Batu Kandung Kemih: Penyebab dan Faktor Risikonya

Batu Kandung Kemih: Penyebab dan Faktor Risikonya

Penulis: Marizka | Editor: Handa

Batu kandung kemih atau bledder calculi yaitu penyakit saluran kemih yang disebabkan oleh penumpukan mineral dalam kandung kemih. Hal ini bisa terjadi ketika kandung kemih tidak sepenuhnya kosong setelah buang air kecil.

Batu kandung kemih mungkin tidak langsung menimbulkan gejala. Gejala baru muncul ketika penumpukan mineral menyumbat saluran urin atau melukai dinding kandung kemih. Akibatnya, penderita akan merasa sakit saat buang air kecil atau urin tersendat dan tidak lancar. Lantas, apa penyebab dan faktor risiko penyakit batu kandung kemih?

Penyebab Batu Kandung Kemih

Batu kandung kemih mulai tumbuh ketika urin tertinggal di kandung kemih setelah buang air kecil. Hal ini sering disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan sehingga membatasi urin keluar seluruhnya dari kandung kemih. Beberapa masalah kesehatan tersebut, yaitu:

1. Kandung kemih neurogenik

Kandung kemih neurogenik merupakan penyakit kandung kemih yang disebabkan kerusakan ataupun penyakit pada sistem saraf pusat atau pada sistem saraf perifer dan otonom.  Kerusakan pada bagian tersebut disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti multiple sclerosis (MS), penyakit parkinson dan diabetes.

Kondisi ini membuat pengontrolan aktivitas pada kandung kemih tidak berjalan baik. Sehingga ketika buang air kecil, kandung kemih tidak kosong sepenuhnya. Urin yang tertinggal akan mengeras, dan menjadi kristal kecil atau batu kandung kemih.

2. Pembesaran prostat

Prostat yang membesar dapat membatasi pembukaan uretra dan aliran urin. Hal ini dapat menekan uretra dan menyebabkan gangguan aliran urin.

Akibatnya, kandung kemih tidak mengeluarkan urin seluruhnya. Sehingga urin yang tertinggal di kandung kemih akan mengendap dan berubah menjadi batu kandung kemih.

Baca Juga : Tips Mencegah Infeksi Saluran Kemih dan Cara Mengobati

3. Peradangan kandung kemih (Sistitis)

Peradangan kandung kemih atau sistitis merupakan peradangan pada kandung kemih yang menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil. Peradangan ini disebabkan oleh bakteri yang  menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

Penyakit ini  bisa menjadi masalah serius yang dapat menyebar ke ginjal Anda jika tidak segera diobati. Selain itu, infeksi ini dapat membuat kandung kemih membesar.

4. Batu ginjal

Batu ginjal terbentuk ketika urin menjadi pekat, kemudian mengkristal dan saling menempel. Kondisi ini menyebabkan masalah pada bagian saluran kemih. Beberapa penyebab batu ginjal, seperti diet, obesitas, beberapa kondisi medis, serta suplemen dan obat-obatan tertentu. Untuk itu, penting bagi Anda memiliki pola hidup sehat dan memperhatikan asupan nutrisi yang Anda konsumsi.

5. Divertikula kandung kemih

Divertikula merupakan kantong kecil menonjol yang terbentuk di lapisan sistem pencernaan Anda. Divertikula sering ditemukan pada bagian bawah usus besar dan terjadi pada seseorang yang telah berusia 40 tahun.

Divertikula dapat menjadi masalah jika ukurannya membengkak atau membesar. Pasalnya, kantong tersebut dapat menahan air seni dan mencegah kandung kemih kosong sepenuhnya.

6. Sistokel

Sistokel adalah kondisi turunnya kandung kemih ke area vagina yang ditandai dengan tonjolan pada vagina. Hal ini terjadi akibat otot panggul melemah. Kondisi ini dapat dialami oleh semua wanita, terutama wanita hamil.

Sistokel menyebabkan aliran urin dari kandung kemih terhambat. Sehingga membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan sulit buang air kecil.

Baca Juga : 9 Cara Menjaga Kesehatan Kandung Kemih

Faktor Risiko Batu Kandung Kemih

Berikut ini beberapa faktor risiko batu kandung kemih yang perlu Anda waspadai:

1. Usia dan Jenis Kelamin

Sebagian besar batu kandung kemih diderita oleh pria dibandingkan wanita. Penyakit ini dapat terjadi pada pria, terutama yang memiliki masalah pembengkakan prostat.  Selain itu, pria yang berusia di atas 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria yang masih muda.

2. Adanya Obstruksi (Halangan)

Ada beberapa kondisi yang dapat menghalangi aliran urin dan menyebabkan pembentukan batu kandung kemih, seperti pembesaran prostat. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang kesulitan buang air kecil dan sulit mengosongkan kandung kemih seluruhnya.

Penyakit ini biasa dialami oleh pria berusia 50 tahun keatas. Untuk mencegahnya, sebaiknya Anda selalu mengecek kesehatan  ke dokter secara rutin agar mengetahui kondisi kesehatan tubuh Anda.

3. Kerusakan Saraf

Beberapa masalah kerusakan saraf, seperti stroke, cedera tulang belakang, penyakit parkinson, diabetes, dan hernia dapat menyebabkan penyakit kandung kemih. Jika Anda mengidap penyakit tersebut, maka sebaiknya Anda perlu mewaspadainya.

Beberapa gejala yang biasanya muncul, seperti nyeri saat buang air kecil, kesulitan buang air kecil, urin keruh, atau terdapat darah dalam urin. Segera konsultasikan kondisi kesehatan dan gejala yang Anda alami agar mendapat perawatan yang tepat.

Baca Juga : Cara Mengobati Batu Ginjal

Sumber


Mayo Clinic. Bladder stones. www.mayoclinic.org
Medical News Today. All about bladder stones. www.medicalnewstoday.com
Urology Health. What is Neurogenic Bladder. www.urologyhealth.org
Healthline. Bladder Stones: Pain, Symptoms, Treatments, and More. www.healthline.com 
Dr.dr. Jumraini Tamasse, Sp.S. Neurogenik Bladder. med.unhas.ac.id