Penyebab Bayi Menangis di Tengah Malam dan Cara Menanganinya

Penyebab Bayi Menangis di Tengah Malam dan Cara Menanganinya

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 17 Oktober 2022

 

Bayi yang terus menangis sepanjang malam membuat banyak orang tua frustrasi. Seringkali, fase ini berjalan hingga berbulan-bulan lamanya karena Anda gagal memahami keinginan dan kebutuhan anak.

Akibatnya, Anda dan pasangan akan sering merasa kelelahan akibat kekurangan jam tidur di malam hari.

Bayi yang rewel dan sering menangis di malam hari tentunya juga kurang baik untuk perkembangannya. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengetahui penyebab anak Anda menangis di tengah malam. Dengan cara ini, Anda bisa mencarikan solusi terbaik bagi anak maupun diri sendiri.

Baca Juga: 8 Fakta mengenai Demam pada Bayi

Penyebab Bayi Menangis di Tengah Malam

Tangisan bayi tidak selalu menandakan rasa tidak nyaman atau kesakitan tertentu pada buah hati Anda.

Seringkali, tangisannya anak Anda bahkan tidak berkaitan dengan sesuatu yang mendesak dan hanya proses untuk dapat tidur lebih nyenyak.

Untuk lebih memahami arti tangisan si kecil, berikut adalah beberapa penyebab mengapa si kecil menangis di tengah malam:

1. Tumbuh Gigi

Proses tumbuh gigi membuat bayi lebih sering bangun di malam hari. Fase perkembangan ini juga dapat memicu rasa sakit, khususnya di beberapa malam pertama.

Bayi Anda mungkin saja mengalaminya mulai usia tiga bulan sampai satu tahun atau lebih. Tidak semua bayi pasti mengalaminya, namun ada bayi yang mengalami kondisi ini dengan level yang benar-benar parah sehingga mengganggu jam tidur mereka.

Solusinya adalah berkonsultasi pada dokter anak atau bidan langganan Anda. Sampaikan kondisi anak dan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan selama beberapa hari sebelumnya. Tanyakan pada para ahli apakah anak Anda membutuhkan obat penawar rasa sakit yang aman atau penanganan lainnya.

2. Jadwal Tidur Terganggu

Penyebab bayi Anda menangis di tengah malam mungkin saja adalah jadwal tidur yang terganggu. Kondisi ini termasuk perubahan jam, kualitas tidur yang buruk atau rutinitas tidur yang tidak konsisten.

Karenanya, pastikan untuk mengatur jadwal istirahat buah hati agar tetap tercukupi setiap harinya. Buat lingkungan sekitarnya atau kamar tidurnya nyaman agar bayi tidak mudah menjadi rewel.

Memiliki rutinitas yang teratur, termasuk jadwal tidur malam, serta tidur siang yang sama setiap hari dengan durasi yang cukup amat berguna bagi anak Anda.

Dengan rutinitas ini, si kecil bisa beradaptasi dengan pola kehidupan Anda dan pasangan. Hal ini sekaligus baik bagi kesehatannya. Sebaliknya, perubahan besar pada jadwal normal si kecil dapat membuat bayi merasa kelelahan, serta menyebabkan bayi terbangun di malam hari, hingga sulit tidur kembali.

Baca Juga: Memahami Growth Spurt pada Bayi

3. Milestone Baru

Bayi yang menangis terus di malam hari bisa jadi pertanda baik untuk proses tumbuh kembangnya. Mungkin saja mereka sedang mencapai milestone baru atau memiliki kemampuan yang berbeda.

Jika bayi Anda masih dalam tahun pertama, milestone ini termasuk belajar duduk, berguling, bertepuk tangan, menendang, merangkak, melambai dan berbagai hal lainnya.

Ketika bayi Anda memiliki kemampuan baru, mereka menjadi lebih bersemangat dan ingin melakukannya kapan saja, termasuk di malam hari. Otaknya tak henti beraktivitas dan memproses banyak informasi baru dalam hidupnya.

Akibatnya, semua itu membuat aktivitas otaknya terus sibuk dan tubuhnya sulit tenang di malam hari. Bayi kemudian terbangun dan menangis di malam hari.

4. Merasa Cemas

Bayi juga bisa menangis di tengah malam karena merasa gelisah dan cemas akan sesuatu hal. Seringkali, hal ini dirasakan karena khawatir akan berpisah dengan orang tuanya.

Anak Anda mungkin tidak ingin tidur sendirian atau terpisah dari orangtuanya. Mereka takut untuk tidur karena takut akan terbangun sendirian tanpa orang tuanya.

Sebagai solusinya, terapkan pola khusus untuk mengajari anak Anda lebih mandiri dan terbiasa tidur sendiri.

Lakukan beberapa metode untuk menenangkan anak Anda dan tidak lagi merasa cemas, salah satunya adalah dengan menyusuinya hingga tertidur nyenyak, atau mencoba tidur terpisah secara bertahap.

5. Regresi Tidur

Regresi tidur adalah fase ketika waktu tidur bayi Anda cenderung berubah-ubah.

Selama periode ini, anak Anda yang sedang tidur nyenyak bisa saja tiba-tiba terbangun dan menangis kencang. Buah hati tersayang juga bisa saja sulit untuk jatuh tertidur atau tiba-tiba rewel di tengah malam.

Kebanyakan bayi mengalami fase regresi tidur ketika berusia empat bulan sampai 12 bulan. Momen ini juga akan berlangsung selama dua sampai empat minggu dengan gejala yang bisa berbeda-beda.

Hal ini menandakan bayi sedang berada dalam perkembangan yang cukup pesat sehingga tubuhnya butuh beradaptasi lagi.

Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengembalikan buah hati kembali pada pola tidurnya yang lama. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan, namun Anda harus bersedia mencoba berbagai metode berbeda.

6. Lapar

Alasan sederhana bayi Anda menangis di tengah malam adalah karena ia merasa lapar.

Anda harus tahu kapan waktu yang tepat untuk memberi makan atau menyusui bayi Anda, khususnya menjelang jam tidur si kecil. Jangan sampai mereka tidur dalam perut yang kurang kenyang sehingga terbangun karena kelaparan.

Bayi yang baru lahir perlu disusui setiap dua sampai empat jam sekali, sehingga mereka akan bangun secara berkala dan butuh diberikan asupan nutrisi.

Seiring bertambahnya usia, jarak di antara jadwal makannya akan semakin jauh sehingga seharusnya si kecil bisa tidur nyenyak di malam hari.

Baca Juga: Membuat Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam

Sumber

What to Expect. (2020). What to Do if Your Baby Is Waking Up in the Middle of the Night. www.whattoexpect.com

Reid Health. Baby crying at night: Normal or cause for concern?. www.reidhealth.org

Healthline. (2020). Why Is My Baby Fussy at Night? www.healthline.com

Seattle Children. Crying Baby – Before 3 Months Old. www.seattlechildrens.org