincin otot bernama sfingter esofagus bagian bawah. Sfingter ini kemudian terbuka dan membiarkan susu masuk ke perut, lalu akan menutup kembali.

Sayangnya, kerongkongan pada bayi belum bisa berfungsi semestinya hingga umur 6 bulan. Inilah yang menjadi pemicu muntah. Ada lagi alasan utama yang lain, yaitu:

1. Makan berlebihan

Bayi yang minum ASI atau susu formula terlalu banyak biasanya akan kekenyangan. Karena itulah tambahan susu formula atau ASI tersebut tidak dapat lagi ditampung oleh perut mereka.

2. Refluks asam lambung pada bayi

Refluks asam lambung juga bisa terjadi pada bayi. Kondisi ini terjadi saat susu mengalir balik ke tenggorokan dan mulut bayi sehingga menyebabkan muntah. Iritasi di tenggorokan bayi juga bisa membuat mereka rentan tersedak dan muntah.

3. Sembelit

Meski bukan pemicu muntah yang umum pada bayi, sembelit juga bisa memicu bayi memuntahkan isi perutnya. Kebanyakan kasus, bayi yang diberi susu formula harus buang air besar (BAB) paling tidak sekali sehari. Namun, jika bayi tidak melakukannya seperti biasa, berarti menandakan Si Kecil mengalami sembelit.

Bila bayi Anda muntah setelah menyusu, kemungkinan mereka mengidap sembelit yang disertai dengan gejala lain, seperti perut kembung, tidak buang air besar lebih dari 3-4 hari, menangis, mengejan sangat keras, tetapi fesesnya tidak keluar atau keluar sedikit.

4. Flu perut

Sistem imun bayi masih berkembang sehingga ia lebih mudah tertular virus. Bila bayi Anda mengalami muntah akibat infeksi virus, kemungkinan besar muntah muncul secara tiba-tiba dan membaik dalam satu atau dua hari. Gejala lain yang dialaminya adalah diare, demam, atau sakit perut.

5. Tidak bersendawa setelah menyusu

Sebagian bayi bersendawa setelah menyusu. Sendawa tersebut terjadi kerena menelan terlalu banyak udara.

Memberi ASI atau susu formula dengan botol dapat membuat bayi menelan lebih banyak udara. Terlalu banyak udara di perut bisa membuat bayi kembung dan muntah.

Cara Mengatasi Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi frekuensi bayi muntah, yaitu:

  • Bantu bayi bersendawa
  • Jaga bayi agar tetap menyusui dengan tenang
  • Jangan bermain aktif paling tidak 30 menit setelah menyusui. Permainan aktif bayi, seperti penggunaan kursi goyang, kursi getar, ayunan bayi, atau goyangan bayi saat berjalan atau digendong
  • Posisikan bayi Anda untuk tidur telentang. Tidak disarankan untuk meletakkan bayi tidur tengkurap sebagai langkah pencegahan muntah
  • Mengatur pola makan Anda dengan benar. Bila ada makanan tertentu yang berpengaruh buruk pada perut bayi Anda, sebaiknya hindari konsumsinya untuk sementara.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Anda tidak perlu cemas bila bayi Anda hanya muntah sesekali. Namun, jika bayi muntah akibat sakit, bisa merujuk pada munculnya kondisi yang lebih parah. Segera temui dokter apabila bayi Anda mengalami salah satu gejala berikut:

  • Muntah berwarna hijau atau kuning kehijauan
  • Adanya darah di dalam muntahan dan popok bayi
  • Terlihat gejala dehidrasi
  • Muntah berjalan lebih dari satu atau dua hari
  • Menolak makan.

Baca Juga: Pahami Bahaya Memberikan Air Putih pada Bayi

Sumber

Baby Centre. (2019). Vomiting in Babies: What’s Normal and What’s Not. www.babycentre.co.uk 

Healthline. (2020). Help! Why Is My Baby Throwing Up Formula and What Can I Do?. www.healthline.com

Verywell Family. (2021). Why Babies Spit Up. www.verywellfamily.com

Texas Children’s Hospital. Why Is My Baby Spitting Up So Much Breast Milk?. www.texaschildrens.org